UEFA Seperti Minim Empati
loading...
A
A
A
Namun, berbagai kendala tersebut tampaknya tidak mengurangi antusiasme tim-tim kontestan terutama Italia. Ambisi besar bahkan diusung pelatih Gli Azzurri, Roberto Mancini. Dia menegaskan kalau Italia ingin melaju hingga final Nations League 2020-21.
Mancini mengaku memanggil lebih banyak pemain dari biasanya karena tidak mengetahui pasti kondisi mereka. Dia juga dapat mengevaluasi pemain lain menjelang pertandingan pada Oktober dan November.
“Tidak diragukan lagi, kami harus mempertimbangkan tingkat kebugaran fisik saat memilih tim. Saya masih berpikir pemain berkualitas bisa memberikan kontribusinya bahkan tanpa bermain 90 menit,” ungkap Mancini dilansir football-italia.net.
Mantan pelatih Fiorentina, SS Lazio, Inter Milan, Manchester City ( Man City), Galatasaray, dan Zenit St Petersburg tersebut berharap timnya bisa melanjutkan tren bagus seperti saat Kualifikasi Piala Eropa 2020. Tahun lalu di mana Italia memenangkan semua 10 pertandingan di Grup J dan saat ini mencatat rekor 11 kemenangan berturut-turut.
Dua di antaranya melawan Bosnia & Herzegovina (2-1, 3-0) yang kebetulan akan kembali mereka hadapi pada pertandingan pertama Nations League A Grup 1 di Stadio Artemio Franchi, dini hari nanti. Kendati demikian, Mancini tetap mewaspadai Bosnia & Herzegovina yang dinilainya sebagai lawan tangguh. (Baca juga: Banyuwangi Bakal Jadi Pusat Wisata Baharai kelas Dunia)
Dia meminta pasukannya mengerahkan permainan terbaik agar bisa menang sekaligus menjadi modal jelang pertandingan kedua Grup 1 kontra Belanda, Selasa (8/9). Komposisi tim terbaik pun disiapkan. Di lini depan, Mancini akan mengandalkan Ciro Immobile, Federico Chiesa, dan Nicolo Zaniolo.
Ketiganya mendapatkan dukungan dari Jorginho, Nicolo Barella, serta Roberto Gagliardini. “Ini tidak akan menjadi ujian yang mudah, karena saya ingat Bosnia membuat kami tertinggal ketika kami bertemu di Turin. Jadi kami membutuhkan konsentrasi dan tetap membuka mata. Setelah itu, kami baru bisa memikirkan tentang Belanda,” kata Mancini.
Dari pertandingan Grup 1 lainnya, Belanda akan menjamu Polandia di Johan Cruijff Arena, dini hari nanti. Ini menjadi ujian De Oranje setelah ditinggal Ronald Koeman yang hijrah ke Barcelona. Pelatih Caretaker, Dwight Lodeweges menegaskan Belanda tetap kondusif dan kompetitif.
Dia bahkan menilai tugasnya semakin mudah karena diwarisi tim kuat peninggalan Koeman. Hal itu membuat Lodeweges yakin Virgil van Dijk dkk mampu meraih hasil bagus atas Polandia. Terlebih dari 15 pertemuan terakhir, Belanda menang enam kali dan hanya kalah tiga kali. (Lihat videonya: Kapal Induk dan Kapal Perang Asing Bernuansa Nama Nusantara)
“Koeman telah pergi, tapi kehidupan sepak bola terus berlanjut. Ini sangat menarik, tetapi saya sudah ada sejak lama, ini bukan awal dari karier saya. Dua setengah tahun yang lalu kami memulai lintasan bagus, dan kami semua memiliki kontribusi kami, terutama Koeman. Bagaimana kami akan bermain? Bagaimana kami berlatih? Semuanya berjalan sangat baik dan kami akan melanjutkan," kata Lodeweges. (Alimansyah)
Mancini mengaku memanggil lebih banyak pemain dari biasanya karena tidak mengetahui pasti kondisi mereka. Dia juga dapat mengevaluasi pemain lain menjelang pertandingan pada Oktober dan November.
“Tidak diragukan lagi, kami harus mempertimbangkan tingkat kebugaran fisik saat memilih tim. Saya masih berpikir pemain berkualitas bisa memberikan kontribusinya bahkan tanpa bermain 90 menit,” ungkap Mancini dilansir football-italia.net.
Mantan pelatih Fiorentina, SS Lazio, Inter Milan, Manchester City ( Man City), Galatasaray, dan Zenit St Petersburg tersebut berharap timnya bisa melanjutkan tren bagus seperti saat Kualifikasi Piala Eropa 2020. Tahun lalu di mana Italia memenangkan semua 10 pertandingan di Grup J dan saat ini mencatat rekor 11 kemenangan berturut-turut.
Dua di antaranya melawan Bosnia & Herzegovina (2-1, 3-0) yang kebetulan akan kembali mereka hadapi pada pertandingan pertama Nations League A Grup 1 di Stadio Artemio Franchi, dini hari nanti. Kendati demikian, Mancini tetap mewaspadai Bosnia & Herzegovina yang dinilainya sebagai lawan tangguh. (Baca juga: Banyuwangi Bakal Jadi Pusat Wisata Baharai kelas Dunia)
Dia meminta pasukannya mengerahkan permainan terbaik agar bisa menang sekaligus menjadi modal jelang pertandingan kedua Grup 1 kontra Belanda, Selasa (8/9). Komposisi tim terbaik pun disiapkan. Di lini depan, Mancini akan mengandalkan Ciro Immobile, Federico Chiesa, dan Nicolo Zaniolo.
Ketiganya mendapatkan dukungan dari Jorginho, Nicolo Barella, serta Roberto Gagliardini. “Ini tidak akan menjadi ujian yang mudah, karena saya ingat Bosnia membuat kami tertinggal ketika kami bertemu di Turin. Jadi kami membutuhkan konsentrasi dan tetap membuka mata. Setelah itu, kami baru bisa memikirkan tentang Belanda,” kata Mancini.
Dari pertandingan Grup 1 lainnya, Belanda akan menjamu Polandia di Johan Cruijff Arena, dini hari nanti. Ini menjadi ujian De Oranje setelah ditinggal Ronald Koeman yang hijrah ke Barcelona. Pelatih Caretaker, Dwight Lodeweges menegaskan Belanda tetap kondusif dan kompetitif.
Dia bahkan menilai tugasnya semakin mudah karena diwarisi tim kuat peninggalan Koeman. Hal itu membuat Lodeweges yakin Virgil van Dijk dkk mampu meraih hasil bagus atas Polandia. Terlebih dari 15 pertemuan terakhir, Belanda menang enam kali dan hanya kalah tiga kali. (Lihat videonya: Kapal Induk dan Kapal Perang Asing Bernuansa Nama Nusantara)
“Koeman telah pergi, tapi kehidupan sepak bola terus berlanjut. Ini sangat menarik, tetapi saya sudah ada sejak lama, ini bukan awal dari karier saya. Dua setengah tahun yang lalu kami memulai lintasan bagus, dan kami semua memiliki kontribusi kami, terutama Koeman. Bagaimana kami akan bermain? Bagaimana kami berlatih? Semuanya berjalan sangat baik dan kami akan melanjutkan," kata Lodeweges. (Alimansyah)