Kubu Tim Tszyu Sempat Sakit Hati Diabaikan Jermell Charlo
loading...
A
A
A
GOLD COAST - Promotor Tim Tszyu, George Rose merasa kecewa dengan Jermell "Iron Man" Charlo yang memilih bertarung melawan Saul "Canelo" Alvarez . Meskipun begitu, dia tidak menyalahkan Jermell Charlo.
Bintang tak terkalahkan asal Australia, Tim Tszyu merupakan penantang wajib untuk gelar kelas menengah junior atau welter super versi WBO yang dikuasai Jermell. Petinju 33 tahun ini pun merebut gelar WBO usai merobohkan Brian Carlos Castano pada Mei tahun lalu.
Berkat tambahan gelar tersebut, saudara kembar juara dunia kelas menengah WBC, Jermall Charlo ini menyandang status juara tak terbantahkan di kelas menengah junior.
Seperti diketahui, Jermell Charlo memutuskan untuk naik dua divisi dari kelas mengah junior ke menengah super demi merebut semua sabuk juara yang dimiliki Saul Alvarez.
Duel Canelo versus Iron Man tersebut rencananya menjadi headline Showtime di Las Vegas, Amerika Serikat, pada 30 September mendatang. Di tanggal tersebut, seharusnya Tim Tszyu bertemu dengan Jermall sesuai yang dimandatorikan WBO.
Sebelumnya, Tszyu dan Jermell dijadwalkan bertarung pada awal tahun ini. Sayangnya, laga tersebut gagal terwujud, lantaran Jermell mundur karena cedera tangan.
"Lihatlah, WBO sangat luar biasa dengan kami dan benar-benar mendorong agar pertarungan melawan Charlo ini terjadi. Jadi saya akan tertarik untuk melihat bagaimana hasilnya," kata CEO No Limit, George Rose kepada Fox Sports Australia, yang dikutip pada Kamis (6/7/2023).
"Namun sejauh menyangkut Tim, ini semua tentang melanjutkan rencana yang pada akhirnya akan melihat dia dengan sabuk WBO di pinggangnya," lanjut dia.
George Rose pada awalnya merasa sakit hati saat mendengar kabar pertarungan Canelo vs Jermell Charlo, karena pihaknya sudah menanti pertemuan Tim Tszyu dengan Jermell selama 2 tahun.
"Dan Tim, dia siap untuk mengalahkan Charlo. Semua pekerjaan yang telah dia lakukan, pertarungan yang dia jalani baru-baru ini, semuanya telah membangun Tim Tszyu untuk membawa pulang empat sabuk di akhir tahun ini," ujar George Rose.
Akhirnya, George Rose pun memahami keputusan Jermell Charlo. Apabila berada di posisi yang sama, sambungnya, semua orang akan memilih pertarungan melawan Canelo.
"Karena ini adalah pertarungan ikonis, dan pertarungan dengan bayaran terbesar. Ini adalah kesempatan bagi Charlo untuk membuat sejarah, mengubah hidupnya. Dan apa pilihannya? Pergi dan kehilangan keempat sabuknya melawan Tim Tszyu," pungkasnya.
Bintang tak terkalahkan asal Australia, Tim Tszyu merupakan penantang wajib untuk gelar kelas menengah junior atau welter super versi WBO yang dikuasai Jermell. Petinju 33 tahun ini pun merebut gelar WBO usai merobohkan Brian Carlos Castano pada Mei tahun lalu.
Berkat tambahan gelar tersebut, saudara kembar juara dunia kelas menengah WBC, Jermall Charlo ini menyandang status juara tak terbantahkan di kelas menengah junior.
Seperti diketahui, Jermell Charlo memutuskan untuk naik dua divisi dari kelas mengah junior ke menengah super demi merebut semua sabuk juara yang dimiliki Saul Alvarez.
Duel Canelo versus Iron Man tersebut rencananya menjadi headline Showtime di Las Vegas, Amerika Serikat, pada 30 September mendatang. Di tanggal tersebut, seharusnya Tim Tszyu bertemu dengan Jermall sesuai yang dimandatorikan WBO.
Sebelumnya, Tszyu dan Jermell dijadwalkan bertarung pada awal tahun ini. Sayangnya, laga tersebut gagal terwujud, lantaran Jermell mundur karena cedera tangan.
"Lihatlah, WBO sangat luar biasa dengan kami dan benar-benar mendorong agar pertarungan melawan Charlo ini terjadi. Jadi saya akan tertarik untuk melihat bagaimana hasilnya," kata CEO No Limit, George Rose kepada Fox Sports Australia, yang dikutip pada Kamis (6/7/2023).
"Namun sejauh menyangkut Tim, ini semua tentang melanjutkan rencana yang pada akhirnya akan melihat dia dengan sabuk WBO di pinggangnya," lanjut dia.
George Rose pada awalnya merasa sakit hati saat mendengar kabar pertarungan Canelo vs Jermell Charlo, karena pihaknya sudah menanti pertemuan Tim Tszyu dengan Jermell selama 2 tahun.
"Dan Tim, dia siap untuk mengalahkan Charlo. Semua pekerjaan yang telah dia lakukan, pertarungan yang dia jalani baru-baru ini, semuanya telah membangun Tim Tszyu untuk membawa pulang empat sabuk di akhir tahun ini," ujar George Rose.
Akhirnya, George Rose pun memahami keputusan Jermell Charlo. Apabila berada di posisi yang sama, sambungnya, semua orang akan memilih pertarungan melawan Canelo.
"Karena ini adalah pertarungan ikonis, dan pertarungan dengan bayaran terbesar. Ini adalah kesempatan bagi Charlo untuk membuat sejarah, mengubah hidupnya. Dan apa pilihannya? Pergi dan kehilangan keempat sabuknya melawan Tim Tszyu," pungkasnya.
(nug)