Liga Champions, Final Sesuai Harapan
loading...
A
A
A
LISABON - Final ideal pantas disematkan pada partai penentuan Liga Champions musim ini, Senin (24/8/2020). Bayern Muenchen sebagai tim tradisional sarat jam terbang bakal bersua kandidat juara baru yang sangat ambisius, Paris Saint-Germain (PSG).
Kehebatan lini serang menjadi senjata utama kedua kubu. Bayern jelas menjadi unggulan teratas. Koleksi lima gelar (1973/1974, 1974/1975, 1975/1976, 2000/2001, 2012/2013) menegaskan reputasi besar Die Roten di kompetisi elite Benua Biru. Musim ini, perjalanan Manuel Neuer dkk di Liga Champions nyaris tanpa cela.
Mereka belum terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir, termasuk kemenangan fantastis agregat 7-1 atas Chelsea di babak 16 besar, 8-2 atas Barcelona di babak perempat final, dan menyingkirkan Olympique Lyon 3-0 di babak semifinal di Estadio Jose Alvalade, Lisabon, Portugal, Kamis (20/8).
Gol-gol dari Serge Gnabry (18, 33) dan Robert Lewandowski (88) mengantarkan Bayern ke final Liga Champions untuk ke-11 kali dalam sejarah klub (menyamai rekor AC Milan). Bayern menorehkan rekor tak terkalahkan terpanjang di lima liga teratas Eropa dalam 29 pertandingan (28 menang, sekali imbang), mencetak 97 gol selama periode ini (3,4 per pertandingan). (Baca: Lolos Hukuman, Neymar Jr Bisa Tampil di Final Liga Champions)
Mereka menjadi tim keempat dalam sejarah Liga Champions yang melampaui 40 gol dalam satu musim. Hanya Barcelona pada 1999/2000 yang mencetak lebih banyak dalam satu musim di kompetisi (45) daripada 42 gol Bayern musim ini.
Produktivitas mumpuni telah membawa Bayern berjaya di pentas domestik musim ini. Total, mereka mencetak 100 gol untuk mengklaim gelar Bundesliga ke-30 dan DFB Pokal. Peran Lewandowski jelas sangat besar lewat torehan 55 gol dalam 46 pertandingan terakhir, 15 gol di antaranya dicetak Lewandowski di Liga Champions musim ini. Bomber asal Polandia tersebut menjadi pemain kedua yang mencetak 15 gol atau lebih di satu musim Liga Champions setelah Cristiano Ronaldo (CR7).
Selain Lewandowski, Bayern juga memiliki Gnabry. Dia terlibat langsung dalam 11 gol di Liga Champions musim ini (sembilan gol dan dua assist). Keberhasilan Bayern mengatasi Lyon mendapatkan apresiasi dari Pelatih Hans-Dieter Flick. (Baca juga: Perompak Somalia Bajak Kapal Berbendera Panama)
Dia mengatakan timnya berjuang ekstrakeras untuk menjaga pertahanan agar tetap solid sepanjang pertandingan. Flick mengindikasikan pada pertandingan final melawan wakil Ligue 1 lainnya, PSG, Senin (24/8), Bayern harus meningkatkan semua aspek, terutama dalam penguasaan bola.
“Kami tahu ini akan sulit. Lyon tampil dengan penampilan luar biasa melawan Manchester City (Man City) dan Juventus. Mereka kuat secara taktik dan memberikan masalah sejak awal pertandingan,” papar Flick, dilansir BBC.
Kewaspadaan tinggi juga dirasakan Neuer. Dia menilai pertandingan melawan Lyon menjadi pelajaran penting Bayern sebelum menghadapi PSG yang dianggap memiliki kualitas yang jauh lebih baik. Sang kapten mengindikasikan bahwa Die Roten bakal mengerahkan segala upaya untuk meraih kemenangan di final Liga Champions sekaligus menorehkan treble winners musim ini.
“Skor tiga nol melawan Lyon adalah hasil yang luar biasa. Itu sesuatu yang istimewa. Anda dapat melihat bahwa kami melakukan semuanya untuk meraih kemenangan. Sekarang, kami menantikan final melawan PSG. Kami telah berjuang dan bekerja sepanjang musim dan kami ingin memenangkan final ini," tandas Neuer.
