Bale dan Rodriguez Kemungkinan Masuk Agenda 'Bersih-Bersih' Real Madrid
loading...
A
A
A
MADRID - Sukses Real Madrid mendapatkan gelar Primera Liga musim 2019/2020 memberi jalan untuk lahirnya era baru Los Blancos di bawah Zinedine Zidane . Pelatih asal Prancis itu dipastikan mendapatkan keleluasaan melakukan banyak hal dalam tim.
Itu termasuk melepas pemain bintang yang tidak masuk dalam skenario masa depan. Zidane, juga bisa menentukan nasib dari pemain yang dipinjamkan ke klub lain, yang tersebar di beberapa klub Eropa, mulai tim Primera Liga sampai Liga Primer.
Langkah Zidane kemungkinan akan mendapatkan restu klub, termasuk Presiden Real Madrid Florentino Perez, yang tentu senang jika skuadnya bisa mengalami penyusutan. Mengurangi pemain, berarti mengurangi beban pengeluaran klub. (Baca: Zidane Tegaskan Akan tetap Setiap Bersama Real Madrid)
Nama Gareth Bale dan James Rodriguez masuk dalam daftar yang paling diragukan berada di skuad Madrid musim depan. Bale misalnya, bintang Wales tersebut telah mencapai titik puncak hubungannya dengan klub. Meskipun agennya, Jonathan Barnett, berulang kali mengatakan bahwa kliennya ingin tinggal, dia tahu bahwa dengan keberadaan Zinedine Zidane di bangku pelatih, membuat kans Bale bermain sangat tipis.
Zidane bahkan tidak ingin melatihnya atau memasukkannya ke tim kendati petinggi klub percaya bahwa Bale adalah pemain yang dapat memberikan kontribusi signifikan. Madrid berada di situasi sulit. Mereka enggan melepas Bale, tetapi juga tidak ingin membayar sebagian besar gajinya selama dua tahun sisa kontraknya, yang melebihi nilai 60 juta euro.
Situasi Bale rupanya membuat rekannya, Toni Kroos, prihatin. Dia mengakui bahwa apa yang dialami Bale tidak memuaskan bagi semua orang di dalam tim. Kroos mengungkapkan gagalnya proses transfer kepindahan pemain bernomor 11 musim panas lalu membuat semuanya berantakan. (Baca juga: 7 Peristiwa Besar yang Memengaruhi Peradaban Dunia)
“Saya pikir Bale awalnya ingin pergi musim panas lalu dan klub mengatakan iya, tetapi kemudian berubah. Saya tidak tahu apakah dia masih sedikit kesal tentang hal itu, saya benar-benar tidak tahu,” kata Kroos dilansir Marca.
Kendati demikian, Kroos menegaskan bahwa Bale adalah profesional sejati dan memiliki hubungan yang baik dengan rekan-rekan setimnya di Madrid sehingga pantas mendapatkan perlakuan yang lebih pantas. “Semuanya baik-baik saja di tim. Kami tidak memberikan hal-hal ini terlalu penting. Bale juga telah membantu kami meraih banyak gelar dalam enam tahun terakhir. Kami tidak memiliki masalah dengannya, dan kami menghormati apa yang telah diberikannya kepada Madrid,” tandas Kroos.
Adapun kasus James berbeda. Hubungan yang baik sang agen Jorge Mendes dengan Benfica serta fakta bahwa pemain Kolombia itu hanya memiliki satu tahun lebih lanjut pada kontraknya di Madrid, membuka kesempatan Mendes membawa James ke Benfica.
Kendalanya, Madrid tidak mau membayar sebagian dari gajinya untuk tahun berikutnya. Selain itu, tuntutan gaji pemain berusia 29 tahun tersebut masih jauh lebih tinggi daripada yang bisa Benfica berikan. Lalu ada Luka Jovic. Digadang-gadangkan sebagai pengganti Karim Benzema, penyerang Serbia tersebut menjalani musim debut yang sulit di Primera Liga. (Baca juga: DPR Usulkan Pemerintah Subsidi Ponsel Pintar untuk Kebutuhan PJJ)
Los Blancos percaya pada bakatnya. Masih berusia 22 tahun, Madrid tentu hanya ingin meminjamkannya. Beberapa tim menunjukkan ketertarikannya, yakni AC Milan, Hertha Berlin, dan AS Monaco. Opsi Monaco terlihat bagus sebab pelatih Monaco saat ini, Niko Kovac, pernah bekerja dengan Jovic di Eintracht Frankfurt (2017–2019). Potensi reuni keduanya di Ligue 1 cukup terbuka lebar.
