Akibat Pandemi Corona, Semua Agenda Kompetisi di Eropa Masih Misteri

Sabtu, 21 Maret 2020 - 11:15 WIB
Akibat Pandemi Corona, Semua Agenda Kompetisi di Eropa Masih Misteri
Akibat Pandemi Corona, Semua Agenda Kompetisi di Eropa Masih Misteri
A A A
LONDON - Otoritas sepak bola Inggris sudah menggelar pertemuan terkait masa depan kompetisi di semua level. Masalahnya, di tiap keputusan yang diambil tetap memunculkan keraguan karena menggunakan kata proyeksi.

Proyeksi berarti belum ada kata pasti, masih baru kemungkinan, kompetisi di Inggris bisa dimulai 30 April mendatang. Tanggal ini saja sudah mundur dari jadwal awal, 3 April. Bahkan, melalui pernyataan bersama FA, Liga Primer dan EFL telah menyetujui bahwa musim saat ini dapat diperpanjang tanpa batas waktu.

“Kami berkomitmen menemukan cara melanjutkan musim 2019/2020 dan menyelesaikan semua pertandingan domestik dan Eropa segera setelah aman dan memungkinkan untuk melakukannya," ungkap pernyataan bersama otoritas sepak bola Inggris dilansir Bbc.

Semua pertandingan di Liga Primer, EFL, Liga Super Wanita dan Kejuaraan Wanita, dan semua pertandingan di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara saat ini ditunda. Di bawah peraturan saat ini musim dijadwalkan berakhir pada 1 Juni mendatang.

Penundaan Piala Eropa 2020 hingga tahun depan telah membuka jendela untuk pertandingan kompetisi domestik yang akan berlangsung pada bulan Juni. Namun, Pemerintah Inggris secara efektif telah melarang acara-acara olahraga untuk sementara waktu dengan menyarankan ditiadakannya kerumunan massa.

Jika pembatasan itu tidak dicabut, beberapa klub dipahami terbuka untuk memainkan pertandingan tanpa penonton untuk menyelesaikan musim. Itu artinya pemegang hak siar Sky dan BT bisa mengklaim pengembalian dana 750 juta poundsterling jika kompetisi tidak dilanjutkan. Angka ini yang membuat Liga Primer diyakini bertekad melakukan segala yang mungkin untuk menghormati kontrak komersialnya.

Meski begitu, pro dan kontra terkait kapan bergulirnya kembali kompetisi terus menggema. Dale Vince, pemilik klub League Two, Forest Green Rovers, mengatakan, pembekuan semua pertandingan profesional pada 13 Maret adalah kesalahan karena Covid-19 nyaris tidak berdampak pada negara pada tahap itu.

Vince menyerukan agar kompetisinya diselesaikan secepat mungkin karena Covid-19 dan tingkat infeksi di seluruh wilayah tidak akan menjadi lebih baik dalam dua, tiga, atau empat bulan ke depan. "Saya pikir membatalkan semua pertandingan hingga 3 April adalah kesalahan. Saya pikir itu adalah kesalahan penilaian—ada beberapa kasus di Liga Primer isolasi diri. Dalam periode tiga hingga empat pekan itu kami bisa menyelesaikan musim kami dengan bermain Sabtu hingga Selasa,” paparnya.

Arsenal mendukung keputusan menunda kompetisi lebih lanjut hingga 30 April, setelah manajer mereka, Mikel Arteta, dinyatakan positif terkena Covid-19. Sejak konfirmasi penyakit Arteta, klub mengatakan pusat pelatihan mereka di London Colney dan Hale End ditutup untuk pembersihan secara menyeluruh. "Kami sekarang telah membuka kembali dengan tenaga kerja kecil untuk mempertahankan fasilitas dan lapangan pelatihan, sementara sejumlah staf, termasuk Arteta dan pasukan tim utama pria, saat ini sedang terisolasi di rumah," ujar pernyataan perwakilan Arsenal.

Langkah Inggris juga diikuti Skotlandia. Setelah pertemuan darurat dengan klub-klub Liga Primer Skotlandia, Kamis (19/3), FA Skotlandia mengatakan sepak bola di Skotlandia tetap ditangguhkan tanpa batas waktu dan tidak akan dilanjutkan sebelum 30 April.

Bukan hanya itu, Skotlandia mendukung penundaan Piala Eropa 2020 hingga 11 Juni 2021, tetapi telah mengindikasikan ada batas untuk apa yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan pertandingan play-off UEFA Nation League melawan Israel di Hampden Park, sementara dijadwalkan Juni mendatang.

Mengingat Covid-19 tetap tidak pasti untuk seluruh negara, FA Skotlandia mempertahankan dialog harian yang diinformasikan oleh pemerintah terbaru dan saran petugas medis Inggris, untuk memberikan jaminan bahwa kesehatan dan kesejahteraan pemain, staf dan pendukung menjadi prioritas bersama demi kelangsungan hidup klub.
"Klub harus dapat membuat keputusan berdasarkan informasi mengenai pelatihan dan jadwal kerja, serta mengoperasikan stadion mereka di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti saat ini,” ungkap FA Skotlandia.

Penundaan kompetisi telah menyebabkan klub Skotlandia Hearts meminta pemain dan staf mereka untuk memotong 50% upah untuk membantu mereka mengatasi dampak keuangan. Tetapi, Fraser Wishart, kepala eksekutif PFA Skotlandia, mengingatkan agar semua bekerja bersama agar dapat menemukan solusi yang disetujui kedua belah pihak baik klub dengan pemain dan stafnya.
“Daripada terlibat dalam perselisihan hukum, masuk akal bagi yang baru bahwa kita semua bekerja sama menemukan jalan kita melalui situasi yang mengerikan ini, tetapi ini hanya bisa dilakukan melalui dialog yang jujur dan transparan," ujarnya.

Dampak besar penundaan kompetisi juga menjadi perhatian serius FIFA. Mereka telah membentuk kelompok kerja untuk mengatasi masalah yang dihadapi sepak bola akibat pandemi Covid-19. Merek bertugas melihat kalender jadwal internasional, dan masalah seputar kontrak pemain.

Sebagian besar kontrak berakhir pada 30 Juni tetapi, jika dimulai kembali, diprediksi liga-liga di dunia bakal melampaui tanggal tersebut dalam upaya untuk menyelesaikan kompetisi. Keputusan untuk menjadwal ulang Piala Eropa dan Copa America hingga 2021 juga disahkan, dengan tanggal baru secara resmi dimasukkan dalam kalender pertandingan internasional.

Kelompok bentukan FIFA ini juga akan mengalkulasikan dana yang diperlukan untuk membantu klub, pemain, dan badan pemerintahan yang terkena dampak. Sebagai bentuk kepedulian FIFA juga mengumumkan telah menyumbangkan USD10 juta kepada Covid-19 Solidarity Respon Fund pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (Alimansyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8512 seconds (0.1#10.140)