Profil Huswatun Khasanah, Petinju Wanita Anggota TNI AD Bikin Sejarah di Asian Games 2018
loading...
A
A
A
JAKARTA - Huswatun Khasanah mengharumkan nama baik Indonesia melalui prestasinya di dunia tinju wanita. Pencapaian terbaiknya dia torehkan saat masih berpangkat Sertu di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) TNI Angkatan Darat.
Dikutip dari laman tni.mil.id, pangkat Sertu merupakan pangkat bintara peringkat kelima dalam kemiliteran di Indonesia. Pangkat ini berada satu tingkat dibawah sersan kepala dan satu tingkat di atas sersan dua atau setara dengan Brigadir Polisi Satu dalam Kepolisian Republik Indonesia/Polri.
Huswatun dilirik TNI dan ditawari menjadi abdi negara setelah berhasil menyabet gelar nasional di kejuaraan PON 2016 dari cabang olahraga tinju.
Memiliki bakat sebagai petinju dimulai ketika dirinya tidak menemukan kecocokan saat menekuni beladiri taekwondo. Sehingga Huswatun memutuskan untuk berpindah dan menekuni olahraga tinju.
"Berapa lama saya rasa enggak cocok gitu di Taekwondo, akhirnya saya punya orang tua angkat sekaligus pelatih saya, mengajak saya untuk mencoba olahraga tinju," ujar Huswatun dikutip dalam laman YouTube TNI AD, Senin (4/7/2022).
Meski tekadnya sudah bulat, rintangan kerap menghantui Anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) TNI ini. Salah satunya, datang dari kedua orang tuanya. Menurutnya, orang tuanya kerap tidak setuju dengan apa yang dipilih Huswatun, terlebih saat memilih olahraga tinju.
"Awal mula orang tua juga tidak setuju saya mengikuti olahraga tinju, karena mungkin orang tua mikir olahraga tinju memang keras untuk perempuan kaya saya, tidak cocok dan tidak banyak atlet tinju perempuan," terangnya.
Meski begitu, Huswatun terus berlatih dan menekuni olahraga tinju hingga menyabet gelar juara. Sehingga, lambat laun, hati orang tuanya melunak dan kerap menjadi orang pertama yang turut men-support perjuangan tinju Huswatun.
"Tapi lama kelamaan mengikuti kejuaraan, diam-diam tanpa izin orang tua, tapi ikut sama pelatih. Setelah saya juara beberapa kali di kejuaraan nasional, jadi orang tua saya ibu saya, mensupport saya," jelasnya.
Huswatun Khasanah merupakan sosok petinju yang hebat. Hal itu ia buktikan dengan beberapa prestasi yang pernah diraihnya selama ini. Pertama dia pernah mendapatkan juara PON 2016 dengan gelar juara nasional.
Dua tahun setelahnya yakni pada tahun 2018, dia juga mendapatkan medali perunggu Asian Games 2018 setelah lolos ke semifinal Kelas Ringan 60 Kilogram Putri. Huswatun merupakan putri pertama yang bisa menyumbangkan medali di Indonesia.
Tak hanya itu, Huswatun Khasanah anggota dari TNI AD ini juga pernah mendapatkan medali perak pada final ASBC Elite Boxing Championships, Dubai, Uni Emirat Arab 2021.
Pada pertandingan tersebut dia kalah di partai final saat melawan unggulan dari Kazakhstan, Rimma Volosenko.
“Iya, kalah kita. Tapi Alhamdulillah Huswatun Hasanah tetap meraih Medali Perak untuk Indonesia,” kata Ketua Bidang Prestasi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) NTB, Kapten Inf Jamuhur dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat, beberapa waktu lalu.
Dikutip dari laman tni.mil.id, pangkat Sertu merupakan pangkat bintara peringkat kelima dalam kemiliteran di Indonesia. Pangkat ini berada satu tingkat dibawah sersan kepala dan satu tingkat di atas sersan dua atau setara dengan Brigadir Polisi Satu dalam Kepolisian Republik Indonesia/Polri.
Huswatun dilirik TNI dan ditawari menjadi abdi negara setelah berhasil menyabet gelar nasional di kejuaraan PON 2016 dari cabang olahraga tinju.
Memiliki bakat sebagai petinju dimulai ketika dirinya tidak menemukan kecocokan saat menekuni beladiri taekwondo. Sehingga Huswatun memutuskan untuk berpindah dan menekuni olahraga tinju.
"Berapa lama saya rasa enggak cocok gitu di Taekwondo, akhirnya saya punya orang tua angkat sekaligus pelatih saya, mengajak saya untuk mencoba olahraga tinju," ujar Huswatun dikutip dalam laman YouTube TNI AD, Senin (4/7/2022).
Meski tekadnya sudah bulat, rintangan kerap menghantui Anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) TNI ini. Salah satunya, datang dari kedua orang tuanya. Menurutnya, orang tuanya kerap tidak setuju dengan apa yang dipilih Huswatun, terlebih saat memilih olahraga tinju.
"Awal mula orang tua juga tidak setuju saya mengikuti olahraga tinju, karena mungkin orang tua mikir olahraga tinju memang keras untuk perempuan kaya saya, tidak cocok dan tidak banyak atlet tinju perempuan," terangnya.
Meski begitu, Huswatun terus berlatih dan menekuni olahraga tinju hingga menyabet gelar juara. Sehingga, lambat laun, hati orang tuanya melunak dan kerap menjadi orang pertama yang turut men-support perjuangan tinju Huswatun.
"Tapi lama kelamaan mengikuti kejuaraan, diam-diam tanpa izin orang tua, tapi ikut sama pelatih. Setelah saya juara beberapa kali di kejuaraan nasional, jadi orang tua saya ibu saya, mensupport saya," jelasnya.
Huswatun Khasanah merupakan sosok petinju yang hebat. Hal itu ia buktikan dengan beberapa prestasi yang pernah diraihnya selama ini. Pertama dia pernah mendapatkan juara PON 2016 dengan gelar juara nasional.
Dua tahun setelahnya yakni pada tahun 2018, dia juga mendapatkan medali perunggu Asian Games 2018 setelah lolos ke semifinal Kelas Ringan 60 Kilogram Putri. Huswatun merupakan putri pertama yang bisa menyumbangkan medali di Indonesia.
Tak hanya itu, Huswatun Khasanah anggota dari TNI AD ini juga pernah mendapatkan medali perak pada final ASBC Elite Boxing Championships, Dubai, Uni Emirat Arab 2021.
Pada pertandingan tersebut dia kalah di partai final saat melawan unggulan dari Kazakhstan, Rimma Volosenko.
“Iya, kalah kita. Tapi Alhamdulillah Huswatun Hasanah tetap meraih Medali Perak untuk Indonesia,” kata Ketua Bidang Prestasi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) NTB, Kapten Inf Jamuhur dalam keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat, beberapa waktu lalu.
(sha)