Lalu bagaimana dengan Martin Odegaard, 21, dan Takefusa Kubo, 19? Keduanya kemungkinan akan tetap memperpanjang masa peminjamannya dengan Real Sociedad dan Real Mallorca musim depan.
Sebenarnya, keseriusan Perez melakukan bersih-bersih sejatinya telah dimulai. Sebelumnya, Madrid menjual Javi Sanchez dan Achraf Hakimi masing-masing untuk Real Valladolid dan Inter Milan dengan biaya gabungan sebesar 43,5 juta euro. Sejak pandemi Covid-19 menghantam, kondisi keuangan Madrid turut berdampak. Selain itu, renovasi Santiago Bernabeu yang sedang berjalan membuat Los Blancos harus menjaga stabilitas keuangan.
Diharapkan penjualan beberapa pemain dapat terkumpul dana segar hingga 180 juta euro. Perez tentu akan menjaga para pemain yang ada, setidaknya hingga Liga Champions musim ini berakhir. Namun, pertandingan leg kedua 16 besar kontra Manchester City (Man City), 8 Agustus mendatang bukan tanpa kendala. (Lihat videonya: 7 Langkah Amankan Tayangan YouTube untuk Anak-anak)
Berdasarkan aturan baru di Inggris, pengunjung dari Spanyol ke Inggris harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Belum diketahui apakah aturan itu hanya ditujukan untuk wisatawan yang kembali ke Inggris dari Spanyol, atau apakah itu juga akan berlaku bagi orang Spanyol yang bepergian ke Inggris.
UEFA terus mengawasi situasi dan telah mempertimbangkan dua kota di Portugal, Porto dan Guimaraes, sebagai tempat alternatif jika pertandingan leg kedua 16 besar tidak bisa dilangsungkan di Etihad Stadium. (Alimansyah)
Itu termasuk melepas pemain bintang yang tidak masuk dalam skenario masa depan. Zidane, juga bisa menentukan nasib dari pemain yang dipinjamkan ke klub lain, yang tersebar di beberapa klub Eropa, mulai tim Primera Liga sampai Liga Primer.
Langkah Zidane kemungkinan akan mendapatkan restu klub, termasuk Presiden Real Madrid Florentino Perez, yang tentu senang jika skuadnya bisa mengalami penyusutan. Mengurangi pemain, berarti mengurangi beban pengeluaran klub. (Baca: Zidane Tegaskan Akan tetap Setiap Bersama Real Madrid)
Nama Gareth Bale dan James Rodriguez masuk dalam daftar yang paling diragukan berada di skuad Madrid musim depan. Bale misalnya, bintang Wales tersebut telah mencapai titik puncak hubungannya dengan klub. Meskipun agennya, Jonathan Barnett, berulang kali mengatakan bahwa kliennya ingin tinggal, dia tahu bahwa dengan keberadaan Zinedine Zidane di bangku pelatih, membuat kans Bale bermain sangat tipis.
Zidane bahkan tidak ingin melatihnya atau memasukkannya ke tim kendati petinggi klub percaya bahwa Bale adalah pemain yang dapat memberikan kontribusi signifikan. Madrid berada di situasi sulit. Mereka enggan melepas Bale, tetapi juga tidak ingin membayar sebagian besar gajinya selama dua tahun sisa kontraknya, yang melebihi nilai 60 juta euro.
