Wacana Liga Super Eropa Digelar, Javier Tebas: Sepak Bola Gratis Tak Mungkin Terjadi!
loading...
A
A
A
Presiden La Liga Javier Tebas buka suara soal adanya rencana Liga Super Eropa digelar. Menurutnya, kompetisi yang melibatkan klub-klub di Benua Biru itu tidak mungkin bisa terjadi secara hukum.
Proyek itu dianggap hanya menguntungkan sebagian pihak. Selain itu, Liga Super Eropa dinilai seolah-olah membuat sepak bola Eropa jauh lebih elit ketimbang jadi olahraga terbuka.
Tidak hanya itu, proyek kompetisi ini dipandang hanya akan memperkaya klub yang sudah kaya saja. Pasalnya, sejumlah keputusan dipusatkan di tangan beberapa tim.
"Ini tidak berkelanjutan secara ekonomi. Sepak bola gratis tidak mungkin terjadi, itu akan menjadi kegagalan ekonomi. Anda tidak bisa membodohi orang dengan mengatakan bahwa sepak bola itu gratis," ungkap Tebas dikutip dari Football Espana, Jumat (22/12/2023).
"Saya bertaruh seratus kali makan malam bahwa kita tidak akan melihat Liga Super dalam jangka pendek atau menengah. Mukjizat roti dan ikan dilakukan oleh Yesus Kristus, bukan oleh Bernd Reichart (CEO A22). Tidak akan ada Liga Super dalam jangka pendek, menengah atau panjang. Secara hukum, hal itu tidak mungkin terjadi," lanjutnya.
Wacana Liga Super Eropa sebenarnya sudah ada sejak 2021. Liga Super Eropa mulanya diikuti oleh 16 tim dengan 11 tim di antaranya merupakan prakarsa dari liga tersebut.
Mereka akan meninggalkan liga domestik asal negara masing-masing. Tidak hanya itu, mereka juga melepas seluruh kompetisi di bawah payung UEFA dan FIFA.
Namun kini format tersebut berubah. Sebanyak 64 tim direncanakan masuk dalam proyek tersebut yang dibagi dalam tiga kasta.
Lihat Juga: Barcelona vs Real Sociedad di LaLiga 2024/25, Simak Jadwal dan Link Streamingnya di Vision+
Proyek itu dianggap hanya menguntungkan sebagian pihak. Selain itu, Liga Super Eropa dinilai seolah-olah membuat sepak bola Eropa jauh lebih elit ketimbang jadi olahraga terbuka.
Tidak hanya itu, proyek kompetisi ini dipandang hanya akan memperkaya klub yang sudah kaya saja. Pasalnya, sejumlah keputusan dipusatkan di tangan beberapa tim.
"Ini tidak berkelanjutan secara ekonomi. Sepak bola gratis tidak mungkin terjadi, itu akan menjadi kegagalan ekonomi. Anda tidak bisa membodohi orang dengan mengatakan bahwa sepak bola itu gratis," ungkap Tebas dikutip dari Football Espana, Jumat (22/12/2023).
"Saya bertaruh seratus kali makan malam bahwa kita tidak akan melihat Liga Super dalam jangka pendek atau menengah. Mukjizat roti dan ikan dilakukan oleh Yesus Kristus, bukan oleh Bernd Reichart (CEO A22). Tidak akan ada Liga Super dalam jangka pendek, menengah atau panjang. Secara hukum, hal itu tidak mungkin terjadi," lanjutnya.
Wacana Liga Super Eropa sebenarnya sudah ada sejak 2021. Liga Super Eropa mulanya diikuti oleh 16 tim dengan 11 tim di antaranya merupakan prakarsa dari liga tersebut.
Baca Juga
Mereka akan meninggalkan liga domestik asal negara masing-masing. Tidak hanya itu, mereka juga melepas seluruh kompetisi di bawah payung UEFA dan FIFA.
Namun kini format tersebut berubah. Sebanyak 64 tim direncanakan masuk dalam proyek tersebut yang dibagi dalam tiga kasta.
Lihat Juga: Barcelona vs Real Sociedad di LaLiga 2024/25, Simak Jadwal dan Link Streamingnya di Vision+
(yov)