George Foreman, Kolektor Mobil Klasik yang Garang di Ring

Minggu, 14 Juli 2024 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Bahkan saat ingin melepas koleksinya, Foreman menjelaskan bahwa istrinya selama hampir 40 tahun, Joan masih setia membersihkan garasi. Sang istri juga menawarkan untuk mencari tempat penyimpanan yang layak untuk mobil-mobil itu saat mereka pindah.

Foreman mulai berinvestasi via mobil sejak 1990 atau empat tahun sebelum ia mengalahkan Michael Moorer. Pertarungan itu membuat Foreman merebut kembali sabuk juara kelas berat hampir 20 tahun setelah ia kehilangan gelar tersebut karena kalah dengan Muhammad Ali dalam sesi “Rumble in the Jungle” yang terkenal.

Keputusan pindah dan menjual mobilnya murni karena ia ingin dekat ketika mengunjungi 16 cucunya. Ia juga masih menjaga vitalitasnya dengan menunggang kuda sambil mengurus peternakannya di Marshall, Texas.

“Saya jatuh cinta dengan mobil-mobil itu. Saya hanya menikmatinya. Pada satu tahap, saya menginginkan mobil tercepat. Saya mengendarai Mercedes, dan sebuah mobil melewati saya dengan sangat cepat, jadi saya meng-upgrade Mercedes agar tidak ada yang bisa melakukannya lagi. Ternyata, seseorang melakukannya lagi. Jadi saya membeli yang lain,” ucap Foreman.



Ia juga mengingat keinginan membeli Ferrari F40 dan Ferrari Testarossa dengan asumsi mobil tersebut tercepat di jalanan. Tentu saja, Rolls Royce dan Bentley bergabung dengan koleksi itu, bersama dengan serangkaian mobil klasik dari tahun 1950-an yang diperbaiki dan ditingkatkan spesifikasinya oleh Foreman sendiri.

"Berikutnya, saya punya ini dan saya punya itu, dan saya hanya memarkirnya dan memutuskan untuk tidak mengendarainya lagi. Itu benar-benar mengambil alih diri saya," ujarnya.

Ia mengaku gemar memodifikasi dan memperbaiki kendaraannya sendiri seperti yang ia lakukan terhadap koleksi tiga Chevrolet 1953. “Saya akan membeli mesin. Melepas ini. Melepas itu," kata Foreman.

Hobinya memodifikasi mobil membuatnya kerap terbangun hingga malam hari. Ia bangun dini hari lalu langsung ke garasi dan mulai bekerja membongkar mobil-mobil tua.

Karier Foreman sebagai petinju dikenal cukup stabil meski pernah dikalahkan oleh kemenangan knockout Muhammad Ali di Afrika. Setelah melakoni hampir 30 pertarungan, ia memutuskan turun ring pada usia 45 tahun.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0759 seconds (0.1#10.140)