Duel Prograis vs Haney Tidak Mungkin Barengan Fury vs Ngannou
loading...
A
A
A
LAS VEGAS - Promotor tinju Eddie Hearn masih mengupayakan pertemuan potensial antara petinju yang ditanganinya yakni juara dunia kelas ringan super atau kelas welter junior WBC, Regis Prograis dengan penantang tak terkalahkan Devin Haney. Mereka masih menentukan lokasi dan waktu yang tepat untuk kontes tinju tersebut.
Seperti diketahui, Haney bukan hanya petinju tak terkalahkan, dia juga merupakan juara dunia tinju kelas ringan tak terbantahkan. Petinju 24 tahun ini pun memilih naik divisi untuk menghadapi Prograis di kelas welter junior.
Keinginan Haney untuk naik kelas pun sudah mendapatkan restu dari WBC. Dengan kondisi tersebut, WBC menobatkan Haney sebagai juara dunia kelas ringan dalam masa reses.
Sedangkan badan tinju dunia lainnya, yakni IBF, WBA dan WBO masih belum menentukan sikap atas pilihan juara kelas ringannya tersebut.
Kembali lagi pada kemungkinan duel Prograis dengan Haney. Kedua petinju ini sendiri sudah terlibat psywar melalui media sosial. Mereka bertukar kata-kata sengit soal tanggal pertarungan.
Prograis disebut-sebut berusaha agar pertarungan tersebut dapat dilakukan pada 28 Oktober, hari yang sama dengan pertarungan kelas berat Tyson Fury vs Francis Ngannou di Arab Saudi.
Hearn mengindikasikan jika laga Haney-Prograis, yang kemungkinan akan tayang di DAZN PPV, tidak mungkin berhadapan langsung dengan pertandingan pay-per-view seperti Fury-Ngannou.
"Anda tidak ingin melakukan sebuah pay-per-view melawan pay-per-view lainnya, ajang lain, apapun itu. Kami akan membahas tanggal-tanggalnya," ujar Hearn kepada Boxing Social, yang dikutip Kamis (10/8/2023).
"Namun, isu yang lebih besar adalah tempat pelaksanaannya... Las Vegas, Atlanta, Washington, Bay Area, New York, semua pilihan untuk pertarungan itu, salah satu (laga) terbaik dalam tinju. Semoga kami dapat menyelesaikannya," lanjut bos Matchroom Boxing itu.
Sementara itu, sebagai informasi, Prograis memiliki kontrak multi-pertarungan dengan Matchroom Boxing. Alhasil, perihal promosi pertarungan petinju 34 tahun asal Amerika Serikat itu pun berada di bawah Matchroom Boxing.
Prograis, yang memiliki rekor 29-1 (24KO), kali pertama menahbiskan diri sebagai juara dunia usai mencetak kemenagan KO di ronde 11 atas Jose Zepeda. Laga perebutan gelar kelas ringan WBC yang lowong itu berlangsung pada November tahun lalu.
Sayangnya, Prograis tampak begitu kurang meyakinkan ketika meraih kemenangan angka split decision dalam laga mempertahankan gelar melawan Danielito Zorrilla pada Juni lalu.
Sementara itu, Haney berhasil dua kali mempertahankan gelar tak terbantahkan di kelas ringan usai menyatukan gelar dengan mengalahkan George Kambosos Jr di pertemuan pertama, Juni 2022.
Pada laga mempertahankan gelar tak terbantahkan pertamanya sekaligus duel ulang kontra Kambosos Jr, Haney berhasil meraih kemenangan angka mutlak. Kemudian, di penampilan berikutnya, dia merebut kemenangan terbesar dalam karirnya dengan menundukkan juara tiga divisi, Vasiliy Lomachenko.
Selepas kemenangan angka mutlak atas Lomachenko, Haney tidak terikat dengan agen promosi tinju mana pun.
Seperti diketahui, Haney bukan hanya petinju tak terkalahkan, dia juga merupakan juara dunia tinju kelas ringan tak terbantahkan. Petinju 24 tahun ini pun memilih naik divisi untuk menghadapi Prograis di kelas welter junior.
Keinginan Haney untuk naik kelas pun sudah mendapatkan restu dari WBC. Dengan kondisi tersebut, WBC menobatkan Haney sebagai juara dunia kelas ringan dalam masa reses.
Sedangkan badan tinju dunia lainnya, yakni IBF, WBA dan WBO masih belum menentukan sikap atas pilihan juara kelas ringannya tersebut.
Kembali lagi pada kemungkinan duel Prograis dengan Haney. Kedua petinju ini sendiri sudah terlibat psywar melalui media sosial. Mereka bertukar kata-kata sengit soal tanggal pertarungan.
Prograis disebut-sebut berusaha agar pertarungan tersebut dapat dilakukan pada 28 Oktober, hari yang sama dengan pertarungan kelas berat Tyson Fury vs Francis Ngannou di Arab Saudi.
Hearn mengindikasikan jika laga Haney-Prograis, yang kemungkinan akan tayang di DAZN PPV, tidak mungkin berhadapan langsung dengan pertandingan pay-per-view seperti Fury-Ngannou.
"Anda tidak ingin melakukan sebuah pay-per-view melawan pay-per-view lainnya, ajang lain, apapun itu. Kami akan membahas tanggal-tanggalnya," ujar Hearn kepada Boxing Social, yang dikutip Kamis (10/8/2023).
"Namun, isu yang lebih besar adalah tempat pelaksanaannya... Las Vegas, Atlanta, Washington, Bay Area, New York, semua pilihan untuk pertarungan itu, salah satu (laga) terbaik dalam tinju. Semoga kami dapat menyelesaikannya," lanjut bos Matchroom Boxing itu.
Sementara itu, sebagai informasi, Prograis memiliki kontrak multi-pertarungan dengan Matchroom Boxing. Alhasil, perihal promosi pertarungan petinju 34 tahun asal Amerika Serikat itu pun berada di bawah Matchroom Boxing.
Prograis, yang memiliki rekor 29-1 (24KO), kali pertama menahbiskan diri sebagai juara dunia usai mencetak kemenagan KO di ronde 11 atas Jose Zepeda. Laga perebutan gelar kelas ringan WBC yang lowong itu berlangsung pada November tahun lalu.
Sayangnya, Prograis tampak begitu kurang meyakinkan ketika meraih kemenangan angka split decision dalam laga mempertahankan gelar melawan Danielito Zorrilla pada Juni lalu.
Sementara itu, Haney berhasil dua kali mempertahankan gelar tak terbantahkan di kelas ringan usai menyatukan gelar dengan mengalahkan George Kambosos Jr di pertemuan pertama, Juni 2022.
Pada laga mempertahankan gelar tak terbantahkan pertamanya sekaligus duel ulang kontra Kambosos Jr, Haney berhasil meraih kemenangan angka mutlak. Kemudian, di penampilan berikutnya, dia merebut kemenangan terbesar dalam karirnya dengan menundukkan juara tiga divisi, Vasiliy Lomachenko.
Selepas kemenangan angka mutlak atas Lomachenko, Haney tidak terikat dengan agen promosi tinju mana pun.
(nug)