Mantan Pahlawan Korea, Skater Lim Hyo-jun Janji Bawa Emas Buat China
loading...
A
A
A
CHINA - Atlet skater jarak pendek asal Korea Selatan Lim Hyo-jun yang kini berganti nama Lin Xiaojun bertekad bela China mati-matian.
Tekad sang atlet muncul karena telah mendapat status naturalisasi serta kesempatannya balik ke negara asal sangat kecil. Lantaran ia dituduh terlibat kasus pelecehan seksual.
Meskipun Lin akan melewatkan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan harus menunggu hingga tahun 2026 untuk mewakili negara barunya, pemain berusia 28 tahun itu berjanji untuk membawa lebih banyak kemenangan kepada China.
“Sekarang saya yakin saya sudah menjadi orang China dan saya merasa bangga. Saat saya meraih medali emas atau saat lagu kebangsaan China dikumandangkan, momen-momen seperti itu memicu rasa bangga. Saya merasa harus memberi kembali kepada semua orang yang mendukung saya,” ungkap Lin dilansir dari SCMP.com, Jumat (14/6/2024).
"Saya sangat sadar dan sangat yakin suatu hari nanti saya akan memenangkan medali emas lagi. Ini hanya masalah waktu saja," kata Lin kepada media China, Titan Sports.
Saat membela Korea Selatan, Lin meraih emas di lintasan pendek 1.500 meter dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018. Sayangnya, prestasi tadi tercoreng. Pada Juni 2019, Lin dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap rekan satu timnya pria dengan menurunkan celananya. Medio Agustus 2019, ia diskors selama satu tahun oleh Federasi Skating Korea dan kemudian dinyatakan bersalah, menerima denda USD2.500 dan menjalani rehabilitasi sosial selama 40 jam. Putusan ini dibatalkan oleh Mahkamah Agung Korea Selatan pada Juni 2020.
Sejak saat itu, ia melepaskan paspor Korea Selatan pada Juni 2020 untuk menjadi atlet China guna berlaga di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Namun yang tidak diketahui Lin saat itu, ia tidak akan bisa berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin sebagai wakil negara barunya. Menurut aturan Komite Olimpiade Internasional, setidaknya status kewarganegaraan baru diakui minimal tiga tahun dalam kompetisi baru.
Ia akhirnya melakukan debut untuk China per Oktober 2022, dan meraih medali emas nomor 500 meter putra pada Piala Dunia Lintasan Pendek ISU 2022-2023 di Belanda pada Februari 2023.
Pada Desember 2023, Lin mengaku marah dan terluka oleh komentar kebencian dari warganet setelah berkonflik dengan salah satu rekan satu timnya selama pertandingan Piala Dunia di Beijing. Komentar Lin pun dihapus dari platform media sosial Weibo.
“Sangat mengejutkan dan sangat menggembirakan melihat begitu banyak penggemar seluncur es di China menaruh perhatian pada lintasan pendek. Meningkatnya minat ini membuat saya merasa lebih bangga sebagai seorang atlet dan lebih termotivasi untuk mempromosikan olahraga ini,” kata Lin.
MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadan
Tekad sang atlet muncul karena telah mendapat status naturalisasi serta kesempatannya balik ke negara asal sangat kecil. Lantaran ia dituduh terlibat kasus pelecehan seksual.
Meskipun Lin akan melewatkan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan harus menunggu hingga tahun 2026 untuk mewakili negara barunya, pemain berusia 28 tahun itu berjanji untuk membawa lebih banyak kemenangan kepada China.
“Sekarang saya yakin saya sudah menjadi orang China dan saya merasa bangga. Saat saya meraih medali emas atau saat lagu kebangsaan China dikumandangkan, momen-momen seperti itu memicu rasa bangga. Saya merasa harus memberi kembali kepada semua orang yang mendukung saya,” ungkap Lin dilansir dari SCMP.com, Jumat (14/6/2024).
"Saya sangat sadar dan sangat yakin suatu hari nanti saya akan memenangkan medali emas lagi. Ini hanya masalah waktu saja," kata Lin kepada media China, Titan Sports.
Saat membela Korea Selatan, Lin meraih emas di lintasan pendek 1.500 meter dalam Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018. Sayangnya, prestasi tadi tercoreng. Pada Juni 2019, Lin dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap rekan satu timnya pria dengan menurunkan celananya. Medio Agustus 2019, ia diskors selama satu tahun oleh Federasi Skating Korea dan kemudian dinyatakan bersalah, menerima denda USD2.500 dan menjalani rehabilitasi sosial selama 40 jam. Putusan ini dibatalkan oleh Mahkamah Agung Korea Selatan pada Juni 2020.
Sejak saat itu, ia melepaskan paspor Korea Selatan pada Juni 2020 untuk menjadi atlet China guna berlaga di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Namun yang tidak diketahui Lin saat itu, ia tidak akan bisa berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin sebagai wakil negara barunya. Menurut aturan Komite Olimpiade Internasional, setidaknya status kewarganegaraan baru diakui minimal tiga tahun dalam kompetisi baru.
Ia akhirnya melakukan debut untuk China per Oktober 2022, dan meraih medali emas nomor 500 meter putra pada Piala Dunia Lintasan Pendek ISU 2022-2023 di Belanda pada Februari 2023.
Pada Desember 2023, Lin mengaku marah dan terluka oleh komentar kebencian dari warganet setelah berkonflik dengan salah satu rekan satu timnya selama pertandingan Piala Dunia di Beijing. Komentar Lin pun dihapus dari platform media sosial Weibo.
“Sangat mengejutkan dan sangat menggembirakan melihat begitu banyak penggemar seluncur es di China menaruh perhatian pada lintasan pendek. Meningkatnya minat ini membuat saya merasa lebih bangga sebagai seorang atlet dan lebih termotivasi untuk mempromosikan olahraga ini,” kata Lin.
MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadan
(msf)