Karier Pesepak Bola Ini Tetap Bersinar di Kepala Tiga

Selasa, 01 September 2020 - 12:21 WIB
loading...
A A A
Selain Lewandowski, Juventus juga sangat beruntung memiliki Cristiano Ronaldo (CR7). Di usia 35 tahun, CR7 sukses mempersembahkan scudetto Seri A musim 2019/20 dan berada di posisi kedua top skor Seri A musim 2019/20 (31 gol). Kondisi badan yang kekar berotot CR7 didapat melalui kerja kerasnya di gym sejak masih memperkuat Manchester United (MU) 2003–2009.

Dia mengungkapkan sangat termotivasi karena saat kecil tubuhnya kurus. CR7 pun menilai latihan dengan intensitas tinggi adalah kuncinya. Untuk melatih tubuh bagian atas, CR7 mengombinasikan push-up, bench press, bench dip, serta pull-up untuk melatih bahu dan punggung. Sedangkan untuk mengencangkan otot perutnya, dia menggunakan kombinasi rutinitas sit-up, side plank, dan medicine ball. (Baca juga: AS Akan Merugi Jika Jatuhkan Sangksi Terhadap India)

“Kami melakukan banyak latihan lari cepat dalam sesi latihan dan latihan tersebut bisa dimasukkan dalam latihan anda, baik di gym maupun di luar ruangan. Coba dan tambahkan ke setiap latihan yang anda lakukan, sesuaikan dengan olahraga di mana pun anda bisa melakukannya,” ungkap CR7.

Mega bintang asal Portugal tersebut mengatakan, kerja keras tidak ada gunanya tanpa diet yang benar. CR7 adalah salah satu yang paling ketat, dengan tidak menyentuh setetes alkohol pun. CR7 justru lebih fokus mengonsumsi makanan berprotein tinggi dengan banyak karbohidrat gandum, buah dan sayuran, serta menghindari makanan manis. “Makanlah secara teratur, jika anda berlatih secara teratur, penting untuk menjaga tingkat energi tetap tinggi sebagai bahan bakar tubuh anda untuk kinerja yang lebih baik,” kata CR7.

Nama lainnya yang tetap berada di level tertinggi adalah Lionel Messi. Bintang Barcelona yang dikabarkan ingin hengkang itu tidak kehilangan kelincahan dan kecepatannya meski berusia 33 tahun. Walaupun tidak banyak bekerja di gym seperti CR7, Messi tetap harus mengikuti beberapa rencana latihan rutin di bawah pengawasan pelatihnya.

Untuk membangun kecepatan, latihannya dibagi menjadi beberapa bagian yang berisi beberapa latihan. Dalam hal gerakan dasar, Messi mempraktikkan pilar jembatan-depan, lunges, peregangan hamstring, dan lompat pilar. Dia juga menggunakan rintangan hop serta split squat untuk memperkuat otot inti dan kakinya. Untuk mengakhiri porsi latihan, dia melakukan latihan akselerasi yang berbeda untuk meningkatkan kecepatannya.

Langkah selanjutnya dari latihan kecepatan linier adalah memaksimalkan kecepatan multidirectionalnya. Messi menggunakan latihan lompat pilar, lompat tali, dan jongkok untuk lebih membangun otot kakinya. Dalam ketangkasan, dia melewati rintangan diagonal, kerucut, dan rintangan lain untuk meningkatkan gerakan lateral.

Pada akhir setiap latihan, Messi meminum banyak air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan kemudian joging selama lima hingga 10 menit untuk menenangkan diri. Untuk menjaga kemampuan, diet ketat diberlakukan Messi. Superstar Argentina itu mengonsumnsi lima makanan utama, yakni air, minyak zaitun, biji-bijian, buah segar, dan sayuran segar, sebagai dasar dari pola makannya. “Resep favorit” Messi diungkapkan Barca, yaitu ayam panggang dengan sayuran akar. (Baca juga: Gubernur Anies Bikin Bank DKI Borong Penghargaan)

Menjaga kebugaran fisik turut membuat Zlatan Ibrahimovic tidak kehilangan reputasinya sebagai salah satu penyerang top Eropa saat ini. Penyerang yang baru memperpanjang kontrak satu tahun dengan AC Milan tersebut pernah mengunggah otot six pack-nya yang mungkin membuat pemain berusia 20 tahun malu.

Pasalnya, usia Ibra saat ini sudah 38 tahun. Semua orang terkesan pada tampil fisik Ibra hampir memasuki kepala empat. Usut punya usut, Ibra memiliki fisio-pribadi, Dario Fort, yang telah menyusun rencana kebugaran unik untuk membantunya mempertahankan bentuk fisik ideal.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1115 seconds (0.1#10.140)