Bentrok di Allianz Stadium, Juve dan Lazio Harus Jaga Asa Scudetto

Senin, 20 Juli 2020 - 12:32 WIB
loading...
Bentrok di Allianz Stadium, Juve dan Lazio Harus Jaga Asa Scudetto
Christiano Ronaldo dan Ciro Immobile. Foto/dok
A A A
TURIN - Pertemuan Juventus dan Lazio di Allianz Stadium, dini hari, bisa menjadi salah satu kunci utama dalam perburuan scudetto musim ini. Juve dan Lazio butuh menolong diri mereka sendiri demi terus menghidupkan asa juara Seri A .

Pertanyaan besar sedang menyelimuti Juve. Sebagai kandidat terdepan juara, performa La Vecchia Signora terbilang memble. Berturut-turut mereka kalah 2-4 dari AC Milan, Rabu (8/7/2020), ditahan 2-2 Atalanta, Minggu (12/7/2020), dan ditahan 3-3 oleh Sassuolo, Kamis (16/7/2020). Keputusan pelatih Maurizio Sarri terus memaksakan komposisi tim terbaiknya di tiga pertandingan terakhir diyakini sebagai biang keladinya. Para pemain terlihat begitu kelelahan karena tidak dilakukan penerapan rotasi.

Akibatnya, meski memuncaki klasemen sementara Seri A dengan 77 poin, Juve belum sepenuhnya aman karena hanya berjarak enam poin dengan Inter Milan dan Atalanta serta delapan poin dengan Lazio. Menyadari ketatnya persaingan scudetto, Sarri mengatakan, Juve tidak perlu melakukan kalkulasi juara melainkan memberikan seluruh kemampuan terbaik di lima pertandingan sisa Seri A. (Baca: Kerja Rodi ala Sari Bikin Juventus Kedodoran)

Sarri berharap timnya menunjukkan kinerja konsisten sepanjang pertandingan, bila ingin kembali ke jalur kemenangan melawan Lazio . “Kami harus mengatasi masalah pasang surut performa ini, yang merupakan situasi hampir dialami semua tim, dengan beberapa pengecualian. Jika mampu memecahkan masalah ini, saya pikir, kami sudah berada di jalan yang tepat,” ungkap Sarri dilansir juventus.com.

Instruksi Sarri agar segera membawa Juve meraih kemenangan jelas mempertaruhkan posisinya. Bila gagal membawa La Vecchia Signora meraih scudetto kesembilan beruntun, surat pemecatan bukan tidak mungkin diterimanya. Terlebih Juve dikabarkan membidik beberapa nama sebagai pelatih Juve musim depan, seperti Zinedine Zidane, Mauricio Pochettino, hingga Andrea Pirlo.

Guna mengamankan tiga poin, Sarri lagi-lagi akan mengandalkan Cristiano Ronaldo (CR7), Paulo Dybala, serta Douglas Costa di lini depan. Costa diproyeksikan mengisi kekosongan yang ditinggalkan Federico Bernardeschi karena suspensi. Di lini belakang, Leonardo Bonucci akan kembali berduet dengan Matthijs de Ligt. Bek asal Belanda itu sejatinya tidak terlalu bugar karena mengalami masalah bahu, tetapi Juve tidak memiliki banyak pilihan karena Giorgio Chiellini baru pulih dari cedera. Mempertimbangkan ketatnya persaingan Seri A dan masih berpartisipasi di Liga Champions, Juve kemungkinan besar baru memberikan De Ligt izin operasi pada akhir musim nanti. (Baca juga: Deretan rudal Taiwan Ini Bikin China Berpikir Ulang Lakukan Invasi)

Kondisi Lazio juga tidak jauh lebih baik. Tim berjuluk Biancocelesti tersebut hanya meraih satu imbang dan menelan tiga kekalahan di empat pertandingan terakhirnya. Kendati demikian, pelatih Simone Inzaghi mengatakan timnya sudah melakukan upaya terbaiknya setelah ditahan imbang tanpa gol Udinese, Kamis (16/7).

Dia juga tidak menjadikan cederanya beberapa pemain pilar, seperti Adam Marusic, Joaquin Correa, Senad Lulic, Lucas Leiva, dan Stefan Radu sebagai alasan, karena sebagai sebuah tim, Lazio selalu tampil gagah berani. “Kami mengalami masa sulit setelah restart kompetisi dengan cedera, tetapi tidak mengambil apa pun dari tim kami. Para pemain masih memenangkan Piala Super Italia, kembali menantang untuk scudetto jelang akhir musim, dan saya tidak bisa meminta lebih banyak lagi,” kata Inzaghi.

Adik dari legendaris AC Milan, Filippo Inzaghi, itu juga membantah ada keretakan di ruang ganti tim. Dia menganggap hal-hal ditulis media berlebihan untuk menciptakan kontroversi. Inzaghi mengungkapkan Presiden Claudio Lotito selalu mengunjungi tempat latihan untuk berbicara dengan tim merupakan wajar sebagai pemilik bahwa dia ingin tahu apa yang terjadi.

Inzaghi mengindikasikan Lazio tetap kompak dan siap memperjuangkan tiket Liga Champions musim depan sembari mengintip peluang scudetto. Bila menang melawan Juve, jarak terpangkas menjadi lima poin saja. I Biancocelsti semakin percaya diri karena mampu mengalahkan Juve dua kali musim ini, 3-1 di pertemuan pertama Seri A dan 3-1 di Final Supercoppa Italia pada Desember lalu. (Lihat videonya: Seorag Nenek Renta di Banyuasin Digugat Anaknya Sendiri Perihal Warisan)

Menurut Inzaghi, Lazio hanya perlu meningkatkan efisiensi ketika mendapatkan peluang mencetak gol. Sang penyerang andalan, Ciro Immobile, diharapkan mampu mengemban tugas itu. Terlebih dia sedang memimpin daftar top skor sementara Seri A musim ini dengan 29 gol, unggul satu gol dari jagoan Juve, CR7 yang berada di posisi kedua.

Menurut dia, bermain dengan para pemain yang sama setiap tiga hari, membuat Lazio kehilangan ketajaman menyelesaikan peluang dan tetap fokus dalam pertahanan. “Itu merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Tetapi, kami hampir memasukkan Lazio ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2007/08, dan kami harus terus mencapainya,” kata Inzaghi. (Alimansyah)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2435 seconds (0.1#10.140)