Ketidakadilan di Sepak Bola, Kesenjangan Gaji Atlet Pria vs Wanita

Kamis, 26 Maret 2020 - 10:15 WIB
Ketidakadilan di Sepak Bola, Kesenjangan Gaji Atlet Pria vs Wanita
Ketidakadilan di Sepak Bola, Kesenjangan Gaji Atlet Pria vs Wanita
A A A
BARCELONA - Persebaran virus corona sudah membuat sepak bola berhenti. Pemain dan pelatih dijauhkan dari kerumunan, sedangkan suporter pun harus mulai terbiasa hidup jauh dari sepak bola di lapangan hijau.

Media mainstream atau media sosial, terutama mereka yang berfokus pada olahraga, juga seperti tengah kering berita. Pada situasi tenang ini mengingatkan bagaimana sepak bola, meski selalu mendengungkan tentang kesetaraan, faktanya tak pernah benar-benar setara. Contohnya, persoalan gaji antara pemain sepak bola pria dan wanita.

Bisa jadi ini isu yang sulit untuk kemudian dikomparasi. Dari sisi bisnis, sepak bola pria memang lebih menjanjikan. Jumlah penonton yang datang ke stadion, hak siar, dan penjualan merchandise, semuanya lebih dominan sepak bola pria.

Imbasnya, terkesan menjadi wajar jika kemudian gaji pesepak bola pria lebih mahal dibandingkan wanita. Seperti bintang Barcelona Lionel Messi dan Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone. Messi tercatat memperoleh gaji senilai 131 juta euro yang terdiri atas gaji kotor, bonus, dan pendapatan iklan.

Pemain yang menghasilkan 1 juta euro lebih banyak dari musim lalu tersebut selalu berada di dalam daftar tiga pemain dengan bayaran tertinggi sejak 2013. Messi mengungguli penyerang Juventus Cristiano Ronaldo (CR7) yang memiliki gaji senilai 118 juta euro.

Diikuti bintang Paris Saint-Germain (PSG) Neymar Jr dengan 95 juta euro serta bomber anyar Barca Antoine Griezmann menempati tempat keempat dengan gaji 38,5 juta euro.

Sementara dari pelatih, Simeone menempati posisi teratas dengan gaji senilai 40,5 juta euro. Penghasilan bos asal Argentina tersebut lebih besar dari Pelatih Inter Milan Antonio Conte (30 juta euro) dan Pelatih Manchester City (Man City) Pep Guardiola (27,5 juta euro).

Selanjutnya, mari bandingkan dengan wanita. Jika di sektor putra cenderung gila-gilaan dalam hal gaji, berbeda dengan wanita. Begitu populernya para pemain terbaik dunia mendapatkan bayaran dalam jumlah yang konyol. Bahkan, pemain-pemain yang bermain di kompetisi kasta kedua hingga keempat sepak bola Inggris pun tetap menerima upah cukup baik.

Berdasarkan laporan terbaru keluaran France Football, Messi berada di tempat teratas, menghasilkan 131 juta euro per tahun. Itu setara dengan 11 juta euro per bulan, 2,5 juta euro per pekan, dan 369.000 euro per hari. Sebuah angka yang fantastis.

Di sisi lain, terasa mengiris hati mengingat Carli Lloyd yang didaulat sebagai pemain wanita dengan bayaran tertinggi di dunia hanya digaji 480.000 euro per tahun. Bila dirincikan, pemain Amerika Serikat (AS) yang bermain untuk Sky Blue FC dan telah tampil dalam 294 pertandingan untuk negaranya itu menghasilkan 40.000 euro per bulan, 9.000 euro per pekan, dan 1,3 ribu euro per hari.

Jelas itu tidak apa-apanya dibandingkan dengan upah Messi. Untuk menempatkan semua ini dalam perspektif, Messi hanya memerlukan lebih dari 31 jam dari apa yang didapatkan Lloyd untuk menghasilkan uang dalam setahun.

Guna memangkas kesenjangan sosial tersebut, pesepak bola wanita telah menempuh berbagai cara, termasuk jalur hukum untuk meminta bayaran yang sama dengan pesepak bola pria selama bertahun-tahun. Megan Rapinoe adalah salah satu yang paling vokal. November lalu, gelandang berusia 34 tahun tersebut mengatakan bahwa wanita harus bertarung seperti di neraka untuk mencapai kesetaraan.

"Jangan pernah puas dengan apa pun yang kurang, Kita harus melakukan upaya agar dapat upah setara, upaya untuk mendapatkan lebih, dan jangan mau menerima jawaban yang kuno ataupun omong kosong," tandas Rapinoe, dilansir givemesport.com. (Alimansyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7918 seconds (0.1#10.140)