Singgung Insiden Marc Marquez di Mandalika, Bos MotoGP Bantah Sprint Race Berbahaya
loading...
A
A
A
SEPANG - CEO Dorna sport, Carmelo Ezpeleta menyanggah asumsi sprint race di MotoGP 2023 bisa membahayakan pembalap. Dia sampai menyinggung insiden terjatuhnya Marc Marquez di Indonesia.
Kebijakan menggelar sprint race di sejumlah seri MotoGP menjadi polemik di antara para pembalap dan tim peserta.
Banyak yang menilai ini bisa berpengaruh pada fisik hingga risiko mengalami kecelakaan yang dapat merugikan pembalap. Sebab, mereka nantinya tak bisa tampil di balapan utama.
Ezpeleta sudah memprediksi kekhawatiran dan kritikan seperti itu akan mengemuka. Tapi, dia tetap kukuh dengan pendapatnya bahwa ini demi kebaikan olahraga yang lebih luas.
"Harapan utamanya adalah bahwa perubahan yang kami usulkan membuahkan hasil yang diharapkan," ucap Ezpeleta dikutip laman Motosan.
Ezpeleta berargumen ketakutan akan risiko hal yang wajar. Dia mengatakan potensi terjadinya kecelakaan selalu ada meski sprint race tak diterapkan.
“Kekhawatirannya selalu ketika sesuatu yang baru diperkenalkan. Kami terbiasa dengan kritik yang datang sejak pengumuman," jelasnya.
"Kritik selalu ada, itu normal untuk itu ada. Saya selalu mengatakan bahwa orang cenderung sangat konservatif," tambah Ezpeleta.
Dia mencontohkan Marquez yang terjatuh di sesi pemanasan saat GP Indonesia 2022 di Mandalika. Itu juga yang membuat pembalap Spanyol itu tak bisa tampil di balapan utama.
"Risiko selalu ada dan itu pedang bermata dua, karena itu bisa terjadi, tapi saya harap tidak. Pembalap bisa terjatuh saat sprint dan saat pemanasan," kilah Ezpeleta.
"Tahun lalu, Marc jatuh di Indonesia saat pemanasan. Risiko jatuh dan cedera di olahraga ini selalu ada," pungkasnya.
Sprint race di MotoGP 2023 akan digelar pada Sabtu sore waktu setempat setelah sesi kualifikasi. Berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya sesi kualifikasi di hari ini.
Sprint race akan berlangsung setengah dari jumlah lap pada balapan utama di hari Minggu. Para pembalap akan mendapatkan setengah dari poin di balapan utama.
Lihat Juga: Profil David Alonso, Pembalap Moto3 Juara GP Barcelona 2024 Pemilik Kemenangan Terbanyak dalam Semusim!
Kebijakan menggelar sprint race di sejumlah seri MotoGP menjadi polemik di antara para pembalap dan tim peserta.
Banyak yang menilai ini bisa berpengaruh pada fisik hingga risiko mengalami kecelakaan yang dapat merugikan pembalap. Sebab, mereka nantinya tak bisa tampil di balapan utama.
Ezpeleta sudah memprediksi kekhawatiran dan kritikan seperti itu akan mengemuka. Tapi, dia tetap kukuh dengan pendapatnya bahwa ini demi kebaikan olahraga yang lebih luas.
"Harapan utamanya adalah bahwa perubahan yang kami usulkan membuahkan hasil yang diharapkan," ucap Ezpeleta dikutip laman Motosan.
Ezpeleta berargumen ketakutan akan risiko hal yang wajar. Dia mengatakan potensi terjadinya kecelakaan selalu ada meski sprint race tak diterapkan.
“Kekhawatirannya selalu ketika sesuatu yang baru diperkenalkan. Kami terbiasa dengan kritik yang datang sejak pengumuman," jelasnya.
"Kritik selalu ada, itu normal untuk itu ada. Saya selalu mengatakan bahwa orang cenderung sangat konservatif," tambah Ezpeleta.
Dia mencontohkan Marquez yang terjatuh di sesi pemanasan saat GP Indonesia 2022 di Mandalika. Itu juga yang membuat pembalap Spanyol itu tak bisa tampil di balapan utama.
"Risiko selalu ada dan itu pedang bermata dua, karena itu bisa terjadi, tapi saya harap tidak. Pembalap bisa terjatuh saat sprint dan saat pemanasan," kilah Ezpeleta.
"Tahun lalu, Marc jatuh di Indonesia saat pemanasan. Risiko jatuh dan cedera di olahraga ini selalu ada," pungkasnya.
Sprint race di MotoGP 2023 akan digelar pada Sabtu sore waktu setempat setelah sesi kualifikasi. Berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya sesi kualifikasi di hari ini.
Sprint race akan berlangsung setengah dari jumlah lap pada balapan utama di hari Minggu. Para pembalap akan mendapatkan setengah dari poin di balapan utama.
Lihat Juga: Profil David Alonso, Pembalap Moto3 Juara GP Barcelona 2024 Pemilik Kemenangan Terbanyak dalam Semusim!
(mirz)