Kewaspadaan Bayern memang sangat beralasan. Lyon yang hanya tim papan tengah Ligue 1 bisa merepotkan, apalagi PSG selaku tim terkuat di Prancis. Belum terkalahkan sepanjang Liga Champions musim ini, Les Parisiens menjadi mimpi buruk wakil Jerman itu. (Baca juga: Wamena Papu Kembali Mencekam, 10 Rumah Dibakar dan 4 Warga Terluka)
Sebelumnya, PSG menyudahi perlawanan Borussia Dortmund di babak 16 besar dengan agregat 3-2 dan menang 3-0 atas RB Leipzig di babak semifinal, Rabu (19/8). Tiga gol kemenangan PSG disumbangkan Marquinhos (13), Angel di Maria (42), dan Juan Bernat (56).
Ini final Liga Champions pertama bagi PSG, setelah pencapaian terbaik menembus semifinal di musim 1994/1995. Sama seperti Bayern, PSG juga memiliki lini depan mumpuni. Terbukti, Di Maria telah menorehkan 89 assist bagi PSG.
Gelandang asal Argentina tersebut kini mengoleksi 27 assist di Liga Champions di bawah Ronaldo dan Lionel Messi yang sama-sama membuat 32 assist. Ada Neymar Jr yang terlibat dalam 23 gol dalam 19 penampilannya untuk PSG (14 gol dan sembilan assist) di Liga Champions. Ketika Kylian Mbappe tumpul, Neymar masih bisa secara teratur menciptakan peluang untuk dirinya sendiri dan orang lain. Produktivitas Mbappe terbilang cukup baik dengan 12 gol dan lima assist.
Saat trio ini diturunkan bersama musim ini, PSG hanya kalah satu dari 12 pertandingan. Selama fit, Di Maria, Neymar, dan Mbappe bakal menjadi ancaman serius bagi Bayern di final Liga Champions. (Lihat videonya: Jejak Tradisi Malam 1 Suro dan Suronan di Pesantren)
Hal itu membuat Pelatih Thomas Tuchel begitu percaya diri. “Kami menggunakan kecepatan Di Maria, Mbappe, dan Neymar. Kami tidak membuat perubahan taktis yang besar. Ya, kami beradaptasi dengan semua lawan kami, tapi tidak terlalu banyak," sebut Tuchel. (Alimansyah)
Kehebatan lini serang menjadi senjata utama kedua kubu. Bayern jelas menjadi unggulan teratas. Koleksi lima gelar (1973/1974, 1974/1975, 1975/1976, 2000/2001, 2012/2013) menegaskan reputasi besar Die Roten di kompetisi elite Benua Biru. Musim ini, perjalanan Manuel Neuer dkk di Liga Champions nyaris tanpa cela.
Mereka belum terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir, termasuk kemenangan fantastis agregat 7-1 atas Chelsea di babak 16 besar, 8-2 atas Barcelona di babak perempat final, dan menyingkirkan Olympique Lyon 3-0 di babak semifinal di Estadio Jose Alvalade, Lisabon, Portugal, Kamis (20/8).
Gol-gol dari Serge Gnabry (18, 33) dan Robert Lewandowski (88) mengantarkan Bayern ke final Liga Champions untuk ke-11 kali dalam sejarah klub (menyamai rekor AC Milan). Bayern menorehkan rekor tak terkalahkan terpanjang di lima liga teratas Eropa dalam 29 pertandingan (28 menang, sekali imbang), mencetak 97 gol selama periode ini (3,4 per pertandingan). (Baca: Lolos Hukuman, Neymar Jr Bisa Tampil di Final Liga Champions)
Mereka menjadi tim keempat dalam sejarah Liga Champions yang melampaui 40 gol dalam satu musim. Hanya Barcelona pada 1999/2000 yang mencetak lebih banyak dalam satu musim di kompetisi (45) daripada 42 gol Bayern musim ini.
Produktivitas mumpuni telah membawa Bayern berjaya di pentas domestik musim ini. Total, mereka mencetak 100 gol untuk mengklaim gelar Bundesliga ke-30 dan DFB Pokal. Peran Lewandowski jelas sangat besar lewat torehan 55 gol dalam 46 pertandingan terakhir, 15 gol di antaranya dicetak Lewandowski di Liga Champions musim ini. Bomber asal Polandia tersebut menjadi pemain kedua yang mencetak 15 gol atau lebih di satu musim Liga Champions setelah Cristiano Ronaldo (CR7).
