Oscar De La Hoya: Canelo Tak Bisa Kalahkan Bivol di Kelas 79,3 Kg
loading...
A
A
A
Legenda tinju Oscar De La Hoya menyakini bahwa Saul Canelo Alvarez tidak akan bisa mengalahkan Dmitry Bivol dalam pertarungan kelas berat ringan 79,3 kg. Alasannya, Oscar De La Hoya menilai kemampuan Saul Canelo Alvarez semakin menurun setelah hanya menang angka atas John Ryder dalam laga terakhirnya.
Setelah kemenangan angka mutlak atas John Ryder, Saul Canelo Alvarez menegaskan bahwa misi dan motivasinya adalah untuk menghadapi mantan penakluknya, Dmitry Bivol, dalam sebuah pertarungan ulang. Canelo bersikeras bahwa pertarungan ulang harus dilakukan di kelas 79,3 kg, sementara Bivol yang merupakan juara dunia kelas berat ringan WBA saat ini, melontarkan sebuah tantangan dalam negosiasi.
Bivol bersikeras ingin menantang Canelo di kelas 76,2 kg demi memperebutkan gelar juara dunia kelas menengah super yang tak terbantahkan. Salah satu pihak harus mengalah agar kebuntuan ini dapat berlanjut sehingga pertarungan dapat dilaksanakan pada bulan September, sekitar Hari Kemerdekaan Meksiko, tanggal pertarungan yang diinginkan oleh Canelo.
"Sebut saja saya gila, dia tidak akan pernah mengalahkan Bivol di kelas 79,3 kg. Itu sudah pasti," kata mantan promotor Canelo, Oscar De La Hoya, dalam sebuah wawancara dengan BoxingScene.com.
"Pada berat badan 168 mungkin akan lebih berbahaya baginya, karena saya pikir Bivol akan lebih ringan di kakinya, dia akan lebih cepat. Jadi, ini adalah situasi yang sulit bagi Canelo. Pertarungan berikutnya yang akan ia jalani haruslah sangat strategis. Kita akan lihat apa yang akan dilakukan promotor briliannya [Eddie Hearn] untuknya,"lanjut De La Hoya.
Juara dunia empat divisi, Saul Canelo Alvarez hanya bertarung dua kali sebagai petinju kelas berat ringan selama 18 tahun kariernya. Pertandingan pertamanya di kelas 79,3 kg terjadi pada November 2019 saat ia memukul KO Sergey Kovalev untuk memenangkan gelar WBO.
Penampilan keduanya di kelas ini tidak sesukses yang diharapkan, dan Bivol memanfaatkan ukuran dan kekuatannya untuk menggertak dan melelahkan Alvarez di paruh kedua laga untuk meraih kemenangan mutlak. Bivol mengungguli Alvarez dengan skor 152 banding 84 selama dua belas ronde.
Sebanyak 84 pukulan yang dilepaskan Canelo merupakan yang terendah dalam karier profesionalnya. Canelo kemudian mengatakan bahwa ia tidak dapat berlatih 100% di kamp pelatihan Bivol karena cedera pergelangan tangan yang berkepanjangan dan akhirnya harus dioperasi pada musim gugur lalu. Sejak saat itu, Canelo bersikeras bahwa ia merasa dirinya lebih baik dari Bivol dan ia merasa mendominasi enam ronde pertama pertarungan.
Setelah kemenangan angka mutlak atas John Ryder, Saul Canelo Alvarez menegaskan bahwa misi dan motivasinya adalah untuk menghadapi mantan penakluknya, Dmitry Bivol, dalam sebuah pertarungan ulang. Canelo bersikeras bahwa pertarungan ulang harus dilakukan di kelas 79,3 kg, sementara Bivol yang merupakan juara dunia kelas berat ringan WBA saat ini, melontarkan sebuah tantangan dalam negosiasi.
Bivol bersikeras ingin menantang Canelo di kelas 76,2 kg demi memperebutkan gelar juara dunia kelas menengah super yang tak terbantahkan. Salah satu pihak harus mengalah agar kebuntuan ini dapat berlanjut sehingga pertarungan dapat dilaksanakan pada bulan September, sekitar Hari Kemerdekaan Meksiko, tanggal pertarungan yang diinginkan oleh Canelo.
"Sebut saja saya gila, dia tidak akan pernah mengalahkan Bivol di kelas 79,3 kg. Itu sudah pasti," kata mantan promotor Canelo, Oscar De La Hoya, dalam sebuah wawancara dengan BoxingScene.com.
"Pada berat badan 168 mungkin akan lebih berbahaya baginya, karena saya pikir Bivol akan lebih ringan di kakinya, dia akan lebih cepat. Jadi, ini adalah situasi yang sulit bagi Canelo. Pertarungan berikutnya yang akan ia jalani haruslah sangat strategis. Kita akan lihat apa yang akan dilakukan promotor briliannya [Eddie Hearn] untuknya,"lanjut De La Hoya.
Juara dunia empat divisi, Saul Canelo Alvarez hanya bertarung dua kali sebagai petinju kelas berat ringan selama 18 tahun kariernya. Pertandingan pertamanya di kelas 79,3 kg terjadi pada November 2019 saat ia memukul KO Sergey Kovalev untuk memenangkan gelar WBO.
Penampilan keduanya di kelas ini tidak sesukses yang diharapkan, dan Bivol memanfaatkan ukuran dan kekuatannya untuk menggertak dan melelahkan Alvarez di paruh kedua laga untuk meraih kemenangan mutlak. Bivol mengungguli Alvarez dengan skor 152 banding 84 selama dua belas ronde.
Sebanyak 84 pukulan yang dilepaskan Canelo merupakan yang terendah dalam karier profesionalnya. Canelo kemudian mengatakan bahwa ia tidak dapat berlatih 100% di kamp pelatihan Bivol karena cedera pergelangan tangan yang berkepanjangan dan akhirnya harus dioperasi pada musim gugur lalu. Sejak saat itu, Canelo bersikeras bahwa ia merasa dirinya lebih baik dari Bivol dan ia merasa mendominasi enam ronde pertama pertarungan.
(aww)