Emoh Bahas Pukulan Keberuntungan, Fokus Rematch Whyte vs Povetkin
loading...
A
A
A
Juara interim Kelas Berat WBC Alexander Povetkin menghindari terjebak dalam pembahasan pukulan keberuntungan saat merobohkan Dillian Whyte . Mantan juara dunia tinju Kelas Berat WBA itu memilih fokus menyiapkan diri menghadapi rematch Whyte vs Povetkin yang diajukan kubu Whyte pada akhir November atau awal Desember mendatang.
Dalam konferensi pers pertama setelah kemenangan KO ronde 5 atas Whyte, pemenang medali emas Olimpiade itu lebih banyak mengungkap rencana duel ulang. Pihak WBC belum memutuskan apakah pemenang pertandingan ulang Whyte vs Povetkin akan sejalan untuk perebutan gelar juara dunia.
’’Saat ini saya memiliki pertandingan ulang, saya tidak memikirkan (siapa yang akan saya hadapi selanjutnya). Apa yang dapat saya katakan tentang (Tyson) Fury? Dia petinju yang kuat dan terampil, mungkin tidak secanggih (Anthony) Joshua, tapi saya tidak bisa mengatakan hal buruk tentang dia."
Dalam duel yang digelar dalam rangkaian Fight Camp di Brentwood, Inggris, Sabtu (22/8/2020) malam lalu, Povetkin menggemparkan jagat tinju dunia. Setelah dua kali terjatuh, Povetkin bangkit dan balik merobohkan Whyte melalui uppercut mautnya di ronde 5. ’’Itu mungkin pukulan terbaik dalam karir saya. Saya belum pernah menyaksikan back-to-back, belum melihatnya,"kata Povetkin.
'’Kami melatih pukulan itu dalam latihan. Orang dapat berpikir apa yang mereka inginkan apakah itu pukulan keberuntungan atau tidak. Ada begitu banyak pakar tinju yang saya belum tahu harus berkata apa tentang itu semua!.’’
Promotor Andrey Ryabinsky juga menolak pembicaraan apa pun bahwa petinju itu mendapatkan "pukulan keberuntungan". ’’Jika dia tidak mengerjakannya saat latihan, maka itu adalah pukulan keberuntungan. Tapi dia melakukannya, jadi tidak ada namanya keberuntungan,”kata Ryabinsky.
''Klausul pertandingan ulang biasa terjadi dalam pertarungan seperti itu. Itu sudah tertulis di kontrak. Jika kami setuju, itu berarti kami punya alasan - karena kami ingin pertandingan ulang. Awalnya, WBC memutuskan pertarungan akan menentukan pesaing nomor satu di antara keduanya, jadi aturan permainan telah sedikit berubah. Kami belum tahu (apakah pemenang akan mendapatkan kesempatan meraih gelar), kita akan menyelesaikannya, kita lihat.''
''Mengapa kami menginginkan klausul pertandingan ulang? Karena yang pertama dan terpenting, kita perlu menjaga kepentingan petinju kita. Untuk Povetkin, dia memiliki kesempatan untuk mendapatkan uang yang layak dari situasi saat ini dan jika kami memiliki kesempatan untuk melakukannya untuk petinju kami, tentu saja kami akan melakukannya. Menjadi penantang nomor satu tidak pernah mudah. Itu bisa bertahan selama satu atau bahkan dua tahun. Bertarung sekarang juga merupakan suatu keharusan. Itulah kasusnya dalam beberapa kata. Masalahnya jauh lebih dalam dan jauh lebih rumit tapi itulah posisi kami."
Dalam konferensi pers pertama setelah kemenangan KO ronde 5 atas Whyte, pemenang medali emas Olimpiade itu lebih banyak mengungkap rencana duel ulang. Pihak WBC belum memutuskan apakah pemenang pertandingan ulang Whyte vs Povetkin akan sejalan untuk perebutan gelar juara dunia.
’’Saat ini saya memiliki pertandingan ulang, saya tidak memikirkan (siapa yang akan saya hadapi selanjutnya). Apa yang dapat saya katakan tentang (Tyson) Fury? Dia petinju yang kuat dan terampil, mungkin tidak secanggih (Anthony) Joshua, tapi saya tidak bisa mengatakan hal buruk tentang dia."
Dalam duel yang digelar dalam rangkaian Fight Camp di Brentwood, Inggris, Sabtu (22/8/2020) malam lalu, Povetkin menggemparkan jagat tinju dunia. Setelah dua kali terjatuh, Povetkin bangkit dan balik merobohkan Whyte melalui uppercut mautnya di ronde 5. ’’Itu mungkin pukulan terbaik dalam karir saya. Saya belum pernah menyaksikan back-to-back, belum melihatnya,"kata Povetkin.
'’Kami melatih pukulan itu dalam latihan. Orang dapat berpikir apa yang mereka inginkan apakah itu pukulan keberuntungan atau tidak. Ada begitu banyak pakar tinju yang saya belum tahu harus berkata apa tentang itu semua!.’’
Promotor Andrey Ryabinsky juga menolak pembicaraan apa pun bahwa petinju itu mendapatkan "pukulan keberuntungan". ’’Jika dia tidak mengerjakannya saat latihan, maka itu adalah pukulan keberuntungan. Tapi dia melakukannya, jadi tidak ada namanya keberuntungan,”kata Ryabinsky.
''Klausul pertandingan ulang biasa terjadi dalam pertarungan seperti itu. Itu sudah tertulis di kontrak. Jika kami setuju, itu berarti kami punya alasan - karena kami ingin pertandingan ulang. Awalnya, WBC memutuskan pertarungan akan menentukan pesaing nomor satu di antara keduanya, jadi aturan permainan telah sedikit berubah. Kami belum tahu (apakah pemenang akan mendapatkan kesempatan meraih gelar), kita akan menyelesaikannya, kita lihat.''
''Mengapa kami menginginkan klausul pertandingan ulang? Karena yang pertama dan terpenting, kita perlu menjaga kepentingan petinju kita. Untuk Povetkin, dia memiliki kesempatan untuk mendapatkan uang yang layak dari situasi saat ini dan jika kami memiliki kesempatan untuk melakukannya untuk petinju kami, tentu saja kami akan melakukannya. Menjadi penantang nomor satu tidak pernah mudah. Itu bisa bertahan selama satu atau bahkan dua tahun. Bertarung sekarang juga merupakan suatu keharusan. Itulah kasusnya dalam beberapa kata. Masalahnya jauh lebih dalam dan jauh lebih rumit tapi itulah posisi kami."
(aww)