Lima Momen Menegangkan dalam Sejarah Perburuan Gelar La Liga

Jum'at, 10 Juli 2020 - 15:03 WIB
Deportivo kembali mendapatkan peluang untuk memenangi gelar di musim 1999/2000, dan mulai memimpin klasemen sejak pekan ke-12. Dengan lima pertandingan tersisa, Depor unggul dua poin dari Barcelona, dan Zaragoza, Alaves, Valencia, dan Real Madrid juga masih mungkin untuk memenangi gelar musim itu. Dalam dua pertandingan tersisa, persaingan gelar juara hanya milik Barca dan Depor, dan keduanya mendapat hasil imbang 0-0 melawan Real Sociedad dan Racing Santander.

Dan gelar juara musim itu lagi-lagi ditentukan di pertandingan terakhir. Kali ini, Depor berhasil mengunci gelar juara. Donato mencetak gol di menit ke-3 untuk menenangkan mental tim, dan penyerang Roy Makaay berhasil menggandakan keunggulan sebelum jeda pertandingan. Barca tertekan dan tertahan imbang 2-2 oleh RC Celta hingga akhir pertandingan. Selebrasi diadakan di kandang Depor, Stadion Riazor, dan selebrasi musim tersebut semakin dramatis mengingat kegagalan mereka di beberapa tahun sebelumnya.

2006/2007 – Reyes Masuk sebagai Pemain Pengganti dan CetakSejarah



Barcelona dan Real Madrid bersaing sengit di musim 2006/07, dengan Sevilla dan Valencia juga bersaing untuk meraih gelar. Hasil imbang 3-3 di El Clasico bulan Maret – pertandingan dimana Lionel Messi yang berusia 19 tahun mencetak hattrick – memastikan gelar juara diperebutkan hingga akhir. Dengan dua pertandingan tersisa, Barca asuhan Frank Rijkaard dikejutkan oleh gol penyeimbang Raul Tamudo yang dikenal dengan ‘Tamudazo’ untuk memberikan keunggulan pada Real Madrid.

Real Madrid juga dikejutkan oleh Mallorca di pertandingan terakhir, dimana Mallorca berhasil mencetak gol pembuka, sedangkan Barca sudah menang 5-1 atas Tarragona, tim yang juga sudah dipastikan degradasi. Kembali ke Bernabeu, pelatih Los Blancos saat itu, Fabio Capello, mengganti David Beckham dengan Jose Antonio Reyes, yang berhasil mencetak dua gol untuk membawa Madrid menang 3-1 dan meraih gelar LaLiga dengan cara yang dramatis.

2013/2014 – Sundulan Godin BawaAtletico Madrid Juara



Musim 2013/14 memberikan kejutan lainnya, dimana Barcelona, Real Madrid, dan Atletico de Madrid secara bergantian memimpin klasemen. Atlético adalah tim yang paling konsisten, dimana pelatih Diego Simeone mengatakan mereka menjalani “pertandingan demi pertandingan”. Ketiga tim sama-sama pernah kalah: Barca kalah dari Granada, Atletico kalah dari Levante, dan Real Madrid juga kalah dari Celta.

Gelar juara musim itu ditentukan di pertandingan terakhir, di mana Atletico di puncak klasemen unggul tiga poin dari Barca di peringkat dua, dan Atletico harus tandang ke Camp Nou dan akan menjadi juara asalkan mereka tidak kalah. Alexis Sanchez membawa Barca unggul, akan tetapi sundulan Diego Godin membuat skor imbang. Gol Lionel Messi di menit-menit akhir dianulir, dan Atletico akhirnya merengkuh gelar pertama mereka sejak musim 1995/96.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More