Hentikan Dominasi Si Nyonya Tua, Seri A Butuh Satrio Piningit
loading...
A
A
A
Tim lain yang berpotensi menjegal Juve musim depan adalah Lazio. Bertengger di posisi keempat (78 poin) dan melaju ke Liga Champions pertama kalinya sejak 2007/08, armada Simone Inzaghi tentu harus diperhitungkan. Di luar Inter, Milan, dan Lazio, kuda hitam dalam persaingan scudetto akan selalu ada.
Kejutan Atalanta yang finis di urutan ketiga klasemen akhir (78 poin) adalah pesan serius. Tetapi, pelatih Gianpiero Gasperini enggan muluk-muluk memasang target musim depan. Dia menilai minimnya kekuatan finansial membuat La Dea kesulitan membangun skuad yang lebih kompetitif.
Dengan demikian, penghuni posisi kelima AS Roma dan ketujuh SSC Napoli yang memiliki keuangan lebih baik, mungkin bisa bangkit dan meramaikan persaingan musim depan. “Kekalahan dari Inter telah membangunkan Atalanta. Kami harus fokus hanya pada peningkatan tahun demi tahun,” ujar Gasperini.
Juve sendiri terus memperlihatkan kelemahannya. Seperti musim ini, dalam 12 pertandingan terakhir, grafik penampilan mereka tidak terlalu mengesankan. Leonardo Bonucci dkk hanya mengemas enam kemenangan, dua imbang, dan empat kekalahan. Minimnya kualitas kedalaman skuad diyakini menjadi persoalan serius Juve pada bursa transfer musim panas ini. Akibatnya, kebijakan pelatih Maurizio Sarri menurunkan komposisi hampir serupa di setiap pertandingan membuat tim kedodoran sehingga performa di lapangan kurang maksimal, termasuk ketika kalah 1-3 dari Roma pada pertandingan terakhir, Minggu (2/8/2020). ( Lihat videonya: Satu Keluarga Makan di Bahu Jalan Tol Cipali Viral di Medsos)
“Kami harus sangat senang dengan apa yang telah kita lakukan tahun ini, yang benar-benar tidak lazim. Itu adalah musim di mana yang tim terkuat bisa tumbang. Sangat baik ketika anda merasakan sedikit ketakutan,” kata Sarri. (Alimansyah)
Kejutan Atalanta yang finis di urutan ketiga klasemen akhir (78 poin) adalah pesan serius. Tetapi, pelatih Gianpiero Gasperini enggan muluk-muluk memasang target musim depan. Dia menilai minimnya kekuatan finansial membuat La Dea kesulitan membangun skuad yang lebih kompetitif.
Dengan demikian, penghuni posisi kelima AS Roma dan ketujuh SSC Napoli yang memiliki keuangan lebih baik, mungkin bisa bangkit dan meramaikan persaingan musim depan. “Kekalahan dari Inter telah membangunkan Atalanta. Kami harus fokus hanya pada peningkatan tahun demi tahun,” ujar Gasperini.
Juve sendiri terus memperlihatkan kelemahannya. Seperti musim ini, dalam 12 pertandingan terakhir, grafik penampilan mereka tidak terlalu mengesankan. Leonardo Bonucci dkk hanya mengemas enam kemenangan, dua imbang, dan empat kekalahan. Minimnya kualitas kedalaman skuad diyakini menjadi persoalan serius Juve pada bursa transfer musim panas ini. Akibatnya, kebijakan pelatih Maurizio Sarri menurunkan komposisi hampir serupa di setiap pertandingan membuat tim kedodoran sehingga performa di lapangan kurang maksimal, termasuk ketika kalah 1-3 dari Roma pada pertandingan terakhir, Minggu (2/8/2020). ( Lihat videonya: Satu Keluarga Makan di Bahu Jalan Tol Cipali Viral di Medsos)
“Kami harus sangat senang dengan apa yang telah kita lakukan tahun ini, yang benar-benar tidak lazim. Itu adalah musim di mana yang tim terkuat bisa tumbang. Sangat baik ketika anda merasakan sedikit ketakutan,” kata Sarri. (Alimansyah)
(ysw)