Resep Sukses Pertahanan Atletico Madrid di Bawah Asuhan Diego Simeone
Sabtu, 06 Juni 2020 - 16:02 WIB
MADRID - Tim dengan pertahanan solid. Stempel itulah yang tertanam saat Diego Simeone tiba di Atletico Madrid pada 2011 lalu. Sejak menangani klub, pelatih asal Argentina itu punya trik bagaimana mematikan pergerakan penyerang terbaik di dunia.
Mengenai mematikan pergerakan pemain terbaik di dunia tidak melulu berbicara tentang pemain bertahan saja. Inilah keunikan yang dimiliki Simeone, sebab dia selalu menempatkan posisi penjaga gawang sebagai tembok terakhir yang menbuat penyerang lawan frustrasi. (Baca juga: Hasil Tes Kesehatan La Liga, Personel Barca Pernah Terpapar Corona )
Tiga kiper pilihan pertamanya pada waktu itu telah memainkan peran penting dalam catatan pertahanan Simeone. Thibaut Courtois misalnya, dia berhasil membukukan 50 clean sheet dalam 96 penampilan LaLiga Santander.
Sementara Miguel Angel Moya mencatatkan 17 clean sheet dalam 36 penampilan. Sedangkan Jan Oblak membukukan 99 clean sheet dalam 180 penampilan. Kinerja ketiga penjaga gawang tersebut tak lepas dari peran Simeone. (Baca juga: 6 Pemain Pengganti Paling Efektif di Liga Spanyol Musim Ini )
Dengan menerapkaj pola pertahanan yang solid, Atletico Madrid sejak dilatih Simeone hanya kebobolan 222 gol dalam 315 pertandingan liga. Dengan rata-rata 0,705 gol kebobolan per pertandingan.
Statistik tersebut merupakan yang terendah dari setiap pelatih dalam sejarah LaLiga. Dan itu bukan isapan jempol belaka, sebab Pep Guardiola sewaktu melatih Barcelona telah kebobolan 0,717 gol per pertandingan.
Simeone tidak hanya unggul dari statistik kebobolan paling sedikit di Liga Spanyol. Dia juga mampu memimpin dalam perhitungan clean sheet yang disimpan per pertandingan.
Selama masa jabatannya, Atletico telah menjaga 167 clean sheet dalam 315 pertandingan Liga Spanyol, memberi mereka tingkat keberhasilan 53,02%. Sedangkan Guardiola sekali lagi berada di tiga besar untuk statistik ini.
Mengenai mematikan pergerakan pemain terbaik di dunia tidak melulu berbicara tentang pemain bertahan saja. Inilah keunikan yang dimiliki Simeone, sebab dia selalu menempatkan posisi penjaga gawang sebagai tembok terakhir yang menbuat penyerang lawan frustrasi. (Baca juga: Hasil Tes Kesehatan La Liga, Personel Barca Pernah Terpapar Corona )
Tiga kiper pilihan pertamanya pada waktu itu telah memainkan peran penting dalam catatan pertahanan Simeone. Thibaut Courtois misalnya, dia berhasil membukukan 50 clean sheet dalam 96 penampilan LaLiga Santander.
Sementara Miguel Angel Moya mencatatkan 17 clean sheet dalam 36 penampilan. Sedangkan Jan Oblak membukukan 99 clean sheet dalam 180 penampilan. Kinerja ketiga penjaga gawang tersebut tak lepas dari peran Simeone. (Baca juga: 6 Pemain Pengganti Paling Efektif di Liga Spanyol Musim Ini )
Dengan menerapkaj pola pertahanan yang solid, Atletico Madrid sejak dilatih Simeone hanya kebobolan 222 gol dalam 315 pertandingan liga. Dengan rata-rata 0,705 gol kebobolan per pertandingan.
Statistik tersebut merupakan yang terendah dari setiap pelatih dalam sejarah LaLiga. Dan itu bukan isapan jempol belaka, sebab Pep Guardiola sewaktu melatih Barcelona telah kebobolan 0,717 gol per pertandingan.
Simeone tidak hanya unggul dari statistik kebobolan paling sedikit di Liga Spanyol. Dia juga mampu memimpin dalam perhitungan clean sheet yang disimpan per pertandingan.
Selama masa jabatannya, Atletico telah menjaga 167 clean sheet dalam 315 pertandingan Liga Spanyol, memberi mereka tingkat keberhasilan 53,02%. Sedangkan Guardiola sekali lagi berada di tiga besar untuk statistik ini.
(bbk)
tulis komentar anda