Curhat Sir Alex Ferguson soal Ole Gunnar Solskjaer: Spesialis Finishing Mematikan
Senin, 22 November 2021 - 06:01 WIB
Sebagai satu-satunya striker yang tiba di Old Trafford tahun itu, musim pertama Ole dihabiskan sebagai cadangan untuk Eric Cantona dan Andy Cole. Dia hanya sesekali mendapat kesempatan masuk tim utama.
Celakanya, sepanjang karier di Old Trafford, Ole tak lebih dari pemain pelapis. Striker berjuluk Pembunuh Bermuka Bayi (The Baby Faced Assassin) itu lebih sering menjadi pemain cadangan dibanding penyerang mematikan yang setiap saat hadir di lapangan.
Namanya tertutup di bawah bayang-bayang Eric Cantona , Andy Cole, Dwight Yorke hingga generasi sesudahnya semacam Ruud van Nistelroy. Dia juga tak lebih mencorong dibanding jebolan Akademi 92 seperti David Beckham, Paul Scholes maupun Gary Neville.
Sosok Analitis
Ole boleh jadi hanya sekadar penyerang cadangan. Namun di mata Sir Alex Ferguson, pria yang mengawali karier sepak bola dari level amatir di Clausenengen itu ibarat batu permata.
Sir Alex terang-terangan menyanjung kemampuan bermain dan karakternya. Ole disebut sebagai sosok dengan penyelesaian top di lapangan.
“Jika para pencetak gol hebat saya (Cole, Cantona, Nistelrooy, Rooney) dibandingkan, Ruud adalah yang paling produktif. Tetapi yang paling baik dalam penyelesaian adalah Solskjaer,” kata Fergie dalam bukunya Alex Ferguson, My Autobiography, dikutip Senin (22/11/2021).
Menurut pelatih legendaris asal Skotlandia itu, Nistelrooy banyak membuat gol hebat, tetapi banyak di antaranya biasa-biasa saja, alias dari jarak dekat. Begitu juga Andy Cole, kebanyakan golnya datang dari jarak dekat, kemelut, maupun pantulan.
“Penyelesaian Solskjaer bisa sangat hebat. Proses pemikiran mendasari keahliannya. Solskjaer punya akal analitis. Kalau sudah pada posisi menembak, dia langsung membuat perkiraan. Dia memiliki gambaran mental di mana-mana,” ucapnya.
Celakanya, sepanjang karier di Old Trafford, Ole tak lebih dari pemain pelapis. Striker berjuluk Pembunuh Bermuka Bayi (The Baby Faced Assassin) itu lebih sering menjadi pemain cadangan dibanding penyerang mematikan yang setiap saat hadir di lapangan.
Namanya tertutup di bawah bayang-bayang Eric Cantona , Andy Cole, Dwight Yorke hingga generasi sesudahnya semacam Ruud van Nistelroy. Dia juga tak lebih mencorong dibanding jebolan Akademi 92 seperti David Beckham, Paul Scholes maupun Gary Neville.
Sosok Analitis
Ole boleh jadi hanya sekadar penyerang cadangan. Namun di mata Sir Alex Ferguson, pria yang mengawali karier sepak bola dari level amatir di Clausenengen itu ibarat batu permata.
Sir Alex terang-terangan menyanjung kemampuan bermain dan karakternya. Ole disebut sebagai sosok dengan penyelesaian top di lapangan.
“Jika para pencetak gol hebat saya (Cole, Cantona, Nistelrooy, Rooney) dibandingkan, Ruud adalah yang paling produktif. Tetapi yang paling baik dalam penyelesaian adalah Solskjaer,” kata Fergie dalam bukunya Alex Ferguson, My Autobiography, dikutip Senin (22/11/2021).
Menurut pelatih legendaris asal Skotlandia itu, Nistelrooy banyak membuat gol hebat, tetapi banyak di antaranya biasa-biasa saja, alias dari jarak dekat. Begitu juga Andy Cole, kebanyakan golnya datang dari jarak dekat, kemelut, maupun pantulan.
“Penyelesaian Solskjaer bisa sangat hebat. Proses pemikiran mendasari keahliannya. Solskjaer punya akal analitis. Kalau sudah pada posisi menembak, dia langsung membuat perkiraan. Dia memiliki gambaran mental di mana-mana,” ucapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda