3 Penyebab Tyson Fury Kalahkan Francis Ngannou Meski Jatuh di Ronde Ketiga
loading...
A
A
A
RIYADH - Tyson Fury berhasil meraih kemenangan dalam pertarungan tinju kelas berat yang spektakuler melawan Francis Ngannou di Kingdom Arena pada Minggu, 29 Oktober 2023. Pertarungan yang digelar dalam Battle of the Baddest ini melibatkan dua petarung hebat yang dikenal dengan kekuatan dan ketangguhan luar biasa. Fury, yang juga merupakan juara dunia tinju kelas berat versi WBC, berhasil mempertahankan gelar dan rekor tak terkalahkannya dengan menang lewat angka split decision.
Namun, kemenangan Fury tidak datang dengan mudah. Dia bahkan sempat dijatuhkan oleh Ngannou di ronde ketiga dengan pukulan hook kiri yang kuat. Selain itu, Fury juga mengalami luka robek di dahi akibat pukulan Ngannou di ronde kedua. Di bawah ini adalah tiga penyebab utama kemenangan Tyson Fury:
Salah satu faktor kunci dalam kemenangan Fury adalah pengalamannya yang luas dalam dunia tinju. Fury telah berkarier sejak tahun 2008 dan memiliki berbagai gelar juara dunia kelas berat. Ia telah mengalahkan petinju-petinju hebat seperti Wladimir Klitschko, Deontay Wilder, dan Otto Wallin. Dengan kemampuan bertarung yang lengkap, termasuk gerakan kaki, pukulan jarak jauh, dan pertahanan tubuh yang kuat, Fury memiliki keunggulan dalam hal pengalaman dan kematangan tinju.
Di sisi lain, Ngannou adalah seorang pemula dalam dunia tinju dan baru saja beralih dari UFC. Meskipun ia dikenal karena kekuatan pukulan yang luar biasa, ia masih harus belajar lebih banyak dalam hal teknik dan taktik tinju. Selain itu, Ngannou juga belum terbiasa dengan durasi pertandingan tinju yang lebih panjang dibandingkan dengan UFC. Meskipun ia mungkin bisa mengancam Fury di ronde awal, ia akan kesulitan mengimbangi Fury di ronde-ronde akhir.
Fury memiliki ketahanan fisik yang lebih baik daripada Ngannou dalam pertarungan ini. Ia berhasil bertahan dari pukulan-pukulan keras yang dilancarkan oleh Ngannou yang mampu membuat lawan-lawannya tersungkur. Selain itu, Fury juga menunjukkan bahwa ia memiliki daya tahan fisik yang kuat, bahkan ketika pertarungan berlangsung selama 12 ronde. Ia terus menyerang dan menghindari pukulan-pukulan mematikan Ngannou dengan gerakan kaki yang lincah.
Di sisi lain, Ngannou tampak kehilangan stamina di ronde-ronde akhir. Ia tidak mampu mengeluarkan pukulan-pukulan kuat seperti yang dilakukannya di ronde awal. Ketahanan fisik Fury menjadi salah satu faktor penentu yang membantunya meraih kemenangan melalui keputusan juri. Fury berhasil menguasai sebagian besar ronde dan memberikan lebih banyak pukulan yang mengenai sasaran daripada Ngannou.
Tyson Fury memenangkan pertarungan melalui split decision, dengan dua juri memberikan nilai lebih tinggi untuknya (96-93 dan 95-94), sementara satu juri memberikan nilai lebih tinggi untuk Ngannou (94-95). Keputusan ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk jumlah pukulan yang mengenai sasaran, gaya bertarung, dan kontrol atas ring.
Kemenangan Fury dalam pertarungan ini adalah bukti dari pengalaman dan ketahanan fisiknya yang kuat. Meskipun dia menghadapi kesulitan di ronde ketiga, Fury berhasil bangkit dan meraih kemenangan dengan gaya bertarung yang efektif. Pertarungan ini akan menjadi salah satu momen bersejarah dalam dunia tinju dan akan dikenang oleh para penggemar dalam waktu yang lama.
Namun, kemenangan Fury tidak datang dengan mudah. Dia bahkan sempat dijatuhkan oleh Ngannou di ronde ketiga dengan pukulan hook kiri yang kuat. Selain itu, Fury juga mengalami luka robek di dahi akibat pukulan Ngannou di ronde kedua. Di bawah ini adalah tiga penyebab utama kemenangan Tyson Fury:
1. Lebih Berpengalaman:
Salah satu faktor kunci dalam kemenangan Fury adalah pengalamannya yang luas dalam dunia tinju. Fury telah berkarier sejak tahun 2008 dan memiliki berbagai gelar juara dunia kelas berat. Ia telah mengalahkan petinju-petinju hebat seperti Wladimir Klitschko, Deontay Wilder, dan Otto Wallin. Dengan kemampuan bertarung yang lengkap, termasuk gerakan kaki, pukulan jarak jauh, dan pertahanan tubuh yang kuat, Fury memiliki keunggulan dalam hal pengalaman dan kematangan tinju.
Di sisi lain, Ngannou adalah seorang pemula dalam dunia tinju dan baru saja beralih dari UFC. Meskipun ia dikenal karena kekuatan pukulan yang luar biasa, ia masih harus belajar lebih banyak dalam hal teknik dan taktik tinju. Selain itu, Ngannou juga belum terbiasa dengan durasi pertandingan tinju yang lebih panjang dibandingkan dengan UFC. Meskipun ia mungkin bisa mengancam Fury di ronde awal, ia akan kesulitan mengimbangi Fury di ronde-ronde akhir.
2. Ketahanan Fisik yang Unggul:
Fury memiliki ketahanan fisik yang lebih baik daripada Ngannou dalam pertarungan ini. Ia berhasil bertahan dari pukulan-pukulan keras yang dilancarkan oleh Ngannou yang mampu membuat lawan-lawannya tersungkur. Selain itu, Fury juga menunjukkan bahwa ia memiliki daya tahan fisik yang kuat, bahkan ketika pertarungan berlangsung selama 12 ronde. Ia terus menyerang dan menghindari pukulan-pukulan mematikan Ngannou dengan gerakan kaki yang lincah.
Di sisi lain, Ngannou tampak kehilangan stamina di ronde-ronde akhir. Ia tidak mampu mengeluarkan pukulan-pukulan kuat seperti yang dilakukannya di ronde awal. Ketahanan fisik Fury menjadi salah satu faktor penentu yang membantunya meraih kemenangan melalui keputusan juri. Fury berhasil menguasai sebagian besar ronde dan memberikan lebih banyak pukulan yang mengenai sasaran daripada Ngannou.
3. Keputusan Juri yang Mendukung Fury:
Tyson Fury memenangkan pertarungan melalui split decision, dengan dua juri memberikan nilai lebih tinggi untuknya (96-93 dan 95-94), sementara satu juri memberikan nilai lebih tinggi untuk Ngannou (94-95). Keputusan ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk jumlah pukulan yang mengenai sasaran, gaya bertarung, dan kontrol atas ring.
Kemenangan Fury dalam pertarungan ini adalah bukti dari pengalaman dan ketahanan fisiknya yang kuat. Meskipun dia menghadapi kesulitan di ronde ketiga, Fury berhasil bangkit dan meraih kemenangan dengan gaya bertarung yang efektif. Pertarungan ini akan menjadi salah satu momen bersejarah dalam dunia tinju dan akan dikenang oleh para penggemar dalam waktu yang lama.
(sto)