Situasi Bale rupanya membuat rekannya, Toni Kroos, prihatin. Dia mengakui bahwa apa yang dialami Bale tidak memuaskan bagi semua orang di dalam tim. Kroos mengungkapkan gagalnya proses transfer kepindahan pemain bernomor 11 musim panas lalu membuat semuanya berantakan. (Baca juga: 7 Peristiwa Besar yang Memengaruhi Peradaban Dunia)
“Saya pikir Bale awalnya ingin pergi musim panas lalu dan klub mengatakan iya, tetapi kemudian berubah. Saya tidak tahu apakah dia masih sedikit kesal tentang hal itu, saya benar-benar tidak tahu,” kata Kroos dilansir Marca.
Kendati demikian, Kroos menegaskan bahwa Bale adalah profesional sejati dan memiliki hubungan yang baik dengan rekan-rekan setimnya di Madrid sehingga pantas mendapatkan perlakuan yang lebih pantas. “Semuanya baik-baik saja di tim. Kami tidak memberikan hal-hal ini terlalu penting. Bale juga telah membantu kami meraih banyak gelar dalam enam tahun terakhir. Kami tidak memiliki masalah dengannya, dan kami menghormati apa yang telah diberikannya kepada Madrid,” tandas Kroos.
Adapun kasus James berbeda. Hubungan yang baik sang agen Jorge Mendes dengan Benfica serta fakta bahwa pemain Kolombia itu hanya memiliki satu tahun lebih lanjut pada kontraknya di Madrid, membuka kesempatan Mendes membawa James ke Benfica.
Kendalanya, Madrid tidak mau membayar sebagian dari gajinya untuk tahun berikutnya. Selain itu, tuntutan gaji pemain berusia 29 tahun tersebut masih jauh lebih tinggi daripada yang bisa Benfica berikan. Lalu ada Luka Jovic. Digadang-gadangkan sebagai pengganti Karim Benzema, penyerang Serbia tersebut menjalani musim debut yang sulit di Primera Liga. (Baca juga: DPR Usulkan Pemerintah Subsidi Ponsel Pintar untuk Kebutuhan PJJ)
Los Blancos percaya pada bakatnya. Masih berusia 22 tahun, Madrid tentu hanya ingin meminjamkannya. Beberapa tim menunjukkan ketertarikannya, yakni AC Milan, Hertha Berlin, dan AS Monaco. Opsi Monaco terlihat bagus sebab pelatih Monaco saat ini, Niko Kovac, pernah bekerja dengan Jovic di Eintracht Frankfurt (2017–2019). Potensi reuni keduanya di Ligue 1 cukup terbuka lebar.
Lalu bagaimana dengan Martin Odegaard, 21, dan Takefusa Kubo, 19? Keduanya kemungkinan akan tetap memperpanjang masa peminjamannya dengan Real Sociedad dan Real Mallorca musim depan.
Sebenarnya, keseriusan Perez melakukan bersih-bersih sejatinya telah dimulai. Sebelumnya, Madrid menjual Javi Sanchez dan Achraf Hakimi masing-masing untuk Real Valladolid dan Inter Milan dengan biaya gabungan sebesar 43,5 juta euro. Sejak pandemi Covid-19 menghantam, kondisi keuangan Madrid turut berdampak. Selain itu, renovasi Santiago Bernabeu yang sedang berjalan membuat Los Blancos harus menjaga stabilitas keuangan.
Diharapkan penjualan beberapa pemain dapat terkumpul dana segar hingga 180 juta euro. Perez tentu akan menjaga para pemain yang ada, setidaknya hingga Liga Champions musim ini berakhir. Namun, pertandingan leg kedua 16 besar kontra Manchester City (Man City), 8 Agustus mendatang bukan tanpa kendala. (Lihat videonya: 7 Langkah Amankan Tayangan YouTube untuk Anak-anak)
Berdasarkan aturan baru di Inggris, pengunjung dari Spanyol ke Inggris harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Belum diketahui apakah aturan itu hanya ditujukan untuk wisatawan yang kembali ke Inggris dari Spanyol, atau apakah itu juga akan berlaku bagi orang Spanyol yang bepergian ke Inggris.
UEFA terus mengawasi situasi dan telah mempertimbangkan dua kota di Portugal, Porto dan Guimaraes, sebagai tempat alternatif jika pertandingan leg kedua 16 besar tidak bisa dilangsungkan di Etihad Stadium. (Alimansyah)
(ysw)