10 Pesilat Indonesia Tembus Final, Peluang Pertahankan Gelar Terbuka Lebar

Kamis, 08 Desember 2016 - 00:01 WIB
10 Pesilat Indonesia Tembus Final, Peluang Pertahankan Gelar Terbuka Lebar
10 Pesilat Indonesia Tembus Final, Peluang Pertahankan Gelar Terbuka Lebar
A A A
DENPASAR - 10 pesilat disiplin tanding Indonesia sukses menembus final di Kejuaraan dunia 2016. Pencapaian itu sekaligus membuat Merah Putih semakin berpeluang mempertahankan juara umum di ajang tersebut.

Sebelumnya, tiga atlet Indonesia Awaludin Nur, Selly Andriyani, dan Mariati lebih dulu melaju ke babak pamungkas pada Selasa (6/12). Kini, giliran tujuh pesilat menyusul usai merebut kemenangan di laga semifinal yang berlangsung di GOR Lila Bhuana, Denpasar, kemarin. Dengan meloloskan 10 atlet, capaian itu sudah lebih bagus di bandingkan saat memiliki wakil lima, capaian ini sudah lebih bagus di bandingkan pada Kejuaraan dunia 2015 di Phuket, Thailand.

"Ini pertama kalinya kelas tarung bisa meloloskan 10 atlet di final. Kita berharap para atlet bisa fight pada laga terakhir. Kita juga berharap bisa mendapatkan medali emas lebih banyak di bandingkan kejuaraan dunia tahun lalu," kata asisten manager Timnas Pencak Silat Indonesia, Taslim Aziz.

Pada laga kemarin, para atlet Indonesia berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Di bagian putri, Sarah Tria Monita berhasil mengalahkan Sopapan Likhittakul (Thailand) dengan TKO pada kelas C. Begitu juga dengan Nirmalasari Oktaviani yang menyingkirkan pesilat asal Vietnam Tran Thi Loan di kelas B.

Di bagian putra, dari delapan wakil di semifinal, Indonesia berhasil meloloskan lima pesilat. Firdhana Wahyu Putra sukses mengalahkan Nguyen Van Tri (Vietnam) di kelas I. Eka Yulianto menang KO dari Lee Changkyo (Korea Selatan) di kelas G. Selain itu, Galang Tri Widya Prtama menang atas Vu Van Kien (Vietnam) dengan skor telak 5-0. Begitu juga dengan Iqbal Chandra Pratama memulangkan Porntheb Poolkaev (Thailand) dengan TKO.

Sedangkan Itu, Hanifah Yudani Kusumah tampil luar biasa saat melaju ke final. Pesilat asli Bandung ini sukses mengalahkan juara bertahan kelas C asal Vietnam Nguyen (Thai Linh) dengan skor tipis 3-2. Keberhasilan ini membuatnya semakin dekat mewujudkan mimpinya menjadi juara dunia. Namun, dia harus bisa mengalahkan pesilat dari Azerbaijan, Javarov Eckhan di final, hari ini.

"Saya sedikit melihat permainannya (Eckhan) saat mengalahkan pesliat Suriname (Kasanwidjojo Ichairo). Dia bermain dengan power. Ini yang harus saya waspadai nanti. Tapi, saya merasa bertanding dengan Vietnam ini merupakan final sesungguhnya," ujar Hanif. "Yang penting saya tidak ingin memikirkan lawan terlebih dulu, saya hanya akan berusaha fokus, siap, dan bermain semaksimal mungkin," ungkapnya.

Selain kejuaraan dunia, Perastuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat) juga menggelar ajang festival pencak silat yang pertama kalinya di selenggarakan di GOR Lila Bhuana, 6-7 Desember ini. Hebatnya, Indonesia langsung mendominasi dengan menjadi yang terbaik dibandingkan Singapura dan Filipina di posisi kedua dan ketiga.

Selain itu, ada beberapa kategori lainnya seperti kelompok dengan tehnik terbaik (Indonesia), Koreografi (Singapura), Busana Terbaik (Jepang), Perorma terunik (Spanyol), dan aransemen musk terbaik (Korea Selatan). Ketua Panitia Pelaksana Edhy Prabowo berharap kegitan ini bisa terus di lakukan untuk memperluas jaringan pencak silat bisa berada di seluruh dunia.

"Kita disini bukan hanya meraih prestasi, tapi juga ingin mengembangkan pencak silat ke seluruh dunia. Target kita adala bisa ke 100 negara. Jika itu bisa tewujud, target kita untuk tampil di olimpiade bisa tercapai," ungkap Edhy.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7267 seconds (0.1#10.140)