Selain Lewandowski, Bayern juga memiliki Gnabry. Dia terlibat langsung dalam 11 gol di Liga Champions musim ini (sembilan gol dan dua assist). Keberhasilan Bayern mengatasi Lyon mendapatkan apresiasi dari Pelatih Hans-Dieter Flick. (Baca juga: Perompak Somalia Bajak Kapal Berbendera Panama)
Dia mengatakan timnya berjuang ekstrakeras untuk menjaga pertahanan agar tetap solid sepanjang pertandingan. Flick mengindikasikan pada pertandingan final melawan wakil Ligue 1 lainnya, PSG, Senin (24/8), Bayern harus meningkatkan semua aspek, terutama dalam penguasaan bola.
“Kami tahu ini akan sulit. Lyon tampil dengan penampilan luar biasa melawan Manchester City (Man City) dan Juventus. Mereka kuat secara taktik dan memberikan masalah sejak awal pertandingan,” papar Flick, dilansir BBC.
Kewaspadaan tinggi juga dirasakan Neuer. Dia menilai pertandingan melawan Lyon menjadi pelajaran penting Bayern sebelum menghadapi PSG yang dianggap memiliki kualitas yang jauh lebih baik. Sang kapten mengindikasikan bahwa Die Roten bakal mengerahkan segala upaya untuk meraih kemenangan di final Liga Champions sekaligus menorehkan treble winners musim ini.
“Skor tiga nol melawan Lyon adalah hasil yang luar biasa. Itu sesuatu yang istimewa. Anda dapat melihat bahwa kami melakukan semuanya untuk meraih kemenangan. Sekarang, kami menantikan final melawan PSG. Kami telah berjuang dan bekerja sepanjang musim dan kami ingin memenangkan final ini," tandas Neuer.
Kewaspadaan Bayern memang sangat beralasan. Lyon yang hanya tim papan tengah Ligue 1 bisa merepotkan, apalagi PSG selaku tim terkuat di Prancis. Belum terkalahkan sepanjang Liga Champions musim ini, Les Parisiens menjadi mimpi buruk wakil Jerman itu. (Baca juga: Wamena Papu Kembali Mencekam, 10 Rumah Dibakar dan 4 Warga Terluka)
Sebelumnya, PSG menyudahi perlawanan Borussia Dortmund di babak 16 besar dengan agregat 3-2 dan menang 3-0 atas RB Leipzig di babak semifinal, Rabu (19/8). Tiga gol kemenangan PSG disumbangkan Marquinhos (13), Angel di Maria (42), dan Juan Bernat (56).
Ini final Liga Champions pertama bagi PSG, setelah pencapaian terbaik menembus semifinal di musim 1994/1995. Sama seperti Bayern, PSG juga memiliki lini depan mumpuni. Terbukti, Di Maria telah menorehkan 89 assist bagi PSG.
Gelandang asal Argentina tersebut kini mengoleksi 27 assist di Liga Champions di bawah Ronaldo dan Lionel Messi yang sama-sama membuat 32 assist. Ada Neymar Jr yang terlibat dalam 23 gol dalam 19 penampilannya untuk PSG (14 gol dan sembilan assist) di Liga Champions. Ketika Kylian Mbappe tumpul, Neymar masih bisa secara teratur menciptakan peluang untuk dirinya sendiri dan orang lain. Produktivitas Mbappe terbilang cukup baik dengan 12 gol dan lima assist.
Saat trio ini diturunkan bersama musim ini, PSG hanya kalah satu dari 12 pertandingan. Selama fit, Di Maria, Neymar, dan Mbappe bakal menjadi ancaman serius bagi Bayern di final Liga Champions. (Lihat videonya: Jejak Tradisi Malam 1 Suro dan Suronan di Pesantren)
Hal itu membuat Pelatih Thomas Tuchel begitu percaya diri. “Kami menggunakan kecepatan Di Maria, Mbappe, dan Neymar. Kami tidak membuat perubahan taktis yang besar. Ya, kami beradaptasi dengan semua lawan kami, tapi tidak terlalu banyak," sebut Tuchel. (Alimansyah)
(ysw)