Juventus Gagal Juarai Coppa Italia, Sarri Akui Ronaldo Kurang Tajam
Kamis, 18 Juni 2020 - 19:05 WIB
TURIN - Maurizio Sarri membeberkan penyebab gagalnya Juventus menjuarai Coppa Italia musim 2019/2020. Pelatih asal Italia itu menilai mengapa La Vecchia Signora bisa kalah dari Napoli karena Cristiano Ronaldo dan pemain lainnya kurang tajam.
Ambisi Sarri mengoleksi gelar pertamanya di Italia kandas karena kalah adu penalti 2-4 dari Napoli di Stadio Olimpico, Kamis (18/6). Adu tos-tosan terjadi karena laga berakhir tanpa gol selama 90 menit. Sementara di final kali ini, perpanjangan waktu dihapus terkait pandemi virus Corona .
(Baca Juga: Lewat Drama Adu Penalti, Napoli Juara Coppa Italia 2019/2020 )
Itu berarti Juventus gagal mencetak gol dalam dua partai beruntun sejak kompetisi digelar lagi. Saat leg kedua semifinal Coppa Italia kontra AC Milan yang merupakan laga pertamanya setelah vakum tiga bulan, Si Nyonya Tua juga tidak bisa menjebol gawang lawan.
Kala bentrok Milan 13 Juni lalu, Juventus sempat mendapat hadiah penalti. Namun, Ronaldo yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal melaksanakan tugasnya. Karena itu, ketidakmampuan CR7 mencetak gol, terutama saat bentrok Napoli menjadi perhatian Sarri.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo Galau Setelah Gagal Angkat Trofi Coppa Italia )
Terlebih bukan hanya Ronaldo yang melempem . Paulo Dybala dan Danilo yang menjadi algojo saat adu penalti juga tidak maksimal. “Dia (Cristiano Ronaldo) sama seperti pemain lainnya, Paulo Dybala dan Douglas Costa. Dia kurang tajam yang seharusnya menjadi senjata utamanya,” kilah Sarri.
Sarri menyebut menurunnya ketajaman pemain Juventus, khususnya di lini depan karena tingkat kebugarannya belum mencapai level yang dibutuhkan. Ini lantaran tidak bertanding selama tiga bulan akibat pandemi virus Corona.
“Saya tidak banyak berkata kepada para pemain setelah pertandingan. Saya sangat marah dan kecewa seperti mereka. Jadi, dalam situasi seperti ini lebih baik untuk tetap diam. Kami akan membahas masalah ini dilain waktu,” lanjut Sarri, dilansir skysport.
“Harus diakui, kami kurang tajam yang bisa digunakan untuk memberi ancaman kepada lawan. Tanpa itu, kami jadi kesulitan meraih kemenangan yang biasanya pemain kami dapat lakukan dengan mudah. Kami harus mencari solusi lain,” tandas Sarri.
Sarri harus bergegas mengatasi masalah itu. Pasalnya, sekitar lima hari berikutnya atau Selasa (23/6), Juventus akan menyambangi Bologna untuk melakoni lanjutan Serie A . Dan, jika kembali terpepeset, misi mempertahan gelar juga bisa terancam.
Ambisi Sarri mengoleksi gelar pertamanya di Italia kandas karena kalah adu penalti 2-4 dari Napoli di Stadio Olimpico, Kamis (18/6). Adu tos-tosan terjadi karena laga berakhir tanpa gol selama 90 menit. Sementara di final kali ini, perpanjangan waktu dihapus terkait pandemi virus Corona .
(Baca Juga: Lewat Drama Adu Penalti, Napoli Juara Coppa Italia 2019/2020 )
Itu berarti Juventus gagal mencetak gol dalam dua partai beruntun sejak kompetisi digelar lagi. Saat leg kedua semifinal Coppa Italia kontra AC Milan yang merupakan laga pertamanya setelah vakum tiga bulan, Si Nyonya Tua juga tidak bisa menjebol gawang lawan.
Kala bentrok Milan 13 Juni lalu, Juventus sempat mendapat hadiah penalti. Namun, Ronaldo yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal melaksanakan tugasnya. Karena itu, ketidakmampuan CR7 mencetak gol, terutama saat bentrok Napoli menjadi perhatian Sarri.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo Galau Setelah Gagal Angkat Trofi Coppa Italia )
Terlebih bukan hanya Ronaldo yang melempem . Paulo Dybala dan Danilo yang menjadi algojo saat adu penalti juga tidak maksimal. “Dia (Cristiano Ronaldo) sama seperti pemain lainnya, Paulo Dybala dan Douglas Costa. Dia kurang tajam yang seharusnya menjadi senjata utamanya,” kilah Sarri.
Sarri menyebut menurunnya ketajaman pemain Juventus, khususnya di lini depan karena tingkat kebugarannya belum mencapai level yang dibutuhkan. Ini lantaran tidak bertanding selama tiga bulan akibat pandemi virus Corona.
“Saya tidak banyak berkata kepada para pemain setelah pertandingan. Saya sangat marah dan kecewa seperti mereka. Jadi, dalam situasi seperti ini lebih baik untuk tetap diam. Kami akan membahas masalah ini dilain waktu,” lanjut Sarri, dilansir skysport.
“Harus diakui, kami kurang tajam yang bisa digunakan untuk memberi ancaman kepada lawan. Tanpa itu, kami jadi kesulitan meraih kemenangan yang biasanya pemain kami dapat lakukan dengan mudah. Kami harus mencari solusi lain,” tandas Sarri.
Sarri harus bergegas mengatasi masalah itu. Pasalnya, sekitar lima hari berikutnya atau Selasa (23/6), Juventus akan menyambangi Bologna untuk melakoni lanjutan Serie A . Dan, jika kembali terpepeset, misi mempertahan gelar juga bisa terancam.
(mirz)
tulis komentar anda