Teka-teki Rencana Kepergian Lionel Messi dari Barcelona

Rabu, 08 Juli 2020 - 10:29 WIB
Sementara alasan kedua adalah rasionalitas. Dengan usia 33 tahun, tidak ada yang menjamin Messi akan bisa bermain sebaik di Barca dan mendapatkan tempat terhormat seperti yang didapatkan di Camp Nou. Dia bisa pergi ke PSG, Man City, Juventus, Inter Milan, atau manapun, tapi dia akan selalu dibandingkan dengan apa yang diberikan di Barca.

Ini justru bisa membuat reputasinya menjadi turun. Tidak ada yang menjamin dia bisa terus bermain stabil sampai dua tahun mendatang. Dia juga tak bisa selalu menuntut manajemen tim barunya memberikan pemain dan pelatih yang diinginkan seperti di Barca dan juga pemain yang mau mati untuk dirinya.

Alasan ini membuat sulit rasanya untuk Messi bisa semudah itu mengepak koper meninggalkan Camp Nou. Jadi, besar kemungkinan Messi sedang memainkan perannya sebagai raja dalam bidak catur di Barca. Catur adalah olahraga yang sebenarnya lebih disukai Setien. Pelatih veteran yang bahkan pernah menghadapi mantan juara dunia Anatoli Karpov dan Garry Kasparov. (Baca juga: Nomor 1 di ASEAN, Militer Indonesia Harus Kuat dan Modern)

Messi, bagaimanapun merasa beberapa kali dikecewakan terkait transfer Barca dalam mendatangkan pemain-pemain yang bisa membantu tim lebih kompetitif di Eropa. Dia juga mulai melihat bagaimana skuad Barca sekarang terasa lebih tua dan rentan cedera. Sebagian besar tulang punggung Barca berusia lebih dari 30 tahun.

Sinyal regenerasi yang dilakukan tidak bisa berjalan. Pemain-pemain muda gagal beradaptasi dengan sistem, saat senior menepi karena cedera. Imbasnya, saat Real Madrid berlari kencang setelah jeda kompetisi karena pandemi korona dan Barca terlihat tersengal-sengal dalam perburuan.

Keengganan Messi meneken perpanjangan kontrak, lebih untuk melihat bagaimana keseriusan klub dalam membangun proyek di musim mendatang. Dia juga ingin melihat visi presiden Barca setelah era kebetulan periode Josep Maria Bartomeu dan kemungkinan tidak akan terpilih lagi. Karena itu, wajar jika Messi sedang memainkan perannya sebagai raja di papan catur. Bergerak pelan, tak mau terburu-buru agar masa depannya tetap terjaga. (Lihat videonya: Kapal Tak Bisa Sandar, Sapi Dilempar ke Laut)

Barca sedang tertinggal empat poin, yang membuat Madrid membutuhkan delapan poin lagi untuk mengunci gelar. Bahkan, angka itu lebih kecil jika Barca gagal mendapatkan kemenangan di laga tersisa. Termasuk saat pertandingan melawan Espanyol di Camp Nou, dini hari nanti.

Derby Katalan menjadi rumit karena menjadi penentu masa depan Espanyol di Primera Liga. Mengalahkan Espanyol bisa mengirim tetangga mereka ke Segunda Divisions, tapi menjaga peluang mereka berada dalam perburuan gelar. “Masih ada Primera Liga dan Liga Champions. Kami fokus ke sana,” tutur Bartomeu. (Maruf)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More