Nasib Buruk Menimpa Tottenham, Kane Absen Hingga Maret

Kamis, 17 Januari 2019 - 11:35 WIB
Nasib Buruk Menimpa Tottenham, Kane Absen Hingga Maret
Nasib Buruk Menimpa Tottenham, Kane Absen Hingga Maret
A A A
LONDON - Kabar buruk datang dari Tottenham Hotspur. Tim berjuluk The Lilywhites tersebut dipastikan tidak akan diperkuat kapten sekaligus mesin gol mereka Harry Kane sampai Maret mendatang.

Selain Kane, Tottenham juga harus kehilangan Son Heung-min karena alasan berbeda. Kane absen sampai Maret karena mengalami cedera pergelangan kaki kiri setelah mendapat tekel dari bek Manchester United (MU) Phil Jones, Minggu (13/1).

Hitungannya, ada 12 pertandingan harus dijalani Tottenham tanpa Kane. Termasuk pertandingan leg kedua semifinal Piala Liga di mana sebelumnya mereka menang 1-0 atas Chelsea dan laga di Liga Champions menghadapi Borussia Dortmund. Kane bisa juga melewatkan final Piala Liga jika mereka lolos (hampir pasti) menghadapi Manchester City karena di legpertama menang 9-0 atas Burton Albion.

Di Liga Primer, penyerang berusia 25 tahun itu juga bisa absen pada dua derby melawan Arsenal dan Chelsea. Sementara Son bisa absen sampai awal Februari jika Korea Selatan melangkah ke final. Padahal, posisi Tottenham di urutan ketiga klasemen Liga Primer juga mendapat tekanan dari Chelsea karena hanya terpaut satu poin di urutan keempat.

“Setelah serangkaian pemeriksaan, kami dapat mengonfirmasi Kane mengalami kerusakan ligamen di pergelangan kaki kiri. Dia akan terus dipantau staf medis kami saat memulai rehabilitasi dan diperkirakan kembali berlatih pada awal Maret,” tulis mereka, dalam situs resmi.

Inilah musibah besar Spur dan pelatih Mauricio Pochettino. Saat dia belum mendapatkan kepastian pemain baru, sudah harus kehilangan dua pemain tersubur. Kane sekarang bersaing di daftar pencetak gol terbanyak dengan 15 gol. Son menempati urutan kedua top skor The Lilywhitesdengan delapan gol dan lima assist-nya.

Sebelumnya mereka memang berhasil melewati periode buruk saat kehilangan Jan Vertongen, Christian Eriksen, Eric Lamela, dan beberapa pemain lain. Tapi, kehilangan Kane adalah masalah lain. Muncul pertanyaan, bisa apa Spur tanpa Kane dan Son? Melihat catatan yang disampaikan Sky sports rasa khawatir pantas muncul.

Sejak 2014/2015, persentase kemenangan dan produktivitas gol Spur mengalami penurunan saat Kane absen. Kemenangan Spur menurun dari 60% menjadi 57%, rata-rata gol ikut melorot ke angka 1,6 dari sebelumnya 2 gol per pertandingan. Angka yang tak terlalu besar, tapi tetap bisa memunculkan kekhawatiran karena Spur sekarang berada di empat kompetisi berbeda dengan jadwal padat sehingga butuh pemain bugar.

Bahkan, menurut catatan Pochettino, timnya harus menjalani 15 pertandingan dalam 51 hari, yang berarti timnya harus bermain setiap tiga hari sekali. “Memang benar ini adalah tanggung jawab besar dan sulit mengelola semuanya. Tapi, ini keinginan kami mencoba memenangkan setiap pertandingan di kompetisi apa pun,” kata Pochettino, dikutip situs resmi klub.

Pelatih asal Argentina itu menjelaskan keinginan timnya adalah terlibat di semua kompetisi dan menjaga peluang mereka mendapatkan gelar. “Kami telah memiliki banyak permainan dan saya senang serta bangga karena upaya semua orang yang sangat luar biasa,” papar mantan pelatih Espanyol tersebut.

Sedangkan, Son sebelum bergabung dengan Korea Selatan mengatakan kekalahan dari MU bukan akhir segalanya. Justru hasil negatif di Stadion Wembley tersebut menjadi pelajaran bagi timnya untuk terus berlatih dan berlatih karena pertandingan menjadi lebih sulit.

Apalagi, timnya mendominasi jalannya pertandingan. “Kamu tahu? Kami berulang kali melakukannya. Setelah kalah, kami selalu kembali lebih kuat dari sebelumnya. Sekarang, kami harus menunjukkan karakter kami lagi,” tandas Son.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6906 seconds (0.1#10.140)