Jika Latih Milan, Rangnick Bakal Buang Zlatan Ibrahimovic
loading...
A
A
A
MILAN - Ralf Rangnick mengatakan tidak masuk akal untuk mempertahankan bintang veteran Zlatan Ibrahimovic kalau dirinya didapuk sebagai pelatih AC Milan . Rangnick mengaku lebih senang mengandalkan pemain muda untuk mengarungi ketatnya kompetisi.
Pelatih asal Jerman itu awalnya diplot menggantikan Stefano Pioli . Namun manajemen akhirnya berubah pikiran setelah Pioli mampu tampil mengesankan saat Serie A kembali digulirkan akibat pandemi virus corona. Bersama Pioli, Milan berhasil mencatat 13 pertandingan tak terkalahkan. (Baca juga : Ada Pioli dan Ibrahimovic, Boban Optimistis Milan ke Depan Jauh Lebih Baik )
Ibrahimovic pun berperan atas penampilan jelang kompetisi berakhir. Ia kerap jadi penyelemat Milan. Meski usianya kini sudah memasuki 38 tahun, Ibrahimovic masih bisa bersaing dengan pemain muda lainnya dengan raihan 11 gol musim ini. Khusus di masa restart, mantan penyerang Manchester United dan Paris Saint-Germain itu berhasil melesakkan tujuh gol. (Baca juga : Digosipkan Gabung Leeds United, Ibrahimovic Pilih Liburan Bareng Istri )
Tapi semua catatan itu tak ada artinya jika Rangnick didaulat jadi pelatih Rossoneri. Menurutnya tak ada alasan untuk tidak mendepak Ibrahimovic. (Baca juga : Inzaghi Ingin Ibrahimovic Bertahan Lebih Lama di Rossoneri )
"Apa yang harus Anda tanyakan adalah mengapa Milan berpaling dari saya? Apa yang ingin mereka lakukan? Mungkin mereka mencari perubahan arah," kata Rangnick kepada La Gazzetta dello Sport, Kamis (20/8/2020). (Baca juga : Tak Cuma Jadi Pelatih AC Milan, Ralf Rangnick Juga Gusur Posisi Maldini )
"Bukan gaya saya untuk fokus pada pemain berusia 38 tahun. Bukan karena bakat, tetapi karena saya lebih suka menciptakan nilai dan mengembangkan bakat."
"Tidak masuk akal bagi saya gagasan untuk mengandalkan Ibrahimovic atau (bek) Simon Kjaer. Namun itu hanya cara saya melihat sesuatu, itu belum tentu benar atau salah. Ketika Ibra mengatakan dia tidak mengenal saya, dia tidak salah. Saya pun belum pernah bertemu dengannya."
Membalik kisah bagaimana sampai Rangnick masuk dalam bursa pelatih Milan. Ia menceritakan awalnya dihubungi pihak Milan pada Oktober. Saat itu tim terpaut tiga poin dari zona degradasi.
"Saya tidak pernah membicarakannya di depan umum. Saya ingin menjelaskan bahwa saya tidak pernah menandatangani kontrak atau memiliki klausul. Hingga tiga pekan lalu, saya terikat dengan Red Bull. Adapun Milan, mereka adalah tim terbaik. Akibat lockdown akibat virus corona mengubah semuanya," jelas Rangnick.
"Pioli pantas mempertahankan pekerjaannya dan saya menghargai orang seperti dia, karena dalam wawancara dia selalu fokus pada tujuan. Apakah ini keputusan yang tepat untuk Milan dalam jangka menengah dan panjang adalah masalah lain."
Pelatih asal Jerman itu awalnya diplot menggantikan Stefano Pioli . Namun manajemen akhirnya berubah pikiran setelah Pioli mampu tampil mengesankan saat Serie A kembali digulirkan akibat pandemi virus corona. Bersama Pioli, Milan berhasil mencatat 13 pertandingan tak terkalahkan. (Baca juga : Ada Pioli dan Ibrahimovic, Boban Optimistis Milan ke Depan Jauh Lebih Baik )
Ibrahimovic pun berperan atas penampilan jelang kompetisi berakhir. Ia kerap jadi penyelemat Milan. Meski usianya kini sudah memasuki 38 tahun, Ibrahimovic masih bisa bersaing dengan pemain muda lainnya dengan raihan 11 gol musim ini. Khusus di masa restart, mantan penyerang Manchester United dan Paris Saint-Germain itu berhasil melesakkan tujuh gol. (Baca juga : Digosipkan Gabung Leeds United, Ibrahimovic Pilih Liburan Bareng Istri )
Tapi semua catatan itu tak ada artinya jika Rangnick didaulat jadi pelatih Rossoneri. Menurutnya tak ada alasan untuk tidak mendepak Ibrahimovic. (Baca juga : Inzaghi Ingin Ibrahimovic Bertahan Lebih Lama di Rossoneri )
"Apa yang harus Anda tanyakan adalah mengapa Milan berpaling dari saya? Apa yang ingin mereka lakukan? Mungkin mereka mencari perubahan arah," kata Rangnick kepada La Gazzetta dello Sport, Kamis (20/8/2020). (Baca juga : Tak Cuma Jadi Pelatih AC Milan, Ralf Rangnick Juga Gusur Posisi Maldini )
"Bukan gaya saya untuk fokus pada pemain berusia 38 tahun. Bukan karena bakat, tetapi karena saya lebih suka menciptakan nilai dan mengembangkan bakat."
"Tidak masuk akal bagi saya gagasan untuk mengandalkan Ibrahimovic atau (bek) Simon Kjaer. Namun itu hanya cara saya melihat sesuatu, itu belum tentu benar atau salah. Ketika Ibra mengatakan dia tidak mengenal saya, dia tidak salah. Saya pun belum pernah bertemu dengannya."
Membalik kisah bagaimana sampai Rangnick masuk dalam bursa pelatih Milan. Ia menceritakan awalnya dihubungi pihak Milan pada Oktober. Saat itu tim terpaut tiga poin dari zona degradasi.
"Saya tidak pernah membicarakannya di depan umum. Saya ingin menjelaskan bahwa saya tidak pernah menandatangani kontrak atau memiliki klausul. Hingga tiga pekan lalu, saya terikat dengan Red Bull. Adapun Milan, mereka adalah tim terbaik. Akibat lockdown akibat virus corona mengubah semuanya," jelas Rangnick.
"Pioli pantas mempertahankan pekerjaannya dan saya menghargai orang seperti dia, karena dalam wawancara dia selalu fokus pada tujuan. Apakah ini keputusan yang tepat untuk Milan dalam jangka menengah dan panjang adalah masalah lain."