Timnas Panjat Tebing Indonesia Rayakan HUT ke-78 RI di Swiss dengan Balap Karung
loading...
A
A
A
BERN - Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78 diwarnai oleh kehadiran istimewa Timnas Panjat Tebing Indonesia . Dalam suasana Bazar Merdeka yang digelar di Wisma Duta KBRI Bern, Sabtu (12/8/2023), para atlet panjat tebing tidak hanya hadir sebagai tamu undangan, tetapi juga aktif mengikuti serangkaian acara menarik, termasuk balap karung dan perlombaan khas 17-an.
Tak hanya itu, Desak Made Rita Kusuma Dewi, yang merupakan juara dunia panjat tebing kategori speed, ikut serta dalam lomba balap karung. Meskipun harus bersaing dengan peserta lain termasuk rekan setimnya, semangat kompetisi tetap terasa. "Kalau melawan juara dunia, kita ngalah deh," ujar salah satu peserta.
Selain menjadi andalan dalam panjat tebing, terungkap bahwa Desak juga memiliki kemampuan lari karung yang patut diacungi jempol.
"Kami memang diundang untuk ikut meramaikan perayaan ini," ungkap Hendra Basir, pelatih utama Tim Panjat Tebing Indonesia. Meski dalam perjalanan yang tidak begitu mulus di babak final kategori kombinasi boulder dan lead, rombongan sekitar 20 anggota tim ini tetap menyempatkan diri untuk menghadiri acara di Wisma Duta KBRI Bern, Gumligen, Bern, Swiss.
Para atlet tampak menikmati hidangan khas Indonesia yang disediakan di bazar khusus tersebut. Leonardo Veddriq, Rahmad Adi Mulyono, dan Kiromal Katibin nampak santai, seolah melupakan penatnya pertandingan dunia panjat tebing di Bern.
Walaupun tidak semua berhasil melaju ke babak final kategori kombinasi boulder dan lead, semangat latihan tidak lantas pudar. Hendra Basir terus mengajak para atletnya berlatih meskipun jadwal pertandingan telah usai. Setelah melibas perjuangan di Bern, anak asuhnya akan segera bersiap untuk bertanding di Hangzhou, Cina pada 23 September mendatang.
"Pelatihan tetap berlanjut," kata Yuni Lauterjung, warga Indonesia yang tinggal di Swiss dan secara aktif mendukung Timnas Panjat Tebing Indonesia. Observasi dari Sindonews menegaskan hal ini. Para atlet panjat tebing Indonesia baru bisa sedikit santai pada Jumat (11/8/2023), meski tidak sepenuhnya bebas seperti turis biasa atau seorang juara dunia. Hendra Basir memanfaatkan keindahan jalanan kota Bern dan udara segarnya untuk sesi jogging bagi timnya.
"Namun, mereka terhenti sejenak karena ada kegiatan lokal di kota tua Bern. Di sinilah mereka bisa beristirahat sejenak, meski tetap disibukkan oleh permintaan foto bersama penduduk setempat," ujar Dewi Cahyaningrum, seorang fotografer lepas yang berbasis di Bern.
Tak hanya itu, Desak Made Rita Kusuma Dewi, yang merupakan juara dunia panjat tebing kategori speed, ikut serta dalam lomba balap karung. Meskipun harus bersaing dengan peserta lain termasuk rekan setimnya, semangat kompetisi tetap terasa. "Kalau melawan juara dunia, kita ngalah deh," ujar salah satu peserta.
Selain menjadi andalan dalam panjat tebing, terungkap bahwa Desak juga memiliki kemampuan lari karung yang patut diacungi jempol.
"Kami memang diundang untuk ikut meramaikan perayaan ini," ungkap Hendra Basir, pelatih utama Tim Panjat Tebing Indonesia. Meski dalam perjalanan yang tidak begitu mulus di babak final kategori kombinasi boulder dan lead, rombongan sekitar 20 anggota tim ini tetap menyempatkan diri untuk menghadiri acara di Wisma Duta KBRI Bern, Gumligen, Bern, Swiss.
Para atlet tampak menikmati hidangan khas Indonesia yang disediakan di bazar khusus tersebut. Leonardo Veddriq, Rahmad Adi Mulyono, dan Kiromal Katibin nampak santai, seolah melupakan penatnya pertandingan dunia panjat tebing di Bern.
Walaupun tidak semua berhasil melaju ke babak final kategori kombinasi boulder dan lead, semangat latihan tidak lantas pudar. Hendra Basir terus mengajak para atletnya berlatih meskipun jadwal pertandingan telah usai. Setelah melibas perjuangan di Bern, anak asuhnya akan segera bersiap untuk bertanding di Hangzhou, Cina pada 23 September mendatang.
"Pelatihan tetap berlanjut," kata Yuni Lauterjung, warga Indonesia yang tinggal di Swiss dan secara aktif mendukung Timnas Panjat Tebing Indonesia. Observasi dari Sindonews menegaskan hal ini. Para atlet panjat tebing Indonesia baru bisa sedikit santai pada Jumat (11/8/2023), meski tidak sepenuhnya bebas seperti turis biasa atau seorang juara dunia. Hendra Basir memanfaatkan keindahan jalanan kota Bern dan udara segarnya untuk sesi jogging bagi timnya.
"Namun, mereka terhenti sejenak karena ada kegiatan lokal di kota tua Bern. Di sinilah mereka bisa beristirahat sejenak, meski tetap disibukkan oleh permintaan foto bersama penduduk setempat," ujar Dewi Cahyaningrum, seorang fotografer lepas yang berbasis di Bern.
(sto)