Sulit Pertahankan Gelar, Awal Tragis Marquez Bermula di Jerez
loading...
A
A
A
JEREZ - Peluang Marc Marquez mempertahankan gelar juara dunia MotoGP musim ini tampaknya bakal sulit. Pasalnya, rider Repsol Honda itu mengalami cedera parah seusai terjatuh pada seri pertama GP Spanyol di Sirkuit Jerez, akhir pekan lalu.
Pada balapan itu, Marquez sempat tampil luar biasa setelah kehilangan kendali di lap kelima dan tercecer ke posisi 18. Namun, dia mampu memperbaiki posisinya dengan baik hingga kembali ke posisi ketiga. Namun, saat mencoba mengejar Maverick Viñales di posisi kedua, Marquez justru terlempar dari motor yang ditungganginya di tikungan ketiga.
Nahasnya, insiden itu ternyata berdampak sangat buruk untuk Marquez. Pembalap asal Spanyol tersebut mengalami patah lengan kanan karena terhantam ban motornya. Kondisi itu membuatnya terpaksa harus menjalani operasi di Barcelona, Spanyol, hari ini. Dia pun berharap proses penyembuhannya bisa berjalan lancar dan secepatnya bisa kembali menjalani balapan pada seri berikutnya. (Baca: Harus Operasi, Marc Marquez Diragukan Tampil Pekan Depan)
“Kadang semua tak terjadi seperti yang Anda inginkan. Namun, hal terpenting adalah segera bangkit dan melupakannya. Saya harap kalian menikmati kebangkitan saya. Untuk saat ini saya akan dioperasi pada Selasa (21/7/2020) dan memperbaiki patah tulang lengan kanan. Saya berjanji kepada kalian semua bahwa saya akan segera kembali secepat mungkin, bahkan menjadi lebih baik,” tulis Marquez pada akun media sosialnya dilansir autosport.
Meski begitu, Marquez tampaknya membutuhkan waktu lebih untuk bisa kembali ke lintasan. Hal itu dikatakan spesialis traumatologi MotoGP, Xavier Mir. Dia mengungkapkan, jika Marquez mengalami cedera yang parah. Rider berusia 26 tahun itu diprediksi tidak akan bisa balapan lagi di Sirkuit Jerez yang berlangsung pada akhir pekan depan.
Direktur Medis MotoGP Angel Charte menyarankan sang juara bertahan untuk beristirahat dan fokus menjalani pemulihan cederanya itu. Dia juga memberikan masukan kepada Marquez untuk kembali balapan pada seri ketiga di Sirkuit Brno atau bahkan seri keempat di Red Bull Ring. Jika itu terjadi, peluang untuk tetap mempertahankan gelar juara dunia MotoGP 2020 semakin sulit. (Baca juga: Erdogan Lakukan Kunjungan Kejutan ke Hagia Sophia Usai Jadi Masjid)
“Kita tidak bisa mengatakan dalam setiap istilah mutlak apakah dia bisa berada di balapan berikutnya atau ikut ambil bagian di Brno atau Austria. Ini bukan saatnya, kita akan membicarakannya minggu depan,” ucap Charte.
Sementara itu, rider tim Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo berhasil keluar sebagai pemenang di GP Spanyol. Bahkan, keberhasilannya itu membuatnya menjadi pembalap termuda kedelapan yang menang di kelas utama Grand Prix (GP) dengan usia 21 tahun 90 hari. Catatan itu lebih muda dari juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi pada usia 21 tahun 144 hari di Donington Park tahun 2000.
Meski menjadi pembalap pertama yang memenangkan balapan dengan motor satelit, Quartararo ternyata mengaku belum puas sepenuhnya dengan motornya. Dia sadar bahwa masih ada yang salah pada YZR M1, khususnya cengkeram yang masih kurang maksimal dan sesuai harapan. Dia juga bisa menang karena terbantu insiden Marquez. Apabila Marquez tidak tergelincir dan terjatuh, bukan tidak mungkin Quartararo masih puasa kemenangan.
“Kami berhasil menciptakan sebuah balapan yang luar biasa dan konstan. Aspal benar-benar buruk. Memang, normal ketika daya cengkeram berkurang setelah balapan Moto2. Akan tetapi, kali ini lebih buruk dari biasanya,” ucap Quartararo. (Lihat videonya: Diduga untuk Ilmu Hitam, 2 Jenazah di TPU Karang Bahagia Bekasi Dicuri)
“Ban aus dengan lebih cepat. Namun, saya mendapat perasaan bagus dengan motor. Untuk itu, saya ingin berterima kasih kepada Yamaha dan tim,” katanya.
