Bertabur Kartu Kuning di Liga 1 2020/2021, Pelatih Persib Bantah Tim Kasar dan Tuding Wasit
Sabtu, 09 Oktober 2021 - 04:30 WIB
BANDUNG - Persib Bandung mencatat prestasi yang tidak diinginkan pada seri pertama Liga 1 2021/2022 . Dari enam laga yang dijalani, Maung Bandung mengoleksi 18 kartu kuning.
Pelatih Robert Alberts tak terima jika Persib disebut tim "kotor" karena banyaknya kartu kuning. Dia memandang ada banyak kartu kuning yang harusnya tak layak dihadiahkan wasit kepada pemainnya.
"Saya tidak setuju dengan banyaknya kartu kuning yang kami dapatkan. Kami tidak pantas menerima (banyak) kartu kuning," kata Robert.
Pria asal Belanda itu pun menegaskan Maung Bandung bukan tim dengan permainan kotor. Banyaknya kartu kuning tak jadi acuan bahwa timnya menjalankan permainan keras menjurus kasar.
Sebaliknya, banyaknya kartu kuning yang diterima karena sang pengadil lapangan terlalu mudah mengangkat kartu bagi pemainnya. Bahkan, jika dianalisis, pelanggaran atau protes biasa pun kerap dihukum wasit dengan kartu.
"Kami bukan tim yang bermain kotor. Kami juga sudah menganalisa melalui video dan menurut saya (sebagian kartu kuning) itu keputusan yang salah," tegas mantan pelatih PSM Makassar tersebut.
Meski menganggap timnya begitu mudah dihadiahi kartu kuning, Robert menegaskan pemainnya akan tetap bermain seperti biasa saat bertanding pada seri kedua mendatang. Dia meminta pemainnya tetap tampil lepas tanpa memikirkan risiko mudah dikartu kuning.
Pelatih Robert Alberts tak terima jika Persib disebut tim "kotor" karena banyaknya kartu kuning. Dia memandang ada banyak kartu kuning yang harusnya tak layak dihadiahkan wasit kepada pemainnya.
"Saya tidak setuju dengan banyaknya kartu kuning yang kami dapatkan. Kami tidak pantas menerima (banyak) kartu kuning," kata Robert.
Pria asal Belanda itu pun menegaskan Maung Bandung bukan tim dengan permainan kotor. Banyaknya kartu kuning tak jadi acuan bahwa timnya menjalankan permainan keras menjurus kasar.
Sebaliknya, banyaknya kartu kuning yang diterima karena sang pengadil lapangan terlalu mudah mengangkat kartu bagi pemainnya. Bahkan, jika dianalisis, pelanggaran atau protes biasa pun kerap dihukum wasit dengan kartu.
"Kami bukan tim yang bermain kotor. Kami juga sudah menganalisa melalui video dan menurut saya (sebagian kartu kuning) itu keputusan yang salah," tegas mantan pelatih PSM Makassar tersebut.
Meski menganggap timnya begitu mudah dihadiahi kartu kuning, Robert menegaskan pemainnya akan tetap bermain seperti biasa saat bertanding pada seri kedua mendatang. Dia meminta pemainnya tetap tampil lepas tanpa memikirkan risiko mudah dikartu kuning.
tulis komentar anda