PSS Sleman Fokus Perbaiki Kelemahan setelah Gagal ke Final Piala Presiden 2022
Rabu, 13 Juli 2022 - 01:00 WIB
SAMARINDA - PSS Sleman harus mengubur ambisi melaju ke final Piala Presiden 2022 setelah disingkirkan Borneo FC. Tim berjuluk Super Elang Jawa itu kini akan fokus sepenuhnya ke Liga 1 2022/2023.
PSS harus mengakui keunggulan Borneo FC pada leg kedua semifinal dengan skor telak 4-0 di Stadion Segiri, Samarinda, Senin (11/7) malam. Hasil ini membuat mereka kalah agregat 0-6 dari Pesut Etam.
Matheus Pato dan Stefano Lilipaly menjadi aktor perusak mimpi PSS di babak pertama. Setelah jeda, giliran Diego Michiels dan M Sihran yang menambah penderitaan tim asuhan Seto Nurdiantoro itu.
Seto menerima kekalahan dari Borneo FC dengan lapang dada. Setidaknya itu membantunya untuk mengetahui sektor apa saja yang harus diperbaiki.
Menurut pelatih berusia 48 tahun itu, kualitas PSS masih kurang dari berbagai aspek. Ini yang akan jadi fokusnya jelang bergulirnya Liga 1 2022/2023.
“Kami akan coba memperbaiki kualitas kami, mungkin dari hal seperti passing, kontrol, serta keputusan dalam mengambil pilihan passing,” ujar Seto, dilaman resmi piala presiden
“Harapannya dengan pembelajaran ini kami terbuka, baik itu dari pemain dan pelatih, untuk memperbaiki kualitas-kualitas yang saya sebutkan tadi,” tambahnya.
Seto mengakui laga semifinal Piala Presiden 2022, terutama leg kedua sangat sulit bagi pasukannya. Sebab, Borneo FC tampil impresif selama dua kali pertemuan.
Wahyu Sukarta dkk sudah berjuang keras untuk mengimbangi permainan tuan rumah. Tetapi apa daya, kualitas PSS di beberapa aspek masih kurang.
“Di pertandingan ini kami coba atasi permainan impresifnya Borneo FC, tapi ternyata kami harus akui kami kesusahan di situ,” ujarnya.
Baca Juga
PSS harus mengakui keunggulan Borneo FC pada leg kedua semifinal dengan skor telak 4-0 di Stadion Segiri, Samarinda, Senin (11/7) malam. Hasil ini membuat mereka kalah agregat 0-6 dari Pesut Etam.
Matheus Pato dan Stefano Lilipaly menjadi aktor perusak mimpi PSS di babak pertama. Setelah jeda, giliran Diego Michiels dan M Sihran yang menambah penderitaan tim asuhan Seto Nurdiantoro itu.
Seto menerima kekalahan dari Borneo FC dengan lapang dada. Setidaknya itu membantunya untuk mengetahui sektor apa saja yang harus diperbaiki.
Menurut pelatih berusia 48 tahun itu, kualitas PSS masih kurang dari berbagai aspek. Ini yang akan jadi fokusnya jelang bergulirnya Liga 1 2022/2023.
“Kami akan coba memperbaiki kualitas kami, mungkin dari hal seperti passing, kontrol, serta keputusan dalam mengambil pilihan passing,” ujar Seto, dilaman resmi piala presiden
“Harapannya dengan pembelajaran ini kami terbuka, baik itu dari pemain dan pelatih, untuk memperbaiki kualitas-kualitas yang saya sebutkan tadi,” tambahnya.
Seto mengakui laga semifinal Piala Presiden 2022, terutama leg kedua sangat sulit bagi pasukannya. Sebab, Borneo FC tampil impresif selama dua kali pertemuan.
Wahyu Sukarta dkk sudah berjuang keras untuk mengimbangi permainan tuan rumah. Tetapi apa daya, kualitas PSS di beberapa aspek masih kurang.
Baca Juga
“Di pertandingan ini kami coba atasi permainan impresifnya Borneo FC, tapi ternyata kami harus akui kami kesusahan di situ,” ujarnya.
(mirz)
tulis komentar anda