Premier League Rugi Rp14 Triliun, Klub di Inggris Terancam Gulung Tikar?

Kamis, 26 Maret 2020 - 17:01 WIB
Premier League Rugi Rp14 Triliun, Klub di Inggris Terancam Gulung Tikar?
Premier League Rugi Rp14 Triliun, Klub di Inggris Terancam Gulung Tikar?
A A A
LONDON - Penghentian kompetisi membuat Premier League rugi 750 juta pound atau setara Rp14,4 triliun. Efek domino dari kondisi tersebut disebut-sebut bisa membuat beberapa klub gulung tikar alias bangkrut.

Menurut Daily Mail, penghentian liga untuk waktu yang belum jelas sampai kapan bakal berdampak besar untuk keuangan klub. Pendapatan mereka yang bersumber dari TV dan hasil penjualan sudah tidak ada, sedangkan pemain, pelatih, dan staf harus terus digaji.

Pemotongan gaji pemain merupakan solusi yang mungkin diambil oleh klub Liga Inggris. Selain itu, menurut laporan Daily Mail, klub kemungkinan bakal merumahkan beberapa pegawai yang selama ini bekerja di belakang layar.

“Beberapa klub terancam gulung tikar, banyak pemain khawatir kehilangan mata pencaharian mereka. Belum lagi staf pendukung di belakang layar, pelatih fisik, dan media officer,” tulis Daily Mail dalam laporannya, Kamis (26/3).

Klub di Inggris yang bermain di tingkat lebih rendah dari Premier League sudah menerapkan kontrak baru pada pemain dengan pemotongan gaji. Komentator The Guardian menyebut pemain di League One yang memperoleh penghasilan 5.000 pound per pekan, kini harus rela dibayar 2.500 pound atau setengahnya.

“Atau pemain League Two dengan bayaran 1.500 pound per pecan mungkin mendapat bayaran 750 pound,” tulis laporan yang sama.

Leeds United yang hampir promos ke Premier League, tercatat sebagai klub yang keuangan sehat sebelum pandemi virus corona menghantam. Pemilik Leeds, Anrea Radrizzani, menyebut timnya rugi sebesar 2,5 juta pound atau setara Rp48 miliar akibat penundaan lima laga kandang yang tersisa dari musim ini.

Siapa pun yang bekerja untuk sepak bola saat ini, apakah itu seorang pemain, pelatih, staf, media officer, bahkan penjual tiket bertanya-tanya apa yang akan terjadi. Konferensi lewat video antara perwakilan klub Premier League dijadwalkan berlangsung 3 April 2020.

Menurut sejumlah media di Inggris, pertemuan dengan agenda membahas kelanjutan kompetisi itu kemungkinan juga bakal menyinggung tentang skema pembayaran gaji pelatih, pemain, dan staf. (Baca juga: Tak Ada Gunanya Liga Inggris Dipaksakan Bergulir )
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8876 seconds (0.1#10.140)