Arti Senyuman Valentino Rossi Versi Maverick Vinales
Minggu, 26 April 2020 - 19:01 WIB
CATALUNYA - Maverick Vinales bakal kehilangan sosok panutan pada tahun depan lantaran Valentino Rossi tidak akan menjadi mitranya di tim pabrikan Monster Energy Yamaha. Meskipun berpisah, namun pembalap berjuluk Top Gun itu punya kenangan manis selama menjadi tandem The Doctor.
Karier Vinales bersama tim Yamaha bisa dikatakan cukup beruntung ketimbang Rossi. Pasalnya, dia berhasil menjadi pembalap pertama di kelas MotoGP yang disodorkan kontrak baru setelah Rossi memilih untuk menunda membarui.
Pembaruan kontrak ini semakin memperjelas peran sentralnya di garasi Yamaha. Pasalnya, pada debutnya mengendarai M1, pembalap asal Spanyol itu selalu menunjukkan potensinya bahwa ia mampu bersaing dengan para senior tak terkecuali Rossi.
Meski Yamaha mulai mengurangi ketergantungan pada Rossi, namun Vinales tetap menghormati rekan setimnya tersebut. Ia pun berharap juara sembilan kali di empat kelas berbeda itu masih melanjutkan kariernya di lintasan pacuan kuda besi.
"Saya berharap bisa bertarung dengan Rossi selama bertahun-tahun lagi. Saya suka berbagi trek dengan Valentino dan bertarung dengannya. Itu selalu membuat saya mengambil langkah maju: dalam pelatihan, di rumah dan juga di trek," ungkap Vinales dikutip dari Corsedimoto, Minggu (26/4/2020).
Harapan Vinales untuk bisa belajar dari Rossi tampaknya berjalan sesuai rencana. Pasalnya, pembalap veteran di MotoGP itu mengonfirmasi komitmennya untuk tetap berada di ajang balap roda dua setidaknya hingga 2021 mendatang.
Kabar itu tentunya memberikan suntikan motivasi buat Vinales. Apalagi tahun depan dia bakal bermitra dengan Fabio Quartararo. Siapa pun yang menempati sudut lain di garasi Yamaha, Vinales akan mengincar kemenangan. Namun, akan sulit untuk menemukan rekan lain sekaliber Valentino Rossi.
"Saya selalu harus melihat di mana rekan setim saya berada, karena pada akhirnya kami adalah teman baik. Kami berdua di garasi Yamaha. Kami harus menjadi yang terbaik dan saling bertarung."
Meskipun kerap terjadi beberapa kesalahpahaman kecil dalam pengembangan M1, kedua pembalap telah mempertahankan hubungan yang sangat baik. Tidak pernah ada percekcokan, tidak pernah bergumam yang memperlambat evolusi prototipe MotoGP.
"Pada tahun-tahun ini, ketika kami berdua mengalami saat-saat sulit di Yamaha, terutama antara akhir 2017 dan 2018, saya belajar sesuatu: Valentino selalu tersenyum. Saya tidak mengerti mengapa. Kami tidak mencapai hasil. Kami berada di 10 besar dan tidak terbiasa. Jadi saya tidak tahu mengapa dia selalu tersenyum. Dia memberikan segalanya di trek dan selalu senang di luar. Jadi saya belajar untuk bahagia, bahkan jika segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang Anda inginkan. Butuh beberapa saat untuk mengetahuinya," pungkas Vinales.
Karier Vinales bersama tim Yamaha bisa dikatakan cukup beruntung ketimbang Rossi. Pasalnya, dia berhasil menjadi pembalap pertama di kelas MotoGP yang disodorkan kontrak baru setelah Rossi memilih untuk menunda membarui.
Pembaruan kontrak ini semakin memperjelas peran sentralnya di garasi Yamaha. Pasalnya, pada debutnya mengendarai M1, pembalap asal Spanyol itu selalu menunjukkan potensinya bahwa ia mampu bersaing dengan para senior tak terkecuali Rossi.
Meski Yamaha mulai mengurangi ketergantungan pada Rossi, namun Vinales tetap menghormati rekan setimnya tersebut. Ia pun berharap juara sembilan kali di empat kelas berbeda itu masih melanjutkan kariernya di lintasan pacuan kuda besi.
"Saya berharap bisa bertarung dengan Rossi selama bertahun-tahun lagi. Saya suka berbagi trek dengan Valentino dan bertarung dengannya. Itu selalu membuat saya mengambil langkah maju: dalam pelatihan, di rumah dan juga di trek," ungkap Vinales dikutip dari Corsedimoto, Minggu (26/4/2020).
Harapan Vinales untuk bisa belajar dari Rossi tampaknya berjalan sesuai rencana. Pasalnya, pembalap veteran di MotoGP itu mengonfirmasi komitmennya untuk tetap berada di ajang balap roda dua setidaknya hingga 2021 mendatang.
Kabar itu tentunya memberikan suntikan motivasi buat Vinales. Apalagi tahun depan dia bakal bermitra dengan Fabio Quartararo. Siapa pun yang menempati sudut lain di garasi Yamaha, Vinales akan mengincar kemenangan. Namun, akan sulit untuk menemukan rekan lain sekaliber Valentino Rossi.
"Saya selalu harus melihat di mana rekan setim saya berada, karena pada akhirnya kami adalah teman baik. Kami berdua di garasi Yamaha. Kami harus menjadi yang terbaik dan saling bertarung."
Meskipun kerap terjadi beberapa kesalahpahaman kecil dalam pengembangan M1, kedua pembalap telah mempertahankan hubungan yang sangat baik. Tidak pernah ada percekcokan, tidak pernah bergumam yang memperlambat evolusi prototipe MotoGP.
"Pada tahun-tahun ini, ketika kami berdua mengalami saat-saat sulit di Yamaha, terutama antara akhir 2017 dan 2018, saya belajar sesuatu: Valentino selalu tersenyum. Saya tidak mengerti mengapa. Kami tidak mencapai hasil. Kami berada di 10 besar dan tidak terbiasa. Jadi saya tidak tahu mengapa dia selalu tersenyum. Dia memberikan segalanya di trek dan selalu senang di luar. Jadi saya belajar untuk bahagia, bahkan jika segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang Anda inginkan. Butuh beberapa saat untuk mengetahuinya," pungkas Vinales.
(bbk)
tulis komentar anda