BAGIAN I: Papakha, Jimat yang Bikin Khabib Nurmagomedov Istimewa

Jum'at, 06 September 2019 - 10:33 WIB
BAGIAN I: Papakha, Jimat yang Bikin Khabib Nurmagomedov Istimewa
BAGIAN I: Papakha, Jimat yang Bikin Khabib Nurmagomedov Istimewa
A A A
ABU DHABI - Tujuh tahun lalu atau Januari 2012, Khabib Nurmagomedov berjalan di bandara di Dagestan untuk melakukan penerbangan menuju Nashville, Tennessee, Amerika Serikat. Dia pergi meninggalkan tempat kelahirannya untuk menjalani debut UFC.

Saat berjalan bersama rombongan di bandara Dagestan, tiba-tiba langkah kakinya terhenti di sebuah toko yang menjual souvenir unik. Saat itu, manajernya Sam Kardan, mengatakan kepadanya untuk membawa sesuatu yang akan membuatnya menonjol di depan audiens AS. Teman-teman Khabib mengamini permintaan tersebut bahwa itu merupakan sesuatu yang langka jika ia membawa souvenir dari tempat kelahirannya di Dagestan, sebuah republik pegunungan Rusia di wilayah Kaukasus Utara.

Mereka mengatakan kepadanya bahwa ia harus mengenakan papakha atau hiasan kepala tradisional yang dikenakan oleh laki-laki yang ingin berperang. Khabib memutuskan untuk membeli satu dan itu akhirnya menjadi salah satu pembelian yang paling berpengaruh dalam sejarah UFC.

Pada saat itu, sepertinya Nurmagomedov hanya merogoh kocek sekitar USD50 untuk membeli topi di toko souvenir bandara yang tidak mencolok. "UFC adalah panggung yang sangat besar, platform yang sangat besar. Kamu bisa menunjukkan kepada dunia budaya kita," kata Nurmagomedov, mengingat nasihat teman-temannya.

Dari sebuah topi itulah Khabib telah menemukan identitasnya. Ketika banyak orang mendengar namanya, hal pertama yang mereka pikirkan adalah topi kulit domba besar. Ini telah menjadi artibut pakaian yang sangat penting.

"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk mewakili tutup kepala tradisional saya di seluruh dunia, budaya saya, sejarah saya. Saya memiliki kesempatan. Orang-orang mengenal saya dan saya ingin orang-orang tahu dari mana saya berasal. Saya ingin menunjukkan kepada orang-orang Dagestan, budaya Dagestan, sejarah Dagestan, karena kami memiliki sejarah yang sangat besar di Dagestan. Jika saya memiliki peluang, mengapa tidak? Mengapa tidak?" tanya Khabib.

Sejak saat itu topi Papakha telah memengaruhi kariernya. Ibarat jimat, 11 kemenangan berturut-turut berhasil dikumpulkan Khabib dan ia sukses menggarisbawahi namanya sebagai juara kelas ringan UFC. Rentetan kemenangan beruntun terus berlanjut sampai menembus angka 27.

Sekarang Khabib bakal memertahankan sabuk gelar juara kelas ringan dengan menantang Dustin Poirier pada pertarungan UFC 242 di The , Abu Dhabi, Minggu (8/9/2019) dini hari WIB.

BERSAMBUNG
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6376 seconds (0.1#10.140)