Atlet Rusia Dilarang Tampil di Paralimpiade Rio 2016 Terkait Doping

Senin, 08 Agustus 2016 - 01:32 WIB
Atlet Rusia Dilarang Tampil di Paralimpiade Rio 2016 Terkait Doping
Atlet Rusia Dilarang Tampil di Paralimpiade Rio 2016 Terkait Doping
A A A
BONN - Komite Paralimpiade Internasional (IPC) melarang atlet Rusia berlaga di Paralimpiade Rio 2016, 7-18 September mendatang. Sama seperti kasus di Olimpiade, kontingen Negeri Beruang Merah juga diklaim terbukti menggunakan doping.

Hal itu bermula dari temuan IPC setelah bekerja sama dengan Richard McLaren, ahli hukum asal Kanada. Keduanya menemukan 44 sampel dari 45 atlet Rusia, telah dimanipulasi laboratorium Moskow. Sebanyak delapan sampel diketahui milik atlet yang akan tampil di Paralimpiade Rio bulan depan.

Setelah menguji ulang, temuan IPC masih positif. Akhirnya, Presiden IPC Sir Philip Craven dengan tegas melarang Rusia tampil di Rio. Komite Paralimpiade Rusia (NPC) juga langsung dibekukan terkait masalah ini.

"Sistem anti-doping di Rusia sudah rusak, rusak, dan seluruhnya dikotori. Ajang Paralimpiade adalah satu kelompok besar dan saya berharap sesuatu seperti ini tidak akan ditemukan dalam organisasi kami," ucap Craven seperti dilansir BBC.

"Atlet individu Rusia mungkin bersih, tapi sampai mereka mengubah sistemnya. Komite Paralimpiade Rusia memasuki kompetisi atlet yang bersih, maka itu adalah sesuatu yang kita tidak bisa menerima," tegasnya.

NPC punya waktu 21 hari untuk mengajukan banding putusan IPC. Jika banding ditolak NPC Rusia terpaksa mesti mengajukan bandingnya ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS).

Badan Doping Dunia-Anti (WADA) sendiri telah mendukung keputusan IPC. Hal itu mereka ungkap lewat pernyataannya.

"WADA mengakui pekerjaan yang dilakukan IPC dalam mengumpulkan banyak bukti dari Profesor McLaren. Keputusan IPC juga sudah mengikuti rekomendasi Komite Eksekutif WADA tanggal 18 Juli yang meminta adanya penurunan jumlah atlet NPC di Rio 2016 sebagai akibat dari Laporan McLaren,"

Belum ada pernyataan resmi dari Rusia menanggapi putusan ini. Namun yang jelas, nasib Rusia masih bisa berubah, seperti yang terjadi Olimpiade Rio.

Sebelumnya WADA juga memaparkan bukti-bukti atlet Rusia menggunakan doping yang disponsori negara. Namun Komite Olimpiade Internasional (IOC) memutuskan tidak melarang atlet Rusia berlaga di Brasil.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5516 seconds (0.1#10.140)