Kerugian Akibat Terhentinya Kompetisi Sepak Bola Ditaksir Capai Rp3 Triliun
Jum'at, 26 Juni 2020 - 22:19 WIB
JAKARTA - Terhentinya kompetisi sepak bola di Tanah Air akibat pandemi COVID-19 , memberikan kerugian ekonomi yang besar. Ditaksir, kerugian itu berkisar antara Rp2,7 hingga Rp3 triliun dalam satu tahun.
Analisis dampak ekonomi tersebut disampaikan Kepala Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM Universitas Indonesia, Mohamad Dian Revindo saat bertemu Ketua Umum PSSI , Mochamad Iriawan di kantor PSSI, Menara Olahraga Senayan, Jakarta, Jumat (26/6/2020).
Menurut Mohamad Dian, kerugian ekonomi akibat mandeknya kompetisi cukup besar, sebab sepak bola di Indonesia sudah menjadi industri dan menggerakkan kesempatan kerja hingga 24 ribu orang.
“Patut dicatat, dampak ekonomi karena kompetisi itu tak hanya berhenti di ekonomi, tapi menghasilkan dampak sosial yang baik bagi anak muda, seperti kesehatan, dan tercurahnya aktivitas untuk hal-hal positif,” kata Revindo, seperti dilansir dari laman PSSI.
Sekadar diketahui, kedatangan para akademisi Universitas Indonesia ke kantor PSSI itu sebagai ungkapan terima kasih karena Ketua Umum PSSI menjadi pembicara pada web seminar berjudul ‘Sepak Bola Nasional Pasca Covid-19: Dampak Kompetisi dan Kehadiran Satgas Anti Mafia Bola terhadap Persepakbolaan Nasional’, 10 Juni 2020 lalu.
Webinar itu menjadi wadah diskusi untuk mempersiapkan kembali bergulirnya kompetisi sepak bola Indonesia dalam kondisi new normal, yang diyakini dapat menciptakan kompetisi yang sehat dan mampu menggerakan perekonomian nasional.
Merespons analisis tersebut, Ketua PSSI Mochamad Iriawan memberi apresiasi. Di sisi lain, Iriawan mengungkap bahwa PSSI terbuka dalam hal kerja sama dengan akademisi.
“Kita melakukan banyak hal yang dapat menghasilkan manfaat penting bagi kemajuan sepak bola Indonesia, termasuk kerja sama dengan para akademisi dunia pendidikan,”beberIriawan.
Menurut Iriawan, dengan kembali bergulirnya liga, para pelatih, pemain, dan komponen-komponen lain di klub akan kembali mendapatkan pemasukan. Sponsor pun kata dia akan mengucurkan lagi dananya.
Lihat Juga: Soccer Challenge - Tangerang Seri 2 2024 Pecahkan Rekor Peserta, Bibit-Bibit Muda Bermunculan
Analisis dampak ekonomi tersebut disampaikan Kepala Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM Universitas Indonesia, Mohamad Dian Revindo saat bertemu Ketua Umum PSSI , Mochamad Iriawan di kantor PSSI, Menara Olahraga Senayan, Jakarta, Jumat (26/6/2020).
Menurut Mohamad Dian, kerugian ekonomi akibat mandeknya kompetisi cukup besar, sebab sepak bola di Indonesia sudah menjadi industri dan menggerakkan kesempatan kerja hingga 24 ribu orang.
“Patut dicatat, dampak ekonomi karena kompetisi itu tak hanya berhenti di ekonomi, tapi menghasilkan dampak sosial yang baik bagi anak muda, seperti kesehatan, dan tercurahnya aktivitas untuk hal-hal positif,” kata Revindo, seperti dilansir dari laman PSSI.
Sekadar diketahui, kedatangan para akademisi Universitas Indonesia ke kantor PSSI itu sebagai ungkapan terima kasih karena Ketua Umum PSSI menjadi pembicara pada web seminar berjudul ‘Sepak Bola Nasional Pasca Covid-19: Dampak Kompetisi dan Kehadiran Satgas Anti Mafia Bola terhadap Persepakbolaan Nasional’, 10 Juni 2020 lalu.
Webinar itu menjadi wadah diskusi untuk mempersiapkan kembali bergulirnya kompetisi sepak bola Indonesia dalam kondisi new normal, yang diyakini dapat menciptakan kompetisi yang sehat dan mampu menggerakan perekonomian nasional.
Merespons analisis tersebut, Ketua PSSI Mochamad Iriawan memberi apresiasi. Di sisi lain, Iriawan mengungkap bahwa PSSI terbuka dalam hal kerja sama dengan akademisi.
“Kita melakukan banyak hal yang dapat menghasilkan manfaat penting bagi kemajuan sepak bola Indonesia, termasuk kerja sama dengan para akademisi dunia pendidikan,”beberIriawan.
Menurut Iriawan, dengan kembali bergulirnya liga, para pelatih, pemain, dan komponen-komponen lain di klub akan kembali mendapatkan pemasukan. Sponsor pun kata dia akan mengucurkan lagi dananya.
Lihat Juga: Soccer Challenge - Tangerang Seri 2 2024 Pecahkan Rekor Peserta, Bibit-Bibit Muda Bermunculan
(luq)
tulis komentar anda