Kisah Arthur Biyarslanov: Pengungsi Korban Perang Chechnya, Calon Perusak Kelas Ringan Super

Jum'at, 14 Februari 2025 - 12:21 WIB
loading...
A A A
Namun, kakak laki-lakinya masih berusia belasan tahun saat keluarganya beremigrasi ke Kanada, "Dan saat ia pertama kali datang, ia terlibat perkelahian setiap hari."

Dialah yang memutuskan bahwa mereka berdua harus belajar tinju untuk mempertahankan diri. Namun, pada awalnya, Biyarslanov yang lebih muda tidak begitu menyukai olahraga ini.

"Saya benar-benar tidak menyukai tinju, karena ini adalah olahraga yang tidak bisa dipelajari dalam semalam," katanya.

"Anda perlu berlatih, berlatih. Itu membutuhkan waktu berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Dan kemudian di sini saya dilemparkan ke dalam sparring, dan saya dipukul, dan saya dihajar oleh seseorang yang terlihat lebih lemah dari saya, atau seseorang yang lebih kecil dari saya. Dan saya akan merasa frustrasi,"paparnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, ia tidak hanya menjadi fungsional, ia mulai berprestasi, membangun nama baik di jajaran amatir dan berkompetisi di Olimpiade 2016, dimana ia mencapai babak 16 besar sebelum kalah dari Artem Harutyunyan.

Ia beralih menjadi atlet profesional pada bulan Desember 2018; pada akhir tahun berikutnya, ia memiliki rekor 5-0 dengan 4 KO, namun selama beberapa tahun berikutnya, perkembangannya melambat karena ia hanya tampil dua kali dalam setahun, terlalu sedikit bagi seseorang yang baru memulai karier profesionalnya. "Saya mendapatkan begitu banyak waktu istirahat," katanya.

"Saya tidak memiliki laga yang stabil. Saya tidak memiliki jadwal yang mengatakan pada saya, 'Oke, kamu tahu, kamu akan bertanding dalam dua bulan, tiga bulan lagi. Sebaliknya, itu lebih seperti sebuah laga setiap empat bulan sekali, anda tahu? Dan kemudian pertarungan itu dibatalkan, dan kemudian pertarungan lainnya. Dan itulah mengapa saya bekerja di antara kamp pelatihan, karena saya tidak tahu kapan laga saya berikutnya. Dan anda tidak mendapatkan bayaran sampai anda berlaga. Maka, itu sangat sulit."

Hal itu berubah saat ia menandatangani kontrak dengan Eye of the Tiger Management awal tahun lalu; sejak saat itu, ia telah berlaga lima kali, yang memuncak dengan kemenangannya atas Minoune di bulan Februari.

"Di sini sangat profesional," katanya tentang kerja sama barunya.

"Mereka mengatakan pada saya, 'Kamu akan bertarung dalam dua bulan,' atau tiga bulan, atau apa pun. Lalu mereka memberi saya lawan. Dalam 11 bulan, saya menjalani lima laga, yang sangat bagus bagi saya. Saya memiliki momentum. Saya ingin tetap sibuk. Laga-laga saya berakhir dengan cepat, maka mengapa tidak terus berlaga sebanyak yang saya bisa?"
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1568 seconds (0.1#10.24)