Podium Selamatkan Karier Rossi, Petronas SRT Segera Bahas Kontrak Pekan Depan
loading...
A
A
A
SEPANG - Razlan Razali selaku bos tim Yamaha Petronas SRT sempat dirundung beberapa keraguan tentang Valentino Rossi . Tetapi keberhasilan The Doctor naik podium ketiga di Andalusia, akhir pekan kemarin, membuka peluang untuk segera membicarakan mengenai kontraknya di ajang MotoGP .
Akhir pekan kemarin menjadi milik tim Yamaha. Itulah gambaran yang terjadi saat Fabio Quartararo , Maverick Vinales, dan Rossi tampil impresif di Andulisia. Tim Yamaha mengulangi keberhasilan enam tahun lalu (2014) ketika ketiga pembalapnya berdiri gagah di podium. (Baca juga: Valentino Rossi Bahagia Akhirnya Hapus Dahaga Podium )
Hasil positif yang diraih Quartararo membuat tim Petronas SRT semakin percaya diri untuk menantang gelar juara dunia MotoGP tahun ini. Artinya, perekrutan yang dilakukan tim asal Malaysia ini cukup berhasil.
Razlan Razali menuturkan bahwa kehadiran Quartararo sebenarnya tidak disengaja. Sebab, tim ingin fokus pada pembalap berpengalaman dan bukan sembarang pembalap. Tetapi skenario itu berubah seiring kabar pensiun Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa.
"Dengan Lorenzo dan Pedrosa tidak lagi tersedia pada 2018, kami melihat-lihat tanpa alternatif nyata. Fabio Quartararo siapa? Apakah Anda orang Italia, orang Spanyol? Saya bertanya. Ketika saya menjawab ya, saya masih ragu. Tetapi beberapa balapan sudah cukup untuk memahami bahwa ia memiliki kemampuan, dan sekarang sudah ditakdirkan untuk tim pabrik untuk musim MotoGP berikutnya," ungkap Razlan Razali dikutip dari La Gazzetta dello Sport, Kamis (30/7/2020).
Sekarang Quartararo digadang-gadang menjadi favorit juara dunia MotoGP. Tetapi konsistensinya mulai dipertaruhkan mengingat ia akan menjalani balapan di Sirkuit Brno yang notabene merupakan lintasan yang kurang menguntungkan buat M1. Belum lagi dengan kehadrian Marc Marquez di Brno bisa mengancam dominasi pembalap asal Prancis tersebut.
Di bagian yang sama Razlan Razali mengomentari mengenai peluang Rossi bergabung dengan tim Petronas SRT. Dia mengatakan sejujurnya dirinya sempat ragu setelah melihat hasil balapan pertama. (Baca juga: Tantangan Juara Quartararo Bisa Geser Dominasi Marquez di MotoGP )
"Semua orang terus memberitahu saya bahwa Rossi akan kembali dan dia melakukannya di balapan kedua. Saya sangat terkesan. Saya harus melepas topi bahkan mempertimbangkan kondisi ekstrem di mana dia memacu kecepatan," ujar Razlan.
Dalam beberapa minggu mendatang akan ada pembahasan mengenai kontrak Rossi. (Baca juga: Infografis Momen Vinales Salah Motor, Ternyata Punya Valentino Rossi )
"Kami adalah Petronas dan kami membuat pilihan berdasarkan bisnis, tetapi kami tidak dapat mengabaikan para penggemar, yang mungkin menginginkan pembalap lokal. Itu bukan pilihan yang dipaksakan, tapi Rossi bukan pembalap normal. Butuh waktu untuk memastikan, tetapi apa yang dia lakukan pada hari Minggu membuatnya lebih mudah untuk memberi tahu para pemegang saham mengapa kami memilih Valentino Rossi."
