Cerita Tentang Karantina Sebelum Olimpiade Rio

Kamis, 01 September 2016 - 15:56 WIB
Cerita Tentang Karantina Sebelum Olimpiade Rio
Cerita Tentang Karantina Sebelum Olimpiade Rio
A A A
JAKARTA - Sebelum berangkat ke Brasil untuk berlaga di Olimpiade Rio 2016, kontingen bulu tangkis Indonesia menjalani karantina di Kota Kudus. Selama 'diasingkan' di sana, pasangan ganda campuran termasuk Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melakukan pertemuan dengan banyak senior termasuk Christian Hadinata.

Legenda hidup bulu tangkis Indonesia itu menjelaskan bahwa pertemuan tersebut tidak hanya ditujukan bagi pasangan ganda campuran. Namun baik Owi/Butet maupun Praveen Jordan/Debby Susanto tidak membuang kesempatan tersebut untuk berbincang banyak hal dengannya.
Cerita Tentang Karantina Sebelum Olimpiade Rio

"Saya bilang, sebagai pasangan, kalian itu adalah belahan jiwa, kalian menggantungkan nasib masing-masing di pasangan kalian. Hargailah apapun yang dilakukan pasangan di lapangan. Kalau Owi buat salah, Butet harus bisa memaafkan dan sebaliknya. Kalau Butet cetak poin, Owi harus mengapresiasi dengan memberikan pujian," kata Christian, dikutip badmintonindonesia.org, Kamis (1/9/2016).

Ditambahkan Christian, komunikasi dan kekompakan Tontowi/Liliyana sudah terbukti saat mereka berlaga di Rio. Christian selalu mengikuti perkembangan Tontowi/Liliyana selama di Rio, ia tak melewatkan satupun pertandingan pasangan ganda campuran andalan Indonesia tersebut.

Seperti diketahui, tak cuma punya segudang prestasi saat menjadi pemain, Christian merupakan sosok penting dibalik sukses para peraih emas olimpiade, salah satunya Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky di Olimpiade Atlanta 1996.

Teranyar, dari sektor ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil mempersembahkan medali emas Olimpiade Rio 2016. (Baca juga: Pelatnas Cipayung Cari Penerus Owi/Butet)
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5432 seconds (0.1#10.140)