Rossi: Biasanya Yamaha Lebih Kuat di Paruh Pertama ketimbang Lawan

MUGELLO - Valentino Rossi mencoba untuk tetap berpikir positif meskipun sejauh ini dia tertinggal 43 poin dari pimpinan klasemen sementara MotoGP, Marc Marquez. Kegagalan yang dirasakan The Doctor terjadi lantaran tim gagal membuat sejumlah inovasi dalam pengembangan M1 Yamaha.

"Kali ini saya punya perasaan yang sama sekali berbeda. Tetapi saya tidak akan mengatakan bahwa saya lebih kecewa kali ini daripada 2016. Karena itu, saya meninggalkan posisi terdepan dan saya sangat kuat dalam balapan, saya bisa menang. Sayangnya mesinnya meledak. Saat itu saya benar-benar putus asa. Tetapi saya juga optimis tentang masa depan karena saya cepat," kata Rossi dikutip dari Speedweek, Senin (3/6).

Rossi menambahkan bahwa saat ini dirinya merasa putus asa, karena motor M1 terlihat masih lambat. Terbaru, pemilik nomor 46 itu gagal menyentuh garis finis di Sirkuit Mugello, Italia, kemarin, setelah mengalami kecelakaan saat balapan masih menyisakan 16 putaran lagi.

"Motor Yamaha kehilangan banyak akselerasi dari satu putaran ke putaran berikutnya. Tidak hanya hilang pada kecepatan tertinggi, tetapi juga pada akselerasi. Kesenjangan untuk kompetisi cukup besar. Sekarang kita berada dalam dilema ini, karena lawan kita terus-menerus membawa banyak bagian baru ke arena pacuan kuda besi, dan mereka selalu membutuhkan beberapa balapan untuk beradaptasi dan menguji materi baru."

"Biasanya kami lebih kuat di paruh pertama daripada pesaing, karena kami tidak perlu mencoba banyak hal baru. Jadi kami memanfaatkan keunggulan ini di awal musim ketika yang lain tidak siap. Tetapi begitu musuh menyelesaikan masalah mereka, itu menjadi lebih sulit bagi kami," pungkas Rossi.