5 Pihak yang Dianggap Ikut Bertanggung Jawab atas Tragedi Kanjuruhan
Senin, 03 Oktober 2022 - 21:00 WIB
Beberapa oknum suporter bahkan hingga bertindak anarkis baik di dalam maupun di luar stadion. Ada beberapa mobil polisi dan tim keamanan yang dibakar dan dirusak.
2. Pihak Kepolisian
Menurut fakta yang telah terungkap, kebanyakan korban meninggal justru berada di tribun penonton. Padahal, mereka bukan suporter yang ikut turun ke lapangan.
Kebanyakan korban juga mengalami sesak nafas akibat kepanikan massal disusul gas air mata dari polisi. Gas itu ditembakkan ke tribun ketika suporter masih padat dan saling berhimpitan.
Kapolda Jatim Irjen, Pol Nico Afinta menjelaskan penembakan gas air mata itu dilakukan dengan terpaksa karena suporter yang telah bertindak anarkis dan menyerang petugas.
Penggunaan gas air mata ini pada dasarnya tidak diperbolehkan dalam aturan FIFA. Disinyalir, ini akibat kurangnya komunikasi antara PSSI dengan pihak kepolisian.
3. PSSI
Penembakan gas air mata yang dilakukan oleh pihak kepolisian ini merupakan satu bentuk kurangnya koordinasi antara PSSI dengan Kepolisian.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap persepak bolaan di Indonesia, PSSI tidak seharusnya membiarkan kesalahan fatal itu.
Nyatanya, PSSI termasuk yang ikut disorot oleh netizen atas terjadinya petaka ini. Merek kini harus mempertanggung jawabkannya di hadapan FIFA. Karena tragedi Kanjuruhan ini telah menjadi salah satu yang terburuk di dunia.
2. Pihak Kepolisian
Menurut fakta yang telah terungkap, kebanyakan korban meninggal justru berada di tribun penonton. Padahal, mereka bukan suporter yang ikut turun ke lapangan.
Kebanyakan korban juga mengalami sesak nafas akibat kepanikan massal disusul gas air mata dari polisi. Gas itu ditembakkan ke tribun ketika suporter masih padat dan saling berhimpitan.
Kapolda Jatim Irjen, Pol Nico Afinta menjelaskan penembakan gas air mata itu dilakukan dengan terpaksa karena suporter yang telah bertindak anarkis dan menyerang petugas.
Penggunaan gas air mata ini pada dasarnya tidak diperbolehkan dalam aturan FIFA. Disinyalir, ini akibat kurangnya komunikasi antara PSSI dengan pihak kepolisian.
3. PSSI
Penembakan gas air mata yang dilakukan oleh pihak kepolisian ini merupakan satu bentuk kurangnya koordinasi antara PSSI dengan Kepolisian.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap persepak bolaan di Indonesia, PSSI tidak seharusnya membiarkan kesalahan fatal itu.
Nyatanya, PSSI termasuk yang ikut disorot oleh netizen atas terjadinya petaka ini. Merek kini harus mempertanggung jawabkannya di hadapan FIFA. Karena tragedi Kanjuruhan ini telah menjadi salah satu yang terburuk di dunia.
tulis komentar anda