Invasi Rusia ke Ukraina, Andriy Shevchenko: Kami Ingin Perdamaian, Perang Bukan Jawaban

Jum'at, 25 Februari 2022 - 14:42 WIB
Invasi Rusia ke Ukraina, Andriy Shevchenko: Kami Ingin Perdamaian, Perang Bukan Jawaban. Foto: Kolase/SINDOnews
KYIV - Legenda tim nasional Ukraina dan AC Milan, Andriy Shevchenko , bereaksi atas invasi Rusia ke negaranya. Lewat media sosial, dia mengajak rakyat Ukraina untuk bersatu menciptakan perdamaian.

Konflik geopolitik antara Ukraina dan Rusia saat ini mulai memasuki babak baru. Presiden Rusia , Vladimir Putin menggelar operasi militer untuk melumpuhkan sebagian wilayah Ukraina.





Pernyataan perang Rusia kepada Ukraina sontak mendapat reaksi beragam di masyarakat. Shevchenko, merupakan pelatih tim nasional Ukraina pada Piala Eropa 2020 turut beraksi.

Shevchenko menentang aksi Rusia yang terus melakukan intervensi kepada negaranya. Pria berusia 45 tahun itu menyatakan bahwa Ukraina merupakan negara yang bebas.

“Ukraina adalah Tanah Air saya! Saya selalu bangga pada rakyat dan negara saya! Kami telah banyak melalui masa sulit, dan selama 30 tahun terakhir, kami sudah terbentuk sebagai sebuah bangsa,” kata Shevchenko dilansir Instagram pribadinya, Kamis (24/2/2022).

“Saya bangga kepada warga negara yang tulus, pekerja keras dan cinta kebebasan! Ini adalah aset terpenting kami! Hari ini adalah waktu yang sulit bagi kita semua,” tambahnya.

Lebih lanjut, Shevchenko menyerukan persatuan kepada rakyat Ukraina. Pria yang akrab disapa Sheva itu yakin rakyat Ukraina bisa melewati masa sulit tersebut asalkan terus bersatu dan tidak terpecah belah.

“Tapi kita harus bersatu! Dalam persatuan, kita akan menang, kemuliaan bagi Ukraina!” tutupnya.

Konflik tersebut merupakan puncak dari ketegangan kedua negara selama beberapa tahun ke belakang. Kremlin menilai Ukraina lebih condong ke negara Barat, mereka pun ngotot ingin menjadikan Ukraina sebagai negara bawahan di bawah satu kesatuan.

Selain itu, Kremlin juga khawatir Ukraina akan bergabung dengan NATO . Sekadar informasi, beberapa negara pecahan Uni Soviet sudah bergabung bersama NATO, beberapa tentara Uni Eropa pun banyak yang ditempatkan di negara-negara tersebut.
(sto)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More