5 Petinju AS Terkaya dalam Sejarah, Salah Satunya Kalahkan Messi dan Ronaldo
Minggu, 13 Maret 2022 - 17:01 WIB
JAKARTA - Tahun ini laman Money.inc merilis daftar petinju paling tajir dalam sejarah. Dari 10 teratas, petinju asal Amerika Serikat (AS) yang paling mendominasi daftar.
Bicara soal kekayaan, nama Floyd Mayweather Jr tentu tidak bisa dipisahkan. Petinju kelas welter berjuluk The Money sampai hari ini masih tercatat sebagai atlet terkaya di dunia.
Mayweather Jr bahkan memiliki kekayaan yang lebih tinggi dibanding pesepak bola top macam Cristiano Ronaldo (Rp6,5 triliun) dan Lionel Messi Rp5,8 triliun). Lantas, selain Mayweather Jr, siapa petinju Amerika Serikat lain yang memiki kekayaan fantastis?
Berikut lima petinju Amerika Serikat terkaya dalam sejarah olahraga:
1. Floyd Mayweather Jr
Floyd Mayweather Jr pernah memenangi gelar kelas bulu super, ringan, kelas welter ringan, kelas welter, dan kelas menengah ringan dengan rekor 50-0. Selama sepuluh tahun terakhir, Mayweather Jr berhasil menjadi atlet terkaya dengan empat pertarungan tinju PPV (pay per view) paling banyak ditonton. Kekayaannya mencapai 400 juta pound atau setara Rp7,6 triliun.
2.George Foreman
Bicara soal kekayaan, nama Floyd Mayweather Jr tentu tidak bisa dipisahkan. Petinju kelas welter berjuluk The Money sampai hari ini masih tercatat sebagai atlet terkaya di dunia.
Mayweather Jr bahkan memiliki kekayaan yang lebih tinggi dibanding pesepak bola top macam Cristiano Ronaldo (Rp6,5 triliun) dan Lionel Messi Rp5,8 triliun). Lantas, selain Mayweather Jr, siapa petinju Amerika Serikat lain yang memiki kekayaan fantastis?
Berikut lima petinju Amerika Serikat terkaya dalam sejarah olahraga:
1. Floyd Mayweather Jr
Floyd Mayweather Jr pernah memenangi gelar kelas bulu super, ringan, kelas welter ringan, kelas welter, dan kelas menengah ringan dengan rekor 50-0. Selama sepuluh tahun terakhir, Mayweather Jr berhasil menjadi atlet terkaya dengan empat pertarungan tinju PPV (pay per view) paling banyak ditonton. Kekayaannya mencapai 400 juta pound atau setara Rp7,6 triliun.
2.George Foreman
tulis komentar anda