Casey Stoner: Honda dan Yamaha Dirugikan Aturan Aerodinamika di MotoGP

Minggu, 16 Juli 2023 - 23:59 WIB
loading...
Casey Stoner: Honda...
Casey Stoner menuturkan bahwa keterpurukan yang dialami tim Honda serta Yamaha di ajang MotoGP bukan semata-mata kesalahan kedua tim pabrikan asal Jepang tersebut / Foto: MotoGP
A A A
GOODWOOD - Casey Stoner menuturkan bahwa keterpurukan yang dialami tim Honda serta Yamaha di ajang MotoGP bukan semata-mata kesalahan kedua tim pabrikan asal Jepang tersebut. Menurutnya, kedua merek tersebut dirugikan dengan adanya penerapan peraturan aerodinamika yang justru lebih menguntungkan tim pabrikan Eropa.

Honda dan Yamaha telah mendominasi ajang MotoGP selama lebih dari dua dekade. Tim berlogo sayap emas merupakan peraih gelar juara terbanyak kelas utama dengan torehan 21 titel, sedangkan tim pabrikan Iwata berada di posisi kedua bersama MV Agusta dengan koleksi 18 gelar.

Honda kali terakhir juara pada MotoGP 2019 yang menutup raihan enam gelar berturut-turut yang dicatatkan Marc Marquez dengan Repsol Honda. Sedangkan Yamaha, sukses menjadi yang terbaik pada musim 2021 bersama Fabio Quartararo di tim Monster Energy Yamaha.



Sayangnya, performa kedua pabrikan legendaris Negeri Sakura itu terbilang sangat buruk di MotoGP. Honda berada di posisi keempat klasemen konstruktor dengan koleksi 89 poin di mana pembalap tim satelit, LCR Honda, menjadi rider terbaik mereka dengan raihan 47 poin di posisi 13 klasemen pembalap.

Sementara Yamaha berada tepat di bawah Honda pada klasemen konstruktor yakni duduk di posisi buncit dengan raihan 82 poin. El Diablo -julukan Quartararo- menjadi pembalap mereka yang paling mentereng dengan duduk di posisi sembilan klasemen dengan membukukan 64 poin. Gagalnya pengembangan motor yang dilakukan kedua tim tersebut dianggap menjadi penyebab buruknya performa mereka di MotoGP.

Akan tetapi, Stoner memiliki pandangan yang berbeda. Bintang asal Australia itu menilai Honda dan Yamaha dirugikan dengan adanya penerapan penggunaan aerodinamika di MotoGP yang menurutnya lebih menguntungkan pabrikan-pabrikan Eropa yakni Ducati, KTM dan Aprilia.



"Saya tidak berpikir Honda dan Yamaha harus disalahkan atas situasi saat ini. Sebaliknya, saya pikir peraturan telah diubah untuk membantu pabrikan Eropa dengan aerodinamika mereka,” kata Stoner dilansir dari Speedweek, Minggu (16/7/2023).

"Beberapa tahun yang lalu sebenarnya diputuskan untuk melarang semua alat bantu aerodinamis, tetapi kemudian rencana ini tiba-tiba dibatalkan lagi. Itu sebabnya Suzuki meninggalkan MotoGP dan saya khawatir Honda dan Yamaha juga akan pergi karena apa yang kami miliki sekarang bukanlah komitmen mereka. MotoGP sekarang berubah menjadi mobil Formula 1 dengan dua roda,” tambahnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1035 seconds (0.1#10.140)