Menyoal Penanganan Covid-19, Klopp Sentil PM Inggris
Minggu, 21 Juni 2020 - 15:04 WIB
LIVERPOOL - Juergen Klopp menyentil kebijakan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terhadap penanganan Covid-19 . Jelang laga Derbi Merseyside melawan Everton di Stadion Goodison Park, Senin (22/6/2020) dini hari WIB, pelatih Liverpool itu mengaku aneh mengapa pemerintah tidak menerapkan aturan yang ketat lebih awal untuk melindungi warganya dari virus mematikan Covid-19.
Klopp membandingkan angka kematian di Inggris dan Jerman. Menurut data yang dikumpulkan pelatih berkacamata tersebut, negara asalnya memiliki jumlah atau angka kematian terkait Covid-19 lebih rendah ketimbang Inggris (42.000).
Klopp menekankan bahwa ia jauh lebih peduli dengan angka kematian yang disebutkan dibandingkan membicarakan mengenai gelar juara Liverpool di Liga Inggris musim ini. (Baca juga: Jelang vs Everton: Pendekatan Heavy Metal Klopp yang Agresif, Menghasilkan Liverpool yang Impresif )
"Saya tidak khawatir selama satu detik bahwa pemerintah dapat membatalkan gelar juara, saya lebih khawatir tentang jumlah kematian. Saya memang tidak memilih pemerintahan ini dan pemerintahan ini adalah pilihan orang lain. Tapi masalah yang saya miliki adalah bahwa saya mendapatkan informasi dari Inggris dan Jerman," ungkap Klopp dikutip dari Liverpool Echo, Minggu (21/6).
"Dari sudut pandang pribadi, saya tidak mengerti mengapa kami mulai mengenakan masker wajah di daerah tertutup pada 15 Juni, ketika lima atau enam minggu yang lalu semua negara lain sudah melakukannya. Anda dapat berdebat tentang apakah masuk akal untuk memakainya, tetapi semua negara yang mulai memakai masker wajah sebelumnya memiliki jumlah korban lebih kecil daripada di Inggris. Itulah yang sebenarnya terjadi."
Perbedaan angka kematian inilah yang dikomentari Klopp. Bahkan dia merasa ketika asing ketika ia menggunakan masker di pom bensin. (Baca juga: Klopp: Mustahil Samai Dominasi Manchester United Era Ferguson )
"Jika Anda ingin memasuki toko di Jerman, tetapi tidak mengenakan masker, maka Anda tidak diizinkan masuk. Dengan masker wajah, kamu bisa pergi ke semua toko yang kamu inginkan. Mereka memakai masker, Anda memakai masker, dan kadang-kadang orang-orang di toko akan memiliki perlindungan lebih seperti layar.
"Tapi ketika saya pergi ke pompa bensin di Inggris, saya adalah satu-satunya yang memakai masker wajah dan saya satu-satunya yang memiliki sarung tangan. Saya merasa seperti orang asing. Saya tidak akan berhenti melakukan itu sampai seseorang memberitahuku semuanya sudah berakhir. Tapi di dalam klub, kami aman. Kami diuji dua kali seminggu dan itu adalah lingkungan yang aman," pungkas Klopp.
Klopp membandingkan angka kematian di Inggris dan Jerman. Menurut data yang dikumpulkan pelatih berkacamata tersebut, negara asalnya memiliki jumlah atau angka kematian terkait Covid-19 lebih rendah ketimbang Inggris (42.000).
Klopp menekankan bahwa ia jauh lebih peduli dengan angka kematian yang disebutkan dibandingkan membicarakan mengenai gelar juara Liverpool di Liga Inggris musim ini. (Baca juga: Jelang vs Everton: Pendekatan Heavy Metal Klopp yang Agresif, Menghasilkan Liverpool yang Impresif )
"Saya tidak khawatir selama satu detik bahwa pemerintah dapat membatalkan gelar juara, saya lebih khawatir tentang jumlah kematian. Saya memang tidak memilih pemerintahan ini dan pemerintahan ini adalah pilihan orang lain. Tapi masalah yang saya miliki adalah bahwa saya mendapatkan informasi dari Inggris dan Jerman," ungkap Klopp dikutip dari Liverpool Echo, Minggu (21/6).
"Dari sudut pandang pribadi, saya tidak mengerti mengapa kami mulai mengenakan masker wajah di daerah tertutup pada 15 Juni, ketika lima atau enam minggu yang lalu semua negara lain sudah melakukannya. Anda dapat berdebat tentang apakah masuk akal untuk memakainya, tetapi semua negara yang mulai memakai masker wajah sebelumnya memiliki jumlah korban lebih kecil daripada di Inggris. Itulah yang sebenarnya terjadi."
Perbedaan angka kematian inilah yang dikomentari Klopp. Bahkan dia merasa ketika asing ketika ia menggunakan masker di pom bensin. (Baca juga: Klopp: Mustahil Samai Dominasi Manchester United Era Ferguson )
"Jika Anda ingin memasuki toko di Jerman, tetapi tidak mengenakan masker, maka Anda tidak diizinkan masuk. Dengan masker wajah, kamu bisa pergi ke semua toko yang kamu inginkan. Mereka memakai masker, Anda memakai masker, dan kadang-kadang orang-orang di toko akan memiliki perlindungan lebih seperti layar.
"Tapi ketika saya pergi ke pompa bensin di Inggris, saya adalah satu-satunya yang memakai masker wajah dan saya satu-satunya yang memiliki sarung tangan. Saya merasa seperti orang asing. Saya tidak akan berhenti melakukan itu sampai seseorang memberitahuku semuanya sudah berakhir. Tapi di dalam klub, kami aman. Kami diuji dua kali seminggu dan itu adalah lingkungan yang aman," pungkas Klopp.
(bbk)
tulis komentar anda