Polemik Tahan Pemain Bela Timnas Indonesia, Pengamat Sepak Bola: Jangan Hanya Pelatih Asing yang Ditekan!

Kamis, 17 Agustus 2023 - 15:03 WIB
loading...
Polemik Tahan Pemain...
Shin Tae-yong sedang memberikan instruksi kepada pemain Timnas Indonesia U-23 seusai menjalani latihan perdana di Nonglalok Stadium, Selasa (15/8/2023)
A A A
Pengamat Sepak Bola senior, Effendi Gazali memberikan reaksi perihal pelatih yang menahan pemain untuk membela Timnas Indonesia. Menurutnya, polemik ini harus diselesaikan dengan musyawarah yang kemudian dibuat aturan bakunya.

Reaksi yang diberikan Effendi menyusul aksi beberapa pelatih klub Liga 1 yang mengisyaratkan menahan pemainnya untuk membela Timnas Indonesia. Masalah penahanan pemain itu diungkapkan oleh Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji.

Polemik ini kemudian telah sampai ke telinga Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu bahkan mengisyaratkan tidak akan membantu renovasi stadion terhadap klub yang menahan pemain.



Melihat permasalahan ini, Effendi meminta semua pihak untuk menyelesaikan polemik dengan kepala dingin. Menurutnya, harus ada aturan baku agar masalah serupa tidak terulang di kemudian hari.

"Setuju juga untuk dibuat aturan yang mengikat setelah adanya musyawarah," kata Effendi dalam rilis resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (17/8/2023).

Effendi menambahkan PSSI tidak boleh hanya menekan pelatih asing dalam permasalahan ini. Selain itu, mantan wartawan olahraga era 1990 itu juga menyarankan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Asosiasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) untuk tidak terlalu banyak mengadakan turnamen tidak penting.



Effendi mengingatkan, para pemangku jabatan harus memperhatikan jadwal internasional dan menghormati kalender Liga Domestik. Namun, Effendi juga tidak mempermasalahkan andai turnamen sudah disesuaikan dengan dua hal tersebut.

"Jangan hanya pelatih asing yang ditekan. Semua pihak perlu merenung kenapa terjadi fenomena ini? Pertama, tentu sumber-sumber pemain timnas harus dari semua level liga. Maka bukan hanya liga 1 yang harus maju! Semua level liga harus diperlakukan adil dan didukung," ujar Effendi.

"Ya sedapat mungkin disesuaikan agar jangan juga terus-menerus ada turnamen yang di sisi lain bisa merugikan klub. Para pelatih kan dituntut mencapai target prestasi tertentu. Bisa juga ada kegiatan Asia Tenggara yang formatnya disesuaikan menjadi rangkaian beberapa pertandingan, di sela-sela jeda internasional, lalu ada finalnya,” tambah Effendi.



Sejatinya, Effendi setuju dengan adanya aturan wajib melepas pemain untuk membela tim nasional. Terlebih lagi, kata Effendi, para pemain masih membutuhkan pengalaman bertanding dalam skala internasional.

"Pada tataran mikro, akan menyakitkan juga melihat Vietnam dan tuan rumah Thailand di AFF U-23 tahun ini misalnya, barangkali akan sedikit mudah balas dendam kekalahannya di SEA Games, hanya karena absennya banyak pemain timnas yang tidak dilepas para pelatih," tutupnya.

(yov)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1483 seconds (0.1#10.140)