"Kami tidak ingin tim kami terkenal dengan Valentino. Kami ingin siapa pun yang membalap bersama kami untuk membuat hasil. Kami tidak ingin menjadi populer karena dia ada di sana, tetapi untuk membantu membuatnya kompetitif bahkan di usianya. Setelah berbicara dengannya dan stafnya, kami memahami apa yang dia butuhkan," pungkas Razlan Razali.
Akhir pekan kemarin menjadi milik tim Yamaha. Itulah gambaran yang terjadi saat Fabio Quartararo , Maverick Vinales, dan Rossi tampil impresif di Andulisia. Tim Yamaha mengulangi keberhasilan enam tahun lalu (2014) ketika ketiga pembalapnya berdiri gagah di podium. (Baca juga: Valentino Rossi Bahagia Akhirnya Hapus Dahaga Podium )
Hasil positif yang diraih Quartararo membuat tim Petronas SRT semakin percaya diri untuk menantang gelar juara dunia MotoGP tahun ini. Artinya, perekrutan yang dilakukan tim asal Malaysia ini cukup berhasil.
Razlan Razali menuturkan bahwa kehadiran Quartararo sebenarnya tidak disengaja. Sebab, tim ingin fokus pada pembalap berpengalaman dan bukan sembarang pembalap. Tetapi skenario itu berubah seiring kabar pensiun Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa.
"Dengan Lorenzo dan Pedrosa tidak lagi tersedia pada 2018, kami melihat-lihat tanpa alternatif nyata. Fabio Quartararo siapa? Apakah Anda orang Italia, orang Spanyol? Saya bertanya. Ketika saya menjawab ya, saya masih ragu. Tetapi beberapa balapan sudah cukup untuk memahami bahwa ia memiliki kemampuan, dan sekarang sudah ditakdirkan untuk tim pabrik untuk musim MotoGP berikutnya," ungkap Razlan Razali dikutip dari La Gazzetta dello Sport, Kamis (30/7/2020).
Sekarang Quartararo digadang-gadang menjadi favorit juara dunia MotoGP. Tetapi konsistensinya mulai dipertaruhkan mengingat ia akan menjalani balapan di Sirkuit Brno yang notabene merupakan lintasan yang kurang menguntungkan buat M1. Belum lagi dengan kehadrian Marc Marquez di Brno bisa mengancam dominasi pembalap asal Prancis tersebut.
Di bagian yang sama Razlan Razali mengomentari mengenai peluang Rossi bergabung dengan tim Petronas SRT. Dia mengatakan sejujurnya dirinya sempat ragu setelah melihat hasil balapan pertama. (Baca juga: Tantangan Juara Quartararo Bisa Geser Dominasi Marquez di MotoGP )
"Semua orang terus memberitahu saya bahwa Rossi akan kembali dan dia melakukannya di balapan kedua. Saya sangat terkesan. Saya harus melepas topi bahkan mempertimbangkan kondisi ekstrem di mana dia memacu kecepatan," ujar Razlan.
Dalam beberapa minggu mendatang akan ada pembahasan mengenai kontrak Rossi. (Baca juga: Infografis Momen Vinales Salah Motor, Ternyata Punya Valentino Rossi )
"Kami adalah Petronas dan kami membuat pilihan berdasarkan bisnis, tetapi kami tidak dapat mengabaikan para penggemar, yang mungkin menginginkan pembalap lokal. Itu bukan pilihan yang dipaksakan, tapi Rossi bukan pembalap normal. Butuh waktu untuk memastikan, tetapi apa yang dia lakukan pada hari Minggu membuatnya lebih mudah untuk memberi tahu para pemegang saham mengapa kami memilih Valentino Rossi."
"Kami tidak ingin tim kami terkenal dengan Valentino. Kami ingin siapa pun yang membalap bersama kami untuk membuat hasil. Kami tidak ingin menjadi populer karena dia ada di sana, tetapi untuk membantu membuatnya kompetitif bahkan di usianya. Setelah berbicara dengannya dan stafnya, kami memahami apa yang dia butuhkan," pungkas Razlan Razali.
(sha)