Carvajal Bikin Pengakuan, Sulit Berteman di Real Madrid
loading...
A
A
A
MADRID - Dani Carvajal membagikan pengalamannya selama tujuh musim membela Real Madrid . Meski jebolan tim akademi, bek kanan berusia 28 tahun itu mengaku sulit mencari teman pada debut musimnya di Santiago Bernabeu.
(Baca Juga: Daley Blind Beri Kabar Terbaru Terkait Masalah Jantungnya )
Walau pernah bergabung di tim akademi dan membela Real Madrid B selama dua musim, Carvajal tidak mengawali karier profesionalnya bersama Los Blancos. Dia sempat dijual dulu ke Bayer Leverkusen seharga 5 juta euro pada 11 Juli 2012, sebelum direkrut lagi musim berikutnya.
Carvajal lalu menceritakan pengalamannya selama berseragam Madrid, khususnya ketika baru bergabung dengan tim utama. Dia mengaku sangat kesulitan mencari teman pada musim pertamanya.
Dia menjelaskan semua pemain, terutama senior sangat fokus bekerja di lapangan hingga jarang terlibat dalam obrolan pribadi. Itu jauh berbeda ketika bergabung bersama Leverkusen dimana rata-rata usia skuadnya tidak jauh berbeda.
“Tidak mudah (mendapatkan teman di Real Madrid selama musim pertama). Ketika saya bergabung bersama Leverkusen, dimana rata-rata usia pemainnya 23 tahun, itu lebih mudah. Semuanya berbagi hobi. Kami tidak punya istri maupun anak ,” ucap Carvajal, dilansir marca.
“Di Real Madrid semuanya punya kehidupan masing-masing, dan membentuk kelompok tersendiri, dimana setiap orang saling bersaing hingga tidak ada waktu luang. Jadi urusan pribadi selalu dikesampingkan,” lanjutnya.
Carvajal juga menyatakan karakter pelatih turut mempengaruhi situasi di kamar ganti Madrid. Dia lalu menceritakan pengaruh Zinedine Zidane terhadap prestasi Los Galacticos dan membocorkan rahasia dibalik kesuksesannya menjuarai La Liga dan Liga Champions .
(Baca Juga: MU Perpanjang Kontrak Henderson, Posisi De Gea Terancam )
"Kekuatan terbesarnya adalah ketenangan yang dia pancarkan kepada para pemain. Dia tidak pernah berubah. Ketika ada sesuatu yang benar atau salah, dia tetap tenang. Itu sesutau yang membuat pemain merasa damai dan tentram," tambahnya.
Lihat Juga: Tijjani Reijnders Gelandang Produktif di Liga Champions, Eliano Semoga Bisa Tiru Sang Kakak
(Baca Juga: Daley Blind Beri Kabar Terbaru Terkait Masalah Jantungnya )
Walau pernah bergabung di tim akademi dan membela Real Madrid B selama dua musim, Carvajal tidak mengawali karier profesionalnya bersama Los Blancos. Dia sempat dijual dulu ke Bayer Leverkusen seharga 5 juta euro pada 11 Juli 2012, sebelum direkrut lagi musim berikutnya.
Carvajal lalu menceritakan pengalamannya selama berseragam Madrid, khususnya ketika baru bergabung dengan tim utama. Dia mengaku sangat kesulitan mencari teman pada musim pertamanya.
Dia menjelaskan semua pemain, terutama senior sangat fokus bekerja di lapangan hingga jarang terlibat dalam obrolan pribadi. Itu jauh berbeda ketika bergabung bersama Leverkusen dimana rata-rata usia skuadnya tidak jauh berbeda.
“Tidak mudah (mendapatkan teman di Real Madrid selama musim pertama). Ketika saya bergabung bersama Leverkusen, dimana rata-rata usia pemainnya 23 tahun, itu lebih mudah. Semuanya berbagi hobi. Kami tidak punya istri maupun anak ,” ucap Carvajal, dilansir marca.
“Di Real Madrid semuanya punya kehidupan masing-masing, dan membentuk kelompok tersendiri, dimana setiap orang saling bersaing hingga tidak ada waktu luang. Jadi urusan pribadi selalu dikesampingkan,” lanjutnya.
Carvajal juga menyatakan karakter pelatih turut mempengaruhi situasi di kamar ganti Madrid. Dia lalu menceritakan pengaruh Zinedine Zidane terhadap prestasi Los Galacticos dan membocorkan rahasia dibalik kesuksesannya menjuarai La Liga dan Liga Champions .
(Baca Juga: MU Perpanjang Kontrak Henderson, Posisi De Gea Terancam )
"Kekuatan terbesarnya adalah ketenangan yang dia pancarkan kepada para pemain. Dia tidak pernah berubah. Ketika ada sesuatu yang benar atau salah, dia tetap tenang. Itu sesutau yang membuat pemain merasa damai dan tentram," tambahnya.
Lihat Juga: Tijjani Reijnders Gelandang Produktif di Liga Champions, Eliano Semoga Bisa Tiru Sang Kakak
(mirz)