Namun pasti, Quartararo bertekad meneruskan tren positifnya di putaran kedua pada GP Andalusia, akhir pekan ini. Bahkan, dia juga sangat optimistis mengingat lomba kembali digelar di trek yang sama. Oleh karena itu, rider asal Prancis ini berharap kelemahan yang dialami sebelumnya bisa diperbaiki timnya untuk balapan nanti. (Raikhul Amar)
Pada balapan itu, Marquez sempat tampil luar biasa setelah kehilangan kendali di lap kelima dan tercecer ke posisi 18. Namun, dia mampu memperbaiki posisinya dengan baik hingga kembali ke posisi ketiga. Namun, saat mencoba mengejar Maverick Viñales di posisi kedua, Marquez justru terlempar dari motor yang ditungganginya di tikungan ketiga.
Nahasnya, insiden itu ternyata berdampak sangat buruk untuk Marquez. Pembalap asal Spanyol tersebut mengalami patah lengan kanan karena terhantam ban motornya. Kondisi itu membuatnya terpaksa harus menjalani operasi di Barcelona, Spanyol, hari ini. Dia pun berharap proses penyembuhannya bisa berjalan lancar dan secepatnya bisa kembali menjalani balapan pada seri berikutnya. (Baca: Harus Operasi, Marc Marquez Diragukan Tampil Pekan Depan)
“Kadang semua tak terjadi seperti yang Anda inginkan. Namun, hal terpenting adalah segera bangkit dan melupakannya. Saya harap kalian menikmati kebangkitan saya. Untuk saat ini saya akan dioperasi pada Selasa (21/7/2020) dan memperbaiki patah tulang lengan kanan. Saya berjanji kepada kalian semua bahwa saya akan segera kembali secepat mungkin, bahkan menjadi lebih baik,” tulis Marquez pada akun media sosialnya dilansir autosport.
Meski begitu, Marquez tampaknya membutuhkan waktu lebih untuk bisa kembali ke lintasan. Hal itu dikatakan spesialis traumatologi MotoGP, Xavier Mir. Dia mengungkapkan, jika Marquez mengalami cedera yang parah. Rider berusia 26 tahun itu diprediksi tidak akan bisa balapan lagi di Sirkuit Jerez yang berlangsung pada akhir pekan depan.
Direktur Medis MotoGP Angel Charte menyarankan sang juara bertahan untuk beristirahat dan fokus menjalani pemulihan cederanya itu. Dia juga memberikan masukan kepada Marquez untuk kembali balapan pada seri ketiga di Sirkuit Brno atau bahkan seri keempat di Red Bull Ring. Jika itu terjadi, peluang untuk tetap mempertahankan gelar juara dunia MotoGP 2020 semakin sulit. (Baca juga: Erdogan Lakukan Kunjungan Kejutan ke Hagia Sophia Usai Jadi Masjid)
“Kita tidak bisa mengatakan dalam setiap istilah mutlak apakah dia bisa berada di balapan berikutnya atau ikut ambil bagian di Brno atau Austria. Ini bukan saatnya, kita akan membicarakannya minggu depan,” ucap Charte.
Sementara itu, rider tim Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo berhasil keluar sebagai pemenang di GP Spanyol. Bahkan, keberhasilannya itu membuatnya menjadi pembalap termuda kedelapan yang menang di kelas utama Grand Prix (GP) dengan usia 21 tahun 90 hari. Catatan itu lebih muda dari juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi pada usia 21 tahun 144 hari di Donington Park tahun 2000.
Meski menjadi pembalap pertama yang memenangkan balapan dengan motor satelit, Quartararo ternyata mengaku belum puas sepenuhnya dengan motornya. Dia sadar bahwa masih ada yang salah pada YZR M1, khususnya cengkeram yang masih kurang maksimal dan sesuai harapan. Dia juga bisa menang karena terbantu insiden Marquez. Apabila Marquez tidak tergelincir dan terjatuh, bukan tidak mungkin Quartararo masih puasa kemenangan.
“Kami berhasil menciptakan sebuah balapan yang luar biasa dan konstan. Aspal benar-benar buruk. Memang, normal ketika daya cengkeram berkurang setelah balapan Moto2. Akan tetapi, kali ini lebih buruk dari biasanya,” ucap Quartararo. (Lihat videonya: Diduga untuk Ilmu Hitam, 2 Jenazah di TPU Karang Bahagia Bekasi Dicuri)
“Ban aus dengan lebih cepat. Namun, saya mendapat perasaan bagus dengan motor. Untuk itu, saya ingin berterima kasih kepada Yamaha dan tim,” katanya.
Namun pasti, Quartararo bertekad meneruskan tren positifnya di putaran kedua pada GP Andalusia, akhir pekan ini. Bahkan, dia juga sangat optimistis mengingat lomba kembali digelar di trek yang sama. Oleh karena itu, rider asal Prancis ini berharap kelemahan yang dialami sebelumnya bisa diperbaiki timnya untuk balapan nanti. (Raikhul Amar)
(ysw)