Dorna Sports Setuju Wacana Pemotongan Gaji Pembalap MotoGP
Rabu, 22 April 2020 - 23:59 WIB
MADRID - Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports sepakat dengan wacana pemotongan gaji pembalap, teknisi, dan mekanik untuk menjaga finansial tim selama pandemi virus corona ini. Selain itu, dia juga mengharapkan semua nilai kontrak yang sudah didapat sirkus MotoGP harus dinegosiasi ulang alias direvisi.
"Saya pikir semua orang akan bernegosiasi untuk memotong gaji, dan bukan hanya para pembalap yang belum membarui perjanjian mereka. Tetapi dalam kasus force majeure, situasinya berbeda, dan saya juga tidak berpikir itu akan menjadi masalah," ungkap Ezpeleta dikutip dari Speedweek, Rabu (24/4/2020).
Ezpeleta menambahkan bahwa setiap pembalap mengerti apa yang berhak untuk dilakukan saat ini. Tetapi itu adalah cerita yang berbeda ketika semua pihak harus melaksanakan aktivitas di rumah.
"Itu adalah cerita yang berbeda ketika Anda harus melalui situasi di rumah yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Kita semua akan setuju untuk menurunkan upah kita sampai Kejuaraan Dunia berjalan kembali sesuai rencana," tambah Ezpeleta.
Wacana pemotongan gaji itu pertama kali dikeluarkan Presiden Asosiasi Tim MotoGP (IRTA), Herve Poncharal. Dalam sebuah kesempatan dia mengatakan bahwa opsi ini perlu dilakukan demi menjaga finansial tim selama pagelaran balapan roda dua terhenti akibat Covid-19.
"Pembalap manusia dan saya menghormati sepenuhnya. Tetapi dalam situasi saat ini, saya tidak dapat melihat siapa pun mendapatkan gaji penuh mereka. Penghasilan mereka tergantung pada banyak faktor yang dapat berubah dengan cepat. Saya pikir pembalap kami adalah orang-orang yang baik. Di masa lalu mereka selalu terbukti murah hati untuk amal. Kali ini mereka harus bertemu tim mereka untuk membahas perihal opsi potongan gaji. Saya yakin mereka akan memahaminya," pungkas Poncharal.
"Saya pikir semua orang akan bernegosiasi untuk memotong gaji, dan bukan hanya para pembalap yang belum membarui perjanjian mereka. Tetapi dalam kasus force majeure, situasinya berbeda, dan saya juga tidak berpikir itu akan menjadi masalah," ungkap Ezpeleta dikutip dari Speedweek, Rabu (24/4/2020).
Ezpeleta menambahkan bahwa setiap pembalap mengerti apa yang berhak untuk dilakukan saat ini. Tetapi itu adalah cerita yang berbeda ketika semua pihak harus melaksanakan aktivitas di rumah.
"Itu adalah cerita yang berbeda ketika Anda harus melalui situasi di rumah yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Kita semua akan setuju untuk menurunkan upah kita sampai Kejuaraan Dunia berjalan kembali sesuai rencana," tambah Ezpeleta.
Wacana pemotongan gaji itu pertama kali dikeluarkan Presiden Asosiasi Tim MotoGP (IRTA), Herve Poncharal. Dalam sebuah kesempatan dia mengatakan bahwa opsi ini perlu dilakukan demi menjaga finansial tim selama pagelaran balapan roda dua terhenti akibat Covid-19.
"Pembalap manusia dan saya menghormati sepenuhnya. Tetapi dalam situasi saat ini, saya tidak dapat melihat siapa pun mendapatkan gaji penuh mereka. Penghasilan mereka tergantung pada banyak faktor yang dapat berubah dengan cepat. Saya pikir pembalap kami adalah orang-orang yang baik. Di masa lalu mereka selalu terbukti murah hati untuk amal. Kali ini mereka harus bertemu tim mereka untuk membahas perihal opsi potongan gaji. Saya yakin mereka akan memahaminya," pungkas Poncharal.
(bbk)
tulis komentar anda