Penanganan Rasisme di Liga Inggris Buruk
Selasa, 09 Juni 2020 - 20:31 WIB
LONDON - Troy Townsend selaku kepala pengembangan Kick It Out menyoroti kinerja buruk Premier League, Asosiasi Pemain Inggris (PFA) dan Asosiasi Manajer Liga Inggris (LMA) dalam memerangi masalah rasisme yang terjadi di sepak bola. Tidak hanya dinilai buruk terhadap insiden rasial yang terjadi di dalam permainan, para pihak juga dianggap kurang mampu memberikan langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk memastikan sepak bola mengalami perubahan sosial.
"Tidak ada dari kami yang berkinerja baik jika masih ada insiden. Kami sangat cepat untuk menantang insiden di Bulgaria, insiden di Montenegro ketika itu memengaruhi pemain nasional kami. Kami mengutuk dan kami menginginkan hukuman sekeras mungkin pada asosiasi dan pelaku," kata Townsend kepada The Football Show seperti dikutip dari Sky Sports, Selasa (9/6/2020).
Tetapi, tambah Townsend, ketika kembali ke Inggris, semua pihak tidak lagi bersikap keras untuk menekan masalah rasisme yang terjadi di sepak bola seperti yang dilakukan di Bulgaria dan Serbia Montenegro. "Kita semua bekerja buruk."
Townsend, yang telah menghabiskan satu dekade berkampanye untuk kesetaraan dan inklusivitas dalam sepak bola, menyambut sorotan baru-baru ini yang ditempatkan pada isu-isu terkait ras di Inggris oleh demonstrasi Black Lives Matter yang terjadi setelah pembunuhan George Floyd di Amerika Serikat. (Baca juga: Sterling: Rasisme Sama seperti Pandemi Covid-19 yang Harus Dihentikan )
Namun, dengan kembalinya kompetisi Liga Inggris pasca penangguhan selama tiga bulan akibat pandemi virus corona, Townsend telah menantang pihak-pihak terkait yang ada dalam permainan untuk memastikan pertarungan melawan rasisme tetap menjadi agenda utama. Seharusnya pembahasan ini bisa digelar sebelum pertandingan dimulai. (Baca juga: Romantisme Persahabatan Ramos-Marcelo dan Status Legendaris di Real Madrid )
"Agenda ini tidak lagi diketahui begitu pertandingan Liga Premier dimulai. Premier League akan kembali minggu depan, apakah kita akan membahas percakapan ini, atau apakah kita akan bersyukur bahwa sepak bola kembali dan kita benar-benar punya sesuatu untuk mengalihkan fokus?"
"Musim ini telah menyaksikan beberapa situasi yang tidak dapat dipercaya terjadi di sekitar lapangan sepak bola kami di seluruh negeri. Kita semua gagal dan perlu ada pembicaraan segera ketika sepak bola benar-benar kembali untuk menetapkan bagaimana sepak bola akan melangkah ke sasaran untuk membantu masyarakat," cetus Townsend.
"Tidak ada dari kami yang berkinerja baik jika masih ada insiden. Kami sangat cepat untuk menantang insiden di Bulgaria, insiden di Montenegro ketika itu memengaruhi pemain nasional kami. Kami mengutuk dan kami menginginkan hukuman sekeras mungkin pada asosiasi dan pelaku," kata Townsend kepada The Football Show seperti dikutip dari Sky Sports, Selasa (9/6/2020).
Tetapi, tambah Townsend, ketika kembali ke Inggris, semua pihak tidak lagi bersikap keras untuk menekan masalah rasisme yang terjadi di sepak bola seperti yang dilakukan di Bulgaria dan Serbia Montenegro. "Kita semua bekerja buruk."
Townsend, yang telah menghabiskan satu dekade berkampanye untuk kesetaraan dan inklusivitas dalam sepak bola, menyambut sorotan baru-baru ini yang ditempatkan pada isu-isu terkait ras di Inggris oleh demonstrasi Black Lives Matter yang terjadi setelah pembunuhan George Floyd di Amerika Serikat. (Baca juga: Sterling: Rasisme Sama seperti Pandemi Covid-19 yang Harus Dihentikan )
Namun, dengan kembalinya kompetisi Liga Inggris pasca penangguhan selama tiga bulan akibat pandemi virus corona, Townsend telah menantang pihak-pihak terkait yang ada dalam permainan untuk memastikan pertarungan melawan rasisme tetap menjadi agenda utama. Seharusnya pembahasan ini bisa digelar sebelum pertandingan dimulai. (Baca juga: Romantisme Persahabatan Ramos-Marcelo dan Status Legendaris di Real Madrid )
"Agenda ini tidak lagi diketahui begitu pertandingan Liga Premier dimulai. Premier League akan kembali minggu depan, apakah kita akan membahas percakapan ini, atau apakah kita akan bersyukur bahwa sepak bola kembali dan kita benar-benar punya sesuatu untuk mengalihkan fokus?"
"Musim ini telah menyaksikan beberapa situasi yang tidak dapat dipercaya terjadi di sekitar lapangan sepak bola kami di seluruh negeri. Kita semua gagal dan perlu ada pembicaraan segera ketika sepak bola benar-benar kembali untuk menetapkan bagaimana sepak bola akan melangkah ke sasaran untuk membantu masyarakat," cetus Townsend.
(mirz)
tulis komentar anda