Profil Alex Zanardi, Petarung Lintasan Sepeda Peraih Emas Paralimpiade
loading...
A
A
A
Nama Alex Zanardi mungkin sudah tak asing lagi di dunia balap. Ya, dia merupakan seorang pembalap, juara, dan ikon bagi banyak orang yang dikenal sebagai petarung lintasan.
Saat itu Zanardi dikenal sangat piawai berada di balik kemudi hingga akhirnya ia terpilih untuk sebagai pilot jet darat Formula 1. Kiprah pertamanya di F1 kurang berhasil dibandingkan kariernya di bidang balap mobil.
Pada 1991, Alex memulai debutnya bersama 7UP Jordan. Setelah itu, dia terus berpindah-pindah tim. Dari Minardi (1992) hingga Lotus (1993).
Namun, kurang dari setahun kemudian, Lotus bubar dan Alex mendapati dirinya tanpa tim. Ia kembali ke AS, berharap pengalamannya di F1 akan membantunya masuk ke dunia balap mobil Amerika dan itu benar-benar terjadi.
Pada 15 September 2001, Alex sedang mengemudi dalam perlombaan American Memorial di Lausitz EuroSpeedway di Jerman ketika ia terlibat dalam kecelakaan yang benar-benar mengerikan. Tapi jiwa petarung seolah mengalahkan kepedihan yang dialaminya tersebut.
Setelah dua tahun kemudian, Zanardi kembali ke lintasan dengan menekuni balap sepeda. Seperti yang sudah diduga, dia unggul dan memenangkan medali emas di Paralimpiade London 2012 dalam uji waktu jalan raya putra. Empat tahun kemudian, dia melakukannya lagi di Rio de Janiero 2016.
Zanardi merupakan contoh ketahanan dan kekuatan di tengah kesulitan. Namun, dalam kata-katanya sendiri, dia menganggap dirinya sebagai pria normal dan orang yang bersyukur.
"Saya selalu bersyukur atas banyaknya hal yang berbeda yang dapat saya lakukan dalam satu kehidupan, termasuk kecelakaan dan semua hal yang dapat saya lakukan saat itu berkat apa yang terjadi pada saya," jelasnya dalam wawancara dengan Formula 1, saat itu.
Zanardi tak hanya dikenal sebagai peraih medali emas Paralimpiade, dan penyandang amputasi ganda, Alex juga seorang dermawan. Lembaga amalnya, Associazione Alex Zanardi Bimbingamba merehabilitasi dan membuat prostetik untuk anak-anak yang kehilangan anggota tubuh tetapi tidak memiliki akses ke layanan kesehatan. Banyak dari mereka yang terluka di zona perang.
Namun, ia tidak menganggap dirinya sebagai panutan atau layak mendapat pujian khusus. "Saya orang biasa. Namun, saya sepenuhnya sadar bahwa saya orang yang terbuka, jadi saya menginspirasi orang lain karena mereka melihat apa yang saya lakukan. Saya sangat bangga, tetapi sejujurnya, jika mata kita lebih berbakat, kita akan menemukan inspirasi dari orang-orang di sekitar kita."
Saat itu Zanardi dikenal sangat piawai berada di balik kemudi hingga akhirnya ia terpilih untuk sebagai pilot jet darat Formula 1. Kiprah pertamanya di F1 kurang berhasil dibandingkan kariernya di bidang balap mobil.
Pada 1991, Alex memulai debutnya bersama 7UP Jordan. Setelah itu, dia terus berpindah-pindah tim. Dari Minardi (1992) hingga Lotus (1993).
Namun, kurang dari setahun kemudian, Lotus bubar dan Alex mendapati dirinya tanpa tim. Ia kembali ke AS, berharap pengalamannya di F1 akan membantunya masuk ke dunia balap mobil Amerika dan itu benar-benar terjadi.
Pada 15 September 2001, Alex sedang mengemudi dalam perlombaan American Memorial di Lausitz EuroSpeedway di Jerman ketika ia terlibat dalam kecelakaan yang benar-benar mengerikan. Tapi jiwa petarung seolah mengalahkan kepedihan yang dialaminya tersebut.
Setelah dua tahun kemudian, Zanardi kembali ke lintasan dengan menekuni balap sepeda. Seperti yang sudah diduga, dia unggul dan memenangkan medali emas di Paralimpiade London 2012 dalam uji waktu jalan raya putra. Empat tahun kemudian, dia melakukannya lagi di Rio de Janiero 2016.
Baca Juga
Zanardi merupakan contoh ketahanan dan kekuatan di tengah kesulitan. Namun, dalam kata-katanya sendiri, dia menganggap dirinya sebagai pria normal dan orang yang bersyukur.
"Saya selalu bersyukur atas banyaknya hal yang berbeda yang dapat saya lakukan dalam satu kehidupan, termasuk kecelakaan dan semua hal yang dapat saya lakukan saat itu berkat apa yang terjadi pada saya," jelasnya dalam wawancara dengan Formula 1, saat itu.
Zanardi tak hanya dikenal sebagai peraih medali emas Paralimpiade, dan penyandang amputasi ganda, Alex juga seorang dermawan. Lembaga amalnya, Associazione Alex Zanardi Bimbingamba merehabilitasi dan membuat prostetik untuk anak-anak yang kehilangan anggota tubuh tetapi tidak memiliki akses ke layanan kesehatan. Banyak dari mereka yang terluka di zona perang.
Namun, ia tidak menganggap dirinya sebagai panutan atau layak mendapat pujian khusus. "Saya orang biasa. Namun, saya sepenuhnya sadar bahwa saya orang yang terbuka, jadi saya menginspirasi orang lain karena mereka melihat apa yang saya lakukan. Saya sangat bangga, tetapi sejujurnya, jika mata kita lebih berbakat, kita akan menemukan inspirasi dari orang-orang di sekitar kita."
(yov)