Ini Pengorbanan Xavi Hernandez agar Bisa Melatih Barcelona

Selasa, 09 November 2021 - 07:03 WIB
Barcelona akhirnya resmi memperkenalkan Xavi Hernandez sebagai pelatih baru. Dia kabarnya sampai berkorban agar bisa bertugas di Camp Nou. Foto: twitter
BARCELONA - Barcelona akhirnya resmi memperkenalkan Xavi Hernandez sebagai pelatih baru menggantikan Ronald Koeman. Kabarnya, mantan playmaker berusia 41 tahun itu sampai berkorban agar bisa bertugas di Camp Nou.



Seremoni perkenalan itu dilaksanakan di markas Barcelona, Camp Nou, Senin (8/11/2021). Ini menjadi momen bersejarah mengingat Xavi merupakan salah satu mantan gelandang terbaik yang pernah dimiliki klub Liga Spanyol itu.



Ini juga sesuai harapan Xavi. Sebab, dia sejatinya sudah punya niat besar untuk melatih klub yang pernah dibelanya selama lebih dari 20 tahun itu. Dia bahkan rela berkorban dengan menolak untuk membantu menangani Brasil.

Brasil sempat berniat menjadikan Xavi sebagai asisten pelatih saat Barcelona masih melakukan negosiasi dengannya beserta Al-Sadd. Selecao ingin mengajak Xavi untuk membantu pelatih Brasil saat ini, Tite di Piala Dunia 2022.

"Ya, memang benar saya berbicara dengan Brasil. Idenya adalah untuk membantu Tite dan mengambil alih tim setelah Piala Dunia (pada 2022),” ujar Xavi dilansir dari 90 Min.

Namun, Xavi menolak tawaran itu. Sebab, dia lebih tertarik untuk pulang ke Barcelona dan mengaku sudah siap dengan tantangan yang akan dihadapi. Dia juga menganggap ini waktu yang tepat untuk menduduki kursi pelatih Barcelona.

"Mimpi saya adalah datang ke Barcelona. Saya merasa siap, dengan kepercayaan diri yang tinggi. Saya percaya bahwa ini adalah momen yang tepat," jelas Xavi.

Namun, Xavi mengakui sempat ingin menolak tawaran yang disodorkan Barcelona. Tapi, dia menjadi yakin setelah Presiden Barcelona, Joan Laporta menghubunginya secara langsung.

“Dua kali pertama Barcelona datang menelepon. Kami tidak merasa baik tentang itu, baik di keluarga atau di level sepak bola. Saya merasa ini terlalu dini. Kemudian, dengan pemilihan diantaranya, sepertinya bukan saat yang tepat,” bebernya.



“Sekarang, dengan Joan, saya memiliki hubungan yang sangat baik. Saya pikir dia adalah presiden terbaik yang pernah dimiliki klub ini. Dia menelepon saya dan saya tidak ragu-ragu,” tukasnya.
(